Terlihat keempat sekawan yang kini tengah mencari temannya. Yaya sang gadis berhijab pink mencoba turun lebih dulu untuk melihat kondisi.
Runtuhan tempat dimana Boboiboy menghilang mampu membuat siapapun bergidik ngeri. Apalagi setelah tau kedalamannya yang amat dalam.
"Um, Boboiboy baik-baik saja kan? Bukannya jamnya sedang bermasalah?" tanya Gopal sambil menatap lubang besar itu dengan tatapan ngeri.
"Kau khawatir atau takut, hah?" tanya Fang dengan senyuman tipis yang agak sinis.
Jelas sekali jika Fang sedang berusaha mengejek temannya sendiri.
"Eh, siapa yang takut? Su-sudah aku bilang aku gak penakut lagi. Aku cuman khawatir, ya khawatir doang kok."
Mendengar balasan dari Gopal, Fang hanya bisa menggelengkan kepala pelan sambil menahan tawa. Jelas sekali Gopal masih penakut, walau tidak separah dulu.
"Aku akan coba masuk lebih dulu," ujar Yaya lalu memasuki lubang dimana sang teman itu terjatuh.
"Hati-hati Yaya, kita masih belum tau kedalamannya," pesan Fang sebelum Yaya benar-benar menjauh.
Tap tap
Suara langkah kaki terdengar, tampak seorang pria paruh baya berjalan mendekati mereka.
"Eh, kapten?"
"Maksmana menyuruhku membantu kalian," jawab Kaizo singkat dan jelas.
Fang mengangguk sebagai tanda paham, lalu beberapa menit kemudian akhirnya Yaya kembali kepermukaan.
"Lubangnya lumayan dalam, selain itu rasanya di bawah sana seperti ada makhluk aneh," ucap Yaya melaporkan kejadian.
"Hmm kalau begitu lebih baik kita cari jalan lain. Boboiboy punya kuasa elemental yang cukup berguna untuk situasinya, tapi gak dengan kita," kata Kaizo mulai memberikan instruksi.
Pada kenyataannya apa yang diucapkan olehnya memang benar. Jatuh ke dalam lubang itu bukanlah masalah besar bagi Boboiboy, apalagi dia punya kekuatan element yang bisa melindunginya di tempat aneh itu.
Beda halnya dengan teman-temannya yang tidak memiliki persiapan. Mereka tak punya elemen cahaya yang mampu membantunya menerangi jalan. Mereka juga tidak semuanya bisa terbang dan turun ke lantai dasar dengan aman. Mereka semua juga sama-sama tidak tau makhluk apa yang ada di bawah sana.
Dengan kata lain, turun kebawah lewat lubang itu merupakan resiko yang cukup besar. Jadi, mencari jalan lain adalah jalan teraman untuk saat ini.
"Omong-omong ada jalan ke arah bawah di sana. Kita bisa coba jalan itu untuk ke bawah," ujar Ying yang baru saja kembali setelah mengitari tempat ini.
Ya, seperti biasa. Mengitari tempat asing dengan cepat bukanlah apa-apa bagi Ying.
"Baiklah, ayo lewat sana. Kita harus cepat sebelum hal buruk menimpanya," ucap Kaizo.
Keempat sekawan itu mengangguk setuju dan lekas pergi mengikuti sang kapten.
•••
"Jadi ... Kau melihat dengan bantuan elemen cahaya?"
Aku menatap Virly dengan rasa penasaran. Tapi yang paling membuatku kagum saat ini adalah caranya menggunakan kekuatan elemen sebagai pemandu jalan.
Aku saja tidak pernah kepikiran soal itu, apalagi mencobanya. AAARGH semua ini membuatku jadi semakin ingin mencoba sesuatu.
Perlukah aku coba sekarang? Tapi gimana kalau gagal?
"Hei, aku udah bilang berkali-kali. Jawabannya tetap sama, aku menggunakan kekuatan cahaya sebagai pemandu. Apa itu masih belum memuaskan rasa penasaranmu?" tanya Virly balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
FanfictionSetelah sekian lamanya bertarung, Boboiboy dan kawan-kawan akhirnya berhasil membawakan kedamaian untuk seluruh Galaxy. Tak ada lagi perompak angkasa, pertarungan, dan semuanya telah aman terkendali. Dan sejak saat itu semuanya berubah, lalu akhirny...