2

579 72 3
                                    

Arka dan Aran pun sudah sampai di tempat di mana Aran akan tinggal.

"udah Sampe, kalo ada apa apa telepon aja" ucap Arka.

"terima kasih" ucap Aran, setelah itu ia keluar tak lupa ia mencangklong tas nya.

"saya pergi dulu" ucap Arka

"hati hati" ucap Aran lalu Arka pun melajukan mobilnya.

Aran yang melihat mobil Arka sudah tidak terlihat lagi, maka ia berjalan ke arah apartemen tempat ia tinggal.

di perjalanan Arka juga menjelaskan dan memberi tau semua tentang Azizi, Reva, Christy, dan Shani.

saat ini Aran sudah ada di dalam apartemen nya, meskipun kecil tapi menurut nya nyaman dan bersih, juga apartemen nya itu ada balkon nya, di balkon ia bisa melihat aktivitas keluarga komandan anggota Kopasus.

Aran pun segera membereskan barang barang nya dan meletakkan barang barang nya sesuai dengan tempat nya.

setelah dirasa selesai beres beresnya, Aran masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah kegiatan mandi nya selesai Aran memakai mengganti baju berupa kaos hitam polos dan celana training.

dirasa sudah rapi Aran duduk di balkon sambil mengawasi kegiatan yang di lakukan oleh keluarga komandan Kopasus.

jam menunjukkan pukul 18.00

karena sudah malam dan perut Aran sudah meronta ronta, ia pun keluar dari apartemen nya untuk membeli makanan di dekat rumah komandan Kopasus nya sambil menggali informasi tentang teror yang terjadi.

Aran keluar dengan memakai jaket, ia tak membantah bahwa udara malam disini cukup dingin, sekaligus jaga jaga. Aran memakai jaket berwarna putih.

setelah Aran membawa dompet dan handphone ia pun siap untuk keluar dari apartemen nya tak lupa ia menyembunyikan pistol di tubuhnya.

saat ini Aran sudah keluar dari apartemen dan ia berjalan menuju gerobak mie ayam yang terletak agak jauh dari apartemen dan lumayan dekat dari rumah harlan.

setelah perjalanan pendek yang agak melelahkan, Aran akhirnya sampai di tempat penjual mie ayam.

"pak mie ayam satu sama es teh satu" ucap Aran saat ia sudah duduk di salah satu kursi.

"siap atuh" ucap penjualnya lalu ia segera memasakkan mie ayam untuk Aran, sedangkan Aran menunggu sambil melihat ke rumah Harlan.

"ini mas es teh dan mie ayam nya" ucap sang penjual sambil meletakkan mie ayam dan es teh nya di depan meja Aran

"terima kasih pak" ucap Aran dan di Jawab anggukan oleh sang penjual.

Aran pun mulai memakan mie ayam nya dan meminum es teh nya.

"assalamualaikum pak!" ucap seorang perempuan yang baru saja datang sambil duduk agak jauh dari meja Aran.

"waalaikumussalam neng" jawab penjual tersebut.

"mie ayam satu pak sama es jeruk satu, dan mie ayam 2 bungkus" ucap perempuan tersebut.

"iya neng di tunggu" ucap penjual tersebut lalu membuatkan mie ayam untuk sang perempuan.

sedangkan Aran kini sedikit melirik ke arah perempuan tersebut lalu melanjutkan makannya.

"Azizi Shafa harlan sudah ketemu" batin Aran sambil memakan mie ayam nya.

setelah beberapa saat kemudian pesanan mie ayam Azizi yang biasa di panggil zee itu sudah selesai, dan segera Zee melahap nya.

lalu Aran juga sudah selesai, tapi ia kan harus menjaga anak dari komandan Kopasus jadi ia lama lama kan di kedai itu sambil mengawasi dan Agar Zee pulang selamat sampai rumahnya.

"pak kopi satu" ucap Aran memesan.

"di tunggu" ucap sang penjual dan Aran pun mengangguk.

sambil menunggu kopinya Aran memainkan ponselnya sesekali, ia hanya memeriksa pesan informasi dari sersan Ghafi.

"ini mas kopinya" ucap penjual tersebut sambil meletakkan kopi di meja.

"terima kasih pak" ucap Aran sambil tersenyum tipis dan hanya di angguki oleh sang penjual.

Aran pun mulai menyeruput kopi nya sesekali melihat informasi teroris dari ponsel nya tersebut dan juga sesekali melirik ke arah Zee yang sedang makan ria.

Beberapa saat kemudian mie ayam Zee telah habis.

"pak berapa?" tanya Azizi

"34.000 aja neng" jawab penjual.

"ini pak" ucap Azizi sambil memberikan pecahan uang 20.000 ada 2.

"kembalian nya buat bapak aja" sambung Azizi lalu ia pergi sambil Menenteng kresek yang berisi 2 bungkus mie ayam.

melihat Azizi pergi Aran pun mengikuti nya untuk menjaga nya.

"pak berapa?" tanya Aran.

"18.000 aja mas" jawab sang penjual dan Aran pun memberikan 20.000.

"kembalian nya buat bapak aja" ucap Aran lalu pergi dari sana dan mengikuti Azizi agak jauh agar tidak curiga.

Azizi pun berjalan ke arah rumahnya sambil mendengarkan musik dari headphone nya.

saat akan menyebrang Azizi tiba tiba saja di tarik.

"awas!" ucap Aran menarik Azizi.

dari tarikan yang Aram lakukan pada lengan Azizi membuat Azizi menabrak dada bidang Aran.

Azizi yang sedikit lebih pendek dari Aran pun menatap bingung Aran sedangkan Aran mengerti kenapa Azizi bingung, dan ia memberi kode untuk melepaskan headphone nya dan Azizi pun nurut.

"kenapa?" tanya Azizi.

"hati hati, tadi kamu hampir nabrakx jawab Aran sambil melepaskan tangan yang memegang lengan Azizi.

"em.. ma..makasih" ucap gugup Azizi tiba tiba.

"iya, lain kali hati hati" ucap Aran.

"kalo gitu gue nyebrang dulu, makasih udah nolongin" ucap Azizi lalu pergi dari sana, sedangkan Aran melihat Azizi masuk dengan selamat pun bernafas lega dan segera ia melanjutkan perjalanan nya ke apartemen nya.

TBc.











Azizi Shafa Harlan, umur 18 tahun, masih sekolah dan single, cwek tomboy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azizi Shafa Harlan, umur 18 tahun, masih sekolah dan single, cwek tomboy.

Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang