4

520 54 5
                                    

"eh lho udah tau kah di mana kelasnya?" gumam kepala sekolah bertanya tanya saat melihat Aran sudah pergi.

saat ini Aran berjalan menuju ke kelasnya, ia tau dimana kelasnya makannya ia gak tanya, dan juga ia tau karena sudah di beri informasi dari Arka.

Aran pun sampai di kelas 12 ipa 2 di lantai 2, ia menarik nafas cukup dalam lalu ia mengetuk pintu nya, karena terlihat di dalam sudah ada yang mengajar.

tok! tok! tok!

suara Aran mengetuk pintu membuat guru dan murid mengalihkan pandangan ke pintu, guru itu pun berjalan menghampiri pintu dan membuka nya.

"kamu siswa baru?" tanya guru tersebut, dan mendapat anggukan dari Aran

"yasudah ayo masuk" lanjut guru tersebut lalu mempersilahkan Aran masuk.

"Ayo di dengarkan ada murid baru! silahkan nak perkenalkan diri" ucap guru tersebut di depan papan dengan Aran.

"nama saya Azran Griffin Djuhandra, biasa di panggil Aran, terima kasih" ucap Aran lalu ia membungkuk kan badannya selama beberapa detik.

"nak Aran silahkan duduk di samping Radit, yang namanya Radit tolong angkat tangan" ucap guru tersebut, lalu ada siswa yang bernama Radit pun angkat tangan.

Aran pun langsung berjalan ke arah Radit dan duduk di sampingnya, kebetulan kursi Aran belakang sendiri dan dekat sekali dengan jendela, lalu di depannya adalah kursi dari Azizi, kebetulan yang sangat bagus.

sedangkan dari tadi Aran awal masuk sampai ia duduk, ada seseorang yang memperhatikan nya, sebenarnya Aran sadar tapi ia pura pura saja tidak sadar.

"hai ran, gua Radit" ucap Radit di sebelah Aran sambil memberikan tangannya untuk handshake.

"saya Aran" ucap Aran sambil menerima handshake dari Radit, dan beberapa detik kemudian mereka melepaskan handshake nya.

"btw Lo murid pindahan dari mana?" tanya Radit.

"kebetulan dari Bandung" jawab Aran.

"udah punya pacar belum?" tanya Radit yang emang to the piont, dan sebenarnya Radit ini seorang jurnalistik maka nya dia nanya Aran buat berita.

"belum, kenapa?" tanya Aran.

"gila ran, cwok seganteng Lo gak punya pacar? gak mungkin sih ini" ucap Radit sambil geleng-geleng kepala.

"memang benar saya gak punya pacar" jawab Aran

"kesempatan, tapi terlalu formal" batin seseorang saat mendengar Aran dan Radit berbincang.

"Heh! yang belakang jangan berisik!" teriak guru di depan membuat Radit dan Aran menghentikan perbincangan mereka.

"mau kantin gak?" tanya Radit dengan berbisik.

"emm.. boleh" jawab Aran lalu mereka fokus ke pelajaran yang di terangkan.

skip!

saat ini Aran dan Radit sudah berada di kantin, Aran yang memesan nasi goreng juga jus alpukat, dan Radit yang memesan bakso dan es teh.

"eh ran, kan Lo murid baru disini, jadi otomatis Lo gak tau apa apa kan?" tanya Radit

"iya, memang saya harus tau apa?" tanya Aran kembali.

"aduh ran jangan formal formal kek" ucap Radit.

"maaf kebiasaan" ucap Aran sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"iye" ucap Radit agak kesal.

"oh iya, gua belum cerita" lanjut nya sambil menepuk jidatnya nya dengan telapak tangan nya

Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang