pagi yang cerah, dengan suasana yang ricuh dan ramai, juga beberapa candaan juga tawa.
hari Kamis dimana hari ini akan di laksanakan sebuah pengumuman tentang festival yang akan berlangsung pada 3 hari kemudian.
seperti biasa Zee berada di kelasnya hari ini berbincang bersama dengan teman teman nya, dan hari ini juga Aran tidak masuk, karena ia lagi pergi ke barak.
"guys! ayo kumpul dulu di aula, guru guru nungguin tuh!" ucap selaku ketua kelas tersebut.
mereka yang berada di kelas pun segera berdiri dan berjalan ke arah aula dengan mengikuti sang ketua kelas di depan mereka.
"kira kira event di sekolah apaan ya?" tanya chika salah satu teman Zee.
"mungkin kaya tahun lalu kali" sambar Jessi.
"haduh, itu itu Mulu dah, padahal kan dana sekolah gede" ucap olla
"mungkin ganti kali, apalagi gua denger denger acara nya ini lebih seru" ucap freya.
"dari mana Lo dengernya coba fre?" tanya Zee heran.
"biasalah ordal guys" jawab Freya.
"Oalah pantesan, nanti gua tanya aja sama bokap gua" ucap olla
"nanti jangan lupa info di grup ya lla" ucap Chika ke Olla
"iye, santai" ucap olla
beberapa lama kemudian mereka pun sudah sampai di aula dan segera mereka berbaris rapi.
"udah kumpul semua ini" ucap lirih Olla melihat beberapa siswa yang berbaris rapi.
"buktinya udah" sambar Freya
"main Nyamber aja lu fre" ucap olla sambil menoleh ke arah Freya.
"lama banget, mana sih kepsek nya?" tanya chika heran.
"yaelah Chik, ini belum 2 menit aelah, main ngeluh aja Lo" ucap Jessi sambil menatap ke Chika.
"dari tadi Lo diem Bae Zee, napa?" tanya Olla sambil menatap Zee.
"eh iya, bener juga ya, Napa diem lu?" tanya Freya.
"ati ati kesambet lho Zee" ucap Jessi.
"mikirin gebetan Lo?" tanya chika.
Zee yang mendengar teman teman nya itu hanya memutar bola matanya malas.
"mending diem deh kalian" ucap Zee menatap ke arah Olla, Jessi, Freya dan Chika.
"Napa Lo?" tanya Olla sekali lagi.
"gua kangen" ucap lirih Zee, sangat lirih, tapi untungnya si Jessi Jessi ini mempunyai telinga yang tajam, jadi ia bisa mendengar hal yang diucapkan oleh Zee.
"kangen sama siapa hayoo" ledek Jessi ke Zee.
"hah!? kangen!? gua!?" tanya Zee terkejut sambil menatap Jessi.
"iya lah siapa lagi ajijoy" ucap Jessi malas.
"waduh kangen siapa tuchh" ejek olla
"menurut gua pasti si Azran Azran itu kan?" tebak Freya.
"pasti pake banget itu fre" sambar Chika.
"ihh.. Napa dah kalian gak jelas" ucap Zee sambil menahan salting nya.
"merah banget tuh muka" ucap Freya sambil sedikit terkekeh.
"lagi kasmaran banget nih mbak nya" celetuk Chika.
"aduh temen gue, mau punya pawangg" ucap Jessi
"siapa nih ya yang udah ngecuri hati nya sahabat gua" ucap olla
"stop!" ucap Zee kesal sambil menahan salting, ia juga sadar sekarang dirinya lagi jatuh cinta sama yang namanya Azran itu.
mendengar jawaban Azizi membuat mereka semua terkekeh kecil, sedangkan Azizi hanya mengeluarkan kata mutiara di dalam hatinya.
"ekhem! tes tes tes" ucap seseorang yang berasal dari podium, membuat semua murid yang tadinya berbicara menjadi diam dan memperhatikan ke podium.
"selamat pagi dan salam sejahtera untuk semua yang hadir di aula, terima kasih untuk para guru, staff dan juga yang paling saya sayangi yaitu para siswa siswi high school Laksani" ucapan pembuka dari sang kepala sekolah, yaitu James Van Bond.
"kali ini tuhan memberikan kesempatan untuk kita bertemu di hari yang sangat cerah dan indah ini, jadi marilah kita panjatkan puji syukur kepada tuhan yang maha esa" lanjut James.
dan setelah James mengatakan hal tersebut mereka semua berdoa dengan Agama masing masing, tak terkecuali para guru dan staff yang berkumpul disana, tentu saja kecuali satpam yang menjaga.
Beberapa menit kemudian James dan semua sudah selesai Berdoa untuk memanjatkan syukur kepada tuhan mereka masing masing.
"pertama Tama, saya ingin memberikan sedikit informasi mengenai event yang diadakan di high school Laksani ini"
disisi lain!
terlihat seorang wanita yang cantik bak bidadari sedang berkutat di dapur, entah apa yang di buatnya.
"nyonya biar saya saja" ucap salah satu art yang berada di samping wanita yang dipanggil nyonya tersebut
"Ndak usah bi, biar saya aja, bibi urus yang lain saja, kebetulan saya juga mau membuat kejutan buat anak anak" ucap wanita tersebut.
"baik nyonya, kalo nyonya Shani ada apa apa panggil saya saja" ucap bibi tersebut pamit kepada Shani sang nyonya rumah.
shani yang mendengar penuturan art tersebut pun hanya tersenyum dan mengangguk dengan anggun.
lalu setelah kepergian art nya Shani pun melanjutkan masakan nya yang tertunda.
"kok perasaan ku gak enak ya" monolog Shani lirih sambil berpikiran yang aneh, tapi ia berusaha menepis semuanya dan melanjutkan memasak nya.
di sisi lain!
brak!
suara pintu yang terbuka dengan keras membuat seseorang yang berada di dalam menatap pintu tersebut.
"kenapa!?" tanya salah satu orang disana sambil menatap heran.
"pergerakan pertama sudah mereka ambil komandan!" jawab orang tersebut.
"sial!" teriak seseorang yang gagah di sana sambil berdiri.
"cepat hubungi pasukan dan bersiap, saya akan pergi dahulu" ucap pria gagah Tersebut.
"saya antar komandan" ucap seorang pemuda itu dan pria itu pun mengangguk.
"kamu sudah siap untuk perlengkapan nya?" tanya sang komandan memastikan.
"aman komandan, saya sudah siap" jawab pemuda tersebut.
segera pria gagah dan pemuda tersebut pun berlari ke arah motor yang di kendarai oleh pemuda tadi, dan mereka melakukan motornya dengan kecepatan penuh untuk pergi ke kordinat yang dikirimkan oleh sang progamer tim mereka.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ochrance (Hiatus)
FanfictionAzran Griffin Djuhandra biasa di panggil Aran, seorang letnan tentara yang di tugaskan oleh atasan nya untuk menjaga anak dari komandan Kopasus. bagaimana kah Aran melindungi anak dari komandan Kopasus?