23

308 46 0
                                    

memang benar kata orang usaha tidak akan mengkhianati hasil, contohnya yang di lakukan oleh Aran, ia berhasil juga sampai di atap meskipun ia sempat terjatuh.

Aran pun sudah sampai di atap aula, di atap Aran melihat dari kejauhan, pasukan Abbas sedang bertarung sengit dengan para teroris.

Aran sedikit lega, karena ada bala bantuan sehingga Aran bisa leluasa bertarung tanpa memikirkan berapa banyak pasukan yang akan datang.

beberapa detik lamanya Aran pun mengintip dari kaca atap, terlihat grefancio sedang cekcok dengan James, dengan keadaan grefancio sudah terluka cukup parah.

disisi lain Aran melihat Zee dan Adel sedang melindungi para siswa juga siswi, untuk para guru mereka juga ketakutan.

Aran bernafas lega, karena para siswa tidak ada yang terluka apalagi dengan Zee kesayangan nya itu.

tapi ia tetap tidak bisa meremehkan situasi dimana grefancio yang mau di pukuli habis habisan oleh James.

"sialan! terlambat" umpat Aran saat melihat kejadian di bawahnya.

entah dari mana keberanian itu datang, Aran langsung saja memecahkan kacanya dengan tangan kosong, lalu ia langsung melompat ke bawah tanpa tali maupun alat lainnya.

prang!

kaca di atap aula pecah, menimbulkan antensi orang orang yang berada di aula, melihat ke arah sumber suara.

untungnya Aran jatuh tepat di bawah James, sehingga Aran bisa sedikit menetralkan rasa sakitnya.

kaget dan syok itulah kata yang tepat untuk situasi Aran saat melompat ke bawah, bahkan James sendiri tidak expect Aran akan secepat ini datang.

"sialan kau! turun dari tubuhku!" ucap James saat Aran menindihnya dengan tubuhnya.

dengan cekatan Aran langsung turun dan mencengkram kuat kedua lengannya, lalu ia ikat tangan nya agar tidak terjadi apa yang tidak diinginkan.

"hebat sekali kau nak" ucap grefancio saat melihat aksi Aran tadi.

"terimakasih komandan" jawab Aran sambil mengikat kedua tangan James.

selesai mengikat Aran langsung saja mendorong James, sehingga James terjatuh akibat dorongan Aran yang lumayan kuat.

Aran pun bergegas membantu grefancio berdiri, dan menuntun nya untuk posisi duduk begitu juga Zee, Adel dan Christy mereka langsung pergi ke arah grefancio dan memeluknya.

Aran yang melihat hal itu perlahan mundur, dan berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu dari dalam.

setelahnya Aran membuka pintu itu, dan terlihat bahwa hanya beberapa anak buah teroris saja yang masih hidup.

"akhirnya keluar" ucap Aran lega.

dari kejauhan Aran melihat pasukan Abbas sedang berjalan ke arah aula, Aran pun melambaikan tangan nya sebagai isyarat bahwa disini aman.

Abbas dan pasukannya yang melihat hal itu pun langsung saja berlari dan langsung menembak bahkan ada yang langsung menojok muka teroris.

Aran yang melihat betapa bar bar nya pasukan Abbas sedikit terkekeh, ia kembali mengingat dimana Aran dulu menjadi pasukan bayaran bersama afran.

setelah pasukan teroris yang tersisa sudah mati ada juga yang pingsan, Abbas pun langsung menghampiri aula dengan cepat.

bruk!

Aran terjatuh pingsan karena efek kelelahan, sungguh sedari tadi Aran menahan nahan agar ia tidak pingsan, tapi sekarang Aran tidak kuat lagi.

Abbas yang melihat hal itu pun langsung saja berjalan ke arah Aran dan menggendong nya untuk di hantarkan ke rumah sakit.

sedangkan para prajurit mengevakuasi para siswa juga siswi tak lupa guru, dan sisanya membawa grefancio ke rumah sakit dan menahan James.

saat Aran pingsan, Zee sangat khawatir jika Aran terjadi apa apa, untungnya grefancio juga pergi ke rumah sakit, dan Zee bisa menjenguk Aran dengan alasan ia juga bisa menjenguk ayahnya.



****


Aran pun terbaring di ruang rawat VVIP karena perintah Abbas kepada sang perawat agar Aran di pindahkan.

sedangkan grefancio berada di ruang rawat VVIP lantai atas, dikarenakan lantai bawah sudah penuh.

"papa baik baik aja? ada yang sakit?" tanya Christy khawatir, ia merasa bersalah seharusnya Christy menghentikan orang tua itu untuk menyakiti ayahnya.

"papa baik kok, buktinya ini sehat dan bugar" jawab grefancio sambil tersenyum lebar ke arah keluarga nya.

"untung aja kamu baik baik aja mas" ucap Shani lalu ia langsung memeluk grefancio.

lalu perlahan Shani melepaskan grefancio, dan Shani menoleh ke arah Zee dan Adel untuk menyuruh mereka memeluk grefancio, Shani tau pasti Zee dan Adel ingin memeluk grefancio tapi gengsi aja.

Zee dan Adel yang melihat tanda isyarat dari Shani pun langsung datang ke pelukan grefancio.

"ikut!" ucap Christy semangat lalu ia langsung menubruk mereka bertiga.

Shani yang melihat itu pun sangat senang, karena memiliki keluarga bahagia dan selalu ada, Shani juga bersyukur memiliki grefancio sebagai suami dan ayah dari anak anak nya, sungguh nikmat Tuhan mana yang Shani dustakan.

di sisi lain!

terlihat mata Aran mulai terbuka, pemandangan pertama yang Aran lihat adalah atap ruangan nya.

perlahan Aran bangun dari tidurnya dan menatap ke arah jendela, terlihat langit yang gelap dan kebetulan hujan lebat.

"kau lebih memilih iblis daripada malaikat" gumam Aran sambil melihat ke luar jendela.

tiba tiba saja Aran meringis, sekarang rasa sakit hasil dari pertarungan tadi terasa sekarang, padahal Aran tadi tidak merasa kan apa apa.

"sial!" Aran mengumpat, lalu ia berbaring kembali.

Aran pikir mungkin karena efek infus nya sudah habis, lalu ia merasakan sakit kembali.

sungguh Aran lelah akan pertarungan nya selama ini, selama hidup nya dan selama Aran bergabung ke dalam divisi nya.

"tapi aku punya janji" monolog Aran ketika ia mengingat janji nya kepada Zee, orang yang sangat ia cintai melebihi nyawanya.

"ah... kuharap dia baik baik saja, bersama komandan" lanjut ucap Aran lalu ia perlahan menutup matanya.





TBC.











Ochrance  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang