7

405 53 2
                                    

hari ketiga Aran sudah menjaga Azizi dan keluarga nya, ia menjaga baik di luar maupun di dalam.

kadang ia hampir terpergok tapi itu tidak pernah terjadi dan tidak akan mungkin.

kemarin kemarin Aran juga sudah mengajukan laporan terkait misi ini, Aran melaporkan bahwa teror masih belum di lancarkan dan keadaan juga masih kondusif.

pagi ini Aran akan berolahraga seperti biasa nya, dan akan melakukan aktivitas juga seperti yang ia lakukan sehari hari.

karena Aran sudah siap dan sudah mempersiapkan diri, jadi ia segera ke bawah menaiki lift untuk melakukan joging.

saat di bawah Aran mulai melakukan pemanasan kecil kecilan, setelah melakukan pemanasan ia langsung saja untuk joging ke taman dan melewati rumah Harlan.

saat melewati rumah Harlan, Aran menangkap sosok perempuan yang sudah di pastikan 100% Shani, istri dari komandan Kopasus.

disitu Aran memperlambat joging nya sambil melihat ke arah Shani, terlihat Shani sedang mengomel kepada salah satu penjaga.

dan bukan hanya Shani saja yang ia tangkap di dalam rumah tersebut, ada Adel juga Christy yang sedang di balkon kamar mereka sambil menyaksikan Shani mengomel ke penjaga nya.

sedangkan untuk Azizi Aran tidak melihat nya, entah kenapa ia merasa kecewa, tunggu Aran merasa kecewa?
baiklah itu mungkin hanya halusinasi Aran saja.

Aran yang melihat kondisi aman dan kondusif tersebut pun melanjutkan perjalanan nya dan menambah kecepatan joging nya untuk sampai ke taman.

skip!

kini Aran sudah selesai joging dan ini adalah waktunya ia pulang ke apartemen, untuk bersiap sekolah.

Aran pun pulang dengan sambil joging juga agar tambah sehat.

sekali lagi saat Aran melewati depan rumah Harlan ia pasti memperlambat joging nya dan menoleh ke arah rumah nya.

"aman" gumam Aran lalu ia mempercepat joging nya dan menatap lurus ke depan.

Aran pun sudah sampai di apartemen tepatnya di dalam kamarnya, ia juga sudah selesai mandi dan berpakaian rapi.

Aran juga mulai menambahkan rompi anti peluru di dalam pakaian yang ia pakai, dan ia juga menyembunyikan pistol di badannya.

Aran yang melihat dirinya rapi di depan kaca pun, sedikit mengembangkan senyumannya lalu ia pergi dengan menaiki motor nya.

dan sepanjang perjalanan Aran hanya menikmati pemandangan yang ada dan tentu saja waspada juga.

akhirnya Aran sudah sampai di sekolah, dan saat ini ia sedang berjalan di lorong sekolah, saat Aran lewat pasti ia menjadi pusat perhatian membuat Aran agak sedikit risih tapi yang namanya orang ganteng bisa apa.

Aran pun sampai di kelasnya dan langsung duduk di bangkunya, saat Aran iseng melihat ke luar jendela, ia melihat mobil hitam yang berada di luar gerbang, membuatnya agak curiga.

"jadi ini saatnya memulai Bendera merah" gumam Aran lirih sampai sampai Radit tidak mendengarkan perkataan Aran saking lirih nya.

"dit saya pergi dulu ke toilet" ucap Aran sambil berdiri lalu ia segera pergi tanpa menunggu jawaban Radit.

sedangkan Radit hanya mengacungkan saja, nanti kalo guru tanya ia pasti akan menjawab Aran ke toilet, pikir Radit tanpa curiga.

Aran pun segera berjalan ke arah roop top yang berada di sekolah nya.

saat Aran membuka roop top betapa terkejutnya ia melihat sekelompok murid yang terlihat sedang mengadakan rapat, jika saja ia tau Aran tidak akan pernah ke roop top dan memilih untuk menunggu di perpustakaan atau dimana.

Aran bukan hanya terkejut tentang itu saja, tapi ia juga agak terkejut karena ada Azizi, Adel, dan Christy anak dari komandan Kopasus.

"ekhem!" deheman dari salah satu orang menyadarkan lamunan Aran, dan membuat Aran tersentak.

"saya minta maaf menggangu, mohon lanjutkan saja, saya akan pergi" ucap Aran lalu ia perlahan pergi dan tak lupa untuk menutup pintu kembali.

"eh! eh! sini!" ujar salah satu seseorang yang berada disana.

Aran yang mendengar hal itu pun menghentikan aktivitasnya dan menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah yang bertanya 'saya?', sedangkan orang tersebut pun mengangguk lalu melambaikan tangan nya dan mengkode dengan tangan nya untuk kesini.

Aran yang melihat hal itu pun tentu saja nurut, apalagi ia gak mau berurusan dengan siswa siswi di sekolah ini.

"ngapain tadi Lo kesini?" tanya salah satu dari mereka.

"oh iya, kita belum kenalan?" tanya seseorang di samping nya.

"Halah, gausah kenalan udah tau kali, iya gak?" tanya seorang laki laki.

sedangkan Aran bingung, dan akhirnya ia menggeleng pelan menandakan dia tidak tau apa apa, sambil ia memikirkan alasan yang tepat untuk kenapa dia ada disini.

"hah!? Lo gak tau siapa kita?!" heboh seseorang disana.

"ya wajar kalo gak tau, orang murid baru" sambar Zee.

"kok Lo bisa tau?" tanya salah satu orang disana.

"Yee, dia murid kelas gue" jawab Azizi santai.

sedangkan yang disana hanya ber oh ria saja.

"jadi siapa nama Lo? dan kenapa Lo kesini?" tanya oniel mewakilkan semua nya.

"saya kesini cuma mau cari udara segar, dan nama saya Azran biasa di panggil Aran" jawab Aran tenang.

"oh, yaudah lanjutin aja ran cari udara segar disana, lagian kita juga mau masuk kelas" ucap oniel sambil menunjuk salah satu tempat kosong roop top, Aran pun mengangguk sebagai jawaban dan segera ke arah yang di tunjuk oniel, dan tepat sekali arah yang di tunjuk oniel ini bisa leluasa melihat gerbang depan.

saat Aran sudah pergi mereka pun melanjutkan rapatnya, tapi tidak dengan Zee sedari tadi ia melirik Aran sesekali, ia ingin tau apa yang dilakukan oleh Aran.

dan Aran kini sudah berada di tempat yang di tunjuk oniel, ia pun melihat ke arah luar gerbang dan melihat ke arah mobil hitam.

karena Aran merasa ada yang tidak beres, ia pun mengeluarkan ponselnya dan mengeluarkan teropong kecil di sakunya.

Aran pun menelpon seseorang dari hp nya sambil memakai teropongnya dan ia arahkan ke mobil hitam tersebut.

TBC.



mau up aja guys

Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang