1

863 65 5
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

terlihat seorang laki laki gagah yang memakai seragam letnan satu, dengan beberapa atribut yang terpasang layaknya seorang letnan yang sangat berpengalaman.

"ran, dipanggil atasan" teriak seseorang.

"makasih, gua kesana dulu" jawab laki laki yang dipanggil 'ran'

segera laki laki tersebut melangkah pergi dari tempat berdiri nya di mana ia sedang mengawasi latihan para prajurit yang lain.

"suruh nemuin dimana?" tanya laki laki tersebut ke orang yang memanggil nya.

"di kantor, biasalah" jawab orang yang memanggilnya

dan laki laki itu mengangguk mengerti dan segera berjalan ke arah kantor atasan nya.

kini laki laki tersebut sudah sampai di depan kantor atasannya.

tok! tok! tok!

laki laki tersebut mengetuk pintu kantor atasannya untuk etika juga ingin mengetahui apakah ia tepat atau tidaknya datang.

"MASUK!" teriak seorang pria paruh baya dari dalam.

laki laki tersebut yang mendengar hal itu pun langsung membuka pelan pintu nya dan masuk ke dalam, tak lupa ia tutup kembali pintu tersebut.

"kenapa anda memanggil saya kemari sersan?" tanya laki laki tersebut

"kamu pasti tidak asing dengan kepala anggota Kopasus yang sekarang bukan?" tanya balik pria paruh baya tersebut yang di panggil sersan.

"saya hanya berbicara dengan beliau beberapa kali terkait misi, jadi tentu saya mengenal beliau" jawab laki laki tersebut.

"bagus lah jika begitu" ucap sersan tersebut lalu berdiri menghampiri laki laki yang bersikap istirahat di tempat.

"sekarang ada misi yang besar dan juga beliau sendiri yang menyarankan agar kamu yang langsung turun tangan" lanjut sersan tersebut sambil memegang ke dua bahu laki laki di depannya.

"Misi? Misi apa sersan?" tanya laki laki tersebut.

"aku akan menjelaskan, sekarang mending kita duduk dulu" ucap sersan tersebut lalu duduk di sofa single sedangkan laki laki tersebut duduk di sofa panjang agak jauh dari sersan.

"nah jadi begini, beberapa bulan yang lalu ada sekelompok teroris yang berhasil menerobos tanah air kita ini, teroris tersebut sudah diburu oleh para anggota AL dan AD juga sebagian bawahan kepala Kopasus" ucap sersan lalu ia bernafas sebentar.

"lalu beberapa Minggu sebelumnya kepala Kopasus mendapatkan pesan langsung dari pimpinan teroris, pimpinan teroris tersebut mengirimkan foto keluarga kepala dengan darah kambing dan kepala ayam, dan kiriman tersebut membuat was was kepala anggota Kopasus sehingga beliau mengirimkan tentara ke rumahnya sebagai penjaga, tapi itu semua di tolak oleh keluarga nya karena dianggap mencolok" ucap sersan panjang lebar.

"jadi? saya harus bagaimana sersan?" tanya laki laki tersebut.

"beliau menyarankan agar kamu saja yang menjaga mereka dan mengawasi mereka dari jauh dan jangan sampai ketahuan, karena kamu adalah orang yang paling muda dan yang paling berpengalaman dari lainnya" jawab sersan.

Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang