5

485 55 7
                                    

Aran sudah bersiap siap dan kini ia akan pergi joging, dengan memakai kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana pendek berwarna abu abu

tak lupa Aran juga membawa pistol, ponsel, dompet dan sebotol air minum.

selesai bersiap Aran langsung saja turun ke bawah menggunakan lift apartemen nya.

setelah sampai di bawah Aran mulai dari pemanasan kecil kecil an, setelah pemanasan barulah ia mulai berangkat joging.

seperti kemarin Aran melewati rumah Harlan dan pergi ke taman, joging memutari taman 5-7 kali putaran.

saat Aran melewati rumah Harlan ia memperlambat jogging nya sambil melirik ke adaan rumah nya, di rasa beres Aran menaikkan kecepatan joging nya lalu lanjut ke taman.

Aran kini sudah memutari taman sambil joging 6 kali saja, karena Aran sangat lelah jadinya ia duduk di salah satu bangku dan meminum air yang ia bawa tadi.

Aran pun meminum air tersebut sampai habis tak tersisa.

cukup lumayan lama Aran beristirahat, akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke apartemen nya karena hari ini ia akan sekolah.

saat perjalanan menuju ke apartemennya Aran melihat seorang perempuan yang sedang di kepung beberapa preman.

Aran pun melihat perempuan itu cukup lama, ia merasa bahwa ia pernah melihat tapi gak tau dimana, karena kondisinya tidak memungkinkan Aran untuk melihat perempuan itu lebih lama, jadinya Aran bergegas menolong perempuan tersebut.

"woy!" teriak Aran membuat sang preman dan perempuan tersebut menoleh ke arah sumber suara.

"wah wah lihat ada pahlawan" ucap pemimpin preman sambil menepuk tangan nya.

Aran pun menghampiri perempuan itu dan menyembunyikan nya di belakang tubuhnya.

"kalian ada masalah dengan anak ini?" tanya Aran ke preman preman tersebut.

"iya tentu saja, dan siapa kau ini?" tanya preman tersebut.

"hei sialan Lo bohong, gue  kesini untuk sesuatu dan gue gak punya masalah dengan lo" sambar perempuan itu di belakang tubuh Aran.

"kamu gak perlu tau siapa saya, lebih baik kalian pergi daripada kalian ke rumah sakit" jawab Aran

"heh kita ini udah bertahun tahun disini dan gak ada seorangpun yang bisa ngalahin kita, seharusnya Lo yang ke rumah sakit bukan kita!" teriak salah satu preman sambil menunjuk nunjuk dada Aran.

"banyak bicara" gumam Aran lalu sedetik kemudian ia layangkan pukulan nya ke hidung preman yang di depannya, alhasil tubuh preman tersebut terbang beberapa cm dari tempat berdirinya dan dengan keadaan hidung berdarah.

"sialan Lo!" teriak teman preman nya lagi lalu melayangkan pukulannya ke Aran.

dengan cepat Aran menahan pukulan tersebut, setelah di tahan Aran memegang tangan preman yang ia gunakan untuk meninju lalu memutar tangan nya, dan preman tersebut kesakitan.

"tcih" ucap pemimpin preman lalu ia melayangkan pukulan nya di perut Aran.

dengan lihai Aran menangkap pukuln tersebut lalu ia ganti menojok perut pemimpin nya sehingga tubuhnya terbang beberapa cm.

"kamu nggak papa?* tanya Aran khawatir sambil menoleh ke belakang.

"gak papa kok kak" jawab perempuan tersebut sambil mengacungkan jempolnya.

"syukurlah, lain kali hati hati kalo bisa ajak orang laki laki biar aman" ucap Aran.

"siap kak, kalo gitu aku pulang dulu ya kak" pamit perempuan itu lalu ia pergi.

"pulang sama saya aja, lagian rumah kita searah kok" ucap Aran sambil berjalan beriringan bersama perempuan itu.

"oh, benarkah? memang kakak tinggal di mana?" tanya perempuan tersebut.

"di apartemen dekat rumah kamu" jawab Aran.

"kakak namanya siapa? kita belom kenalan lho" tanya perempuan itu.

"Azran Griffin Djuhandra panggilan Aran" jawab Aran.

"salam kenal kak Aran, aku Angelina Christy Harlan kak, panggil aja Kitty" ucap Christy.

"salam kenal juga" ucap Aran.

"oh iya kok kakak tau mana rumah aku?" tanya Christy.

"sering lewat" jawab Aran dan Christy pun hanya ber oh ria saja.

mereka pun berjalan sambil berbincang maupun bercanda sedikit, lalu beberapa menit kemudian Christy sudah sampai di rumahnya dan ia pamit kepada Aran, begitu pun Aran.

karena Christy sudah pulang dengan selamat Aran pun juga harus pulang, ia joging kembali menuju apartemen untuk bersiap ke sekolah.

Aran kini sudah bersiap dengan memakai seragam sekolahnya yang rapi, ia juga tak lupa membawa hal yang harus dibawa.

setelah di rasa sudah siap Aran pun turun ke bawah dengan menaiki lift lalu berjalan ke bassement untuk mengambil motornya, setelah menemukan motor nya Aran mengendarai nya menuju ke sekolah.

saat di perjalanan menuju ke sekolah, Aran melihat seseorang yang ia kenal dan ia sedang bermain ponsel di pinggir mobilnya.

Aran pun mendekati nya dengan menaiki motornya nya, untuk mengetahui apa yang terjadi.

"Zee!" panggil Aran saat ia mendekat.

Azizi yang mendengar hal itu pun menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya ia melihat seseorang yang memanggil nya.

"Aran!? belum berangkat?" tanya Azizi.

"ini mau berangkat, kenapa berhenti di tengah jalan?" tanya Aran.

"mogok biasa, ini lagi nelpon orang bengkel" jawab Azizi.

"daripada nunggu lama mending kamu bareng saya aja, biarin mobilnya disitu biar orang bengkel yang memperbaiki" ucap Aran

Zee yang mendengar hal itu pun meminang Minang sambil berpikir, kalau ia nunggu orang bengkel pasti lama, lagian ini kurang 20 menit lagi masuk, setelah beberapa lama akhirnya Zee mengangguk setuju.

"emm.. boleh deh" ucap Azizi

"yaudah ayok naik" ucap Aran, Zee pun berjalan ke arah motor Aran dan naik ke jok belakang motor Aran.

"ini helm nya kamu pake aja" ucap Aran yang sudah melepaskan helm nya dan memberikan nya kepada Zee.

"terus kamu pake apa?" tanya Zee.

"udah biasa, yang penting kamu" jawab Aran dan Zee pun mengambil lalu memakai helm nya.

"udah siap?" tanya Aran.

"udah" jawab Zee

Aran pun langsung mengendarai motornya agak cepat biar gak terlambat untuk ke sekolah dengan Zee yang memeluk Aran dari belakang, sempat membuat Aran dag Dig dug.

setelah beberapa saat akhirnya Aran dan Zee pun sudah sampai di sekolah dan kini mereka berada di parkiran
Zee yang sudah turun dan diikuti Aran.

"ini makasih ya" ucap Zee sambil memberikan helm Aran yang sudah ia lepas.

Aran pun menerima helm nya sedetik kemudia ia merapikan rambut Zee, membuat sang empu sedikit tersentak tapi beberapa detik kemudian ia sadar.

"sama sama" ucap Aran lalu ia meletakkan helm nya di sepeda

"ka.. kalo gitu gue pergi dulu" ucap Zee lalu ia pergi, sedangkan Aran ia tentu saja ikut pergi.

dan sedari tadi Aran membonceng Zee pada saat masuk gerbang sampai ke parkiran, membuat ricuh dan terkejut para siswa yang berada di situ.

TBC.





kecewa
buat kalian yang nubir oline

Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang