Bab. 1 : Kedamaian

1.9K 126 55
                                    

DISCLAIMER:
Cerita ini terinspirasi dari Fanfic "A changed a self" by SappireEyes

Terimakasih karena sudah mengizinkan saya untuk memakai idenya.

~ Dan selamat menyaksikan ~

.

.

.

.

Duaaar ....

Suara ledakan besar terjadi, semua kapal musuh telah habis dikalahkan. Semua orang di Tapops hanya bisa termenung menatap peristiwa tersebut.

Air mata terharu mulai membanjiri wajahnya satu per satu, bahagia karena apa yang mereka harapkan selama ini telah terwujud.

Suara bahagia mulai terdengar, meneriakkan nama sang pahlawan dengan bangga. Sedangkan keenam sekawan itu hanya bisa menerima sorakan itu dalam diam, sembari menatap puing-puing kapal perompak yang telah hancur.

Masih tak percaya kalau mereka telah melakukannya, mengalahkan sang musuh terkuat di Galaxy.

"Kita ... Menang?" tanya anak bertopi dino itu yang masih menatap sisa bekas pertempuran tadi.

Wajah dan tubuhnya penuh memar, dan topinya sudah sedikit usang. Bertanya pada lima sekawan dengan tatapan tak percaya.

"Ya, kita telah menang. Boboiboy," ujar power sphera kuning yang berada di sebelahnya.

Lengkungan senyuman mulai terukir di wajahnya, bahagia dan syukur diungkapkan dengan lantang. Setelah sekian lamanya bertarung, akhirnya kedamaian yang ditunggu telah tiba.

Dan itu adalah akhir cerita dari sang pahlawan kita, Boboiboy. Sang pahlawan Galaxy dari negri Malaysia.

.

.

.

.

"Hei, Boboiboy. Cepatlah, mana coklat panasku?" protes anak bertubuh gempal membuyarkan lamunanku.

"Ah, iya. Ini lagi dibuat." Aku yang baru saja tersadar dari lamunan, hanya bisa menjawabnya agak terbata-bata.

Tanpa butuh waktu lama, pesanan telah jadi dan siap dihidangkan untuk pelanggan setia.

"Nah, ini Gopal. Coklat panas dengan toping lengkap telah siap," ujarku sambil menyajikan pesanan di atas mejanya.

"Hmm ... Wah, masih enak seperti biasanya ya."

"Hehe ... tentu saja, ini kan resep turun-temurun. Daripada itu, bagaimana pekerjaanmu Gopal?"

Anak bertubuh gempal bernama Gopal itu, memilih untuk menikmati pesanannya terlebih dahulu. Barulah setelah beberapa detik kemudian, ia menjawab pertanyaanku dengan wajah penuh keyakinan.

"Oooh ... aman dan tentram. Gajinya juga lumayan besar, bahkan cukup untuk membayar semua utangku di toko ini," jelasnya.

Aku terkekeh pelan mendengarnya, bahagia mendengar kabar dari sobat lamaku. Setelah di tolak berkali-kali, akhirnya dia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Tentu saja, aku akan senang mendengarnya.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang