"Boboiboy." Ying memanggilku.
Aku tidak menoleh, jelas sekali itu tanda bahwa aku masih belum tenang. Bunyi derap kaki masih terdengar, berjalan mundar-mandir tanpa tujuan. Aku harus cepat, membuktikan semuanya dengan mataku sendiri.
Lagipula, kenapa juga Ayah jadi anggota Tapops? Bukankah dulu damai? Kenapa juga Ayah yang membangun Tapops? Bedasarkan ucapannya di masa lalu, kemungkinan Ayah menjadi salah satu pendiri akan ada.
"Hei, tenanglah kita hanya mencari, oke?" ujar Gopal sambil menepuk punggungku dengan lembut.
"Tapi, Gopal ... Kau sudah tau—"
"Tidak apa, bro. Ingat misi kita jika tidak ingin kena marah Laksamana Tarung."
Aku segera menutup mulutku. Jika diingat kembali, Laksamana Tarung adalah satu-satunya yang sifatnya belum berubah. Mungkin itu karena efek samping jam kuasanya?
"Apa ini hanya perasaanku atau kalian memang menyembunyikan sesuatu?" tanya Fang dengan nada menyelidiki.
Ying segera menyenggol lengan Fang dengan sikutnya, lalu menatap anak itu dengan tatapan tajam.
"Haiya, biarkan dia tenang dulu."
"Apa? Aku hanya bertanya?"
"Hah ... Kau memang masih kurang peka atau gimana? Pantas saja tidak ada yang ingin menikahimu."
"Siapa yang peduli? Lagipula aku sudah cukup sibuk dengan urusan Tapops."
Melihat perdebatan mereka, aku jadi merasa agak bersalah. Karena aku merasa, bahwa akulah penyebabnya.
Namun, sebelum aku bisa berkata apapun. Yaya sudah maju dan menyodorkan bungkusan kue miliknya, dalam seketika mereka berdua terdiam.
"Mau makan atau diam?" tanya Yaya dengan tatapan tajam miliknya.
Kedua anak tadi spontan menggelengkan kepalanya dan segera menutup mulutnya masing-masing.
Setelah mereka diam, Yaya melempar senyuman hangat padaku, lalu berjalan menuju pintu keluar.
"Sudahlah, ayo bersiap. Sebentar lagi kita turun," ajak Yaya sambil merangkul tas mini miliknya.
Ying memberikan tatapan tajam pada Fang, sebelum ia berjalan menghampiri teman karibnya itu. Sedangkan Fang sendiri hanya bisa menghela napas pasrah, setelah menghadapi temannya yang satu ini.
"Jujur saja, yang tadi itu jelas bukan salahmu," ucap Fang tiba-tiba, lalu melangkahkan kakinya mendekati pintu.
Aku menatap anak berambut violet dengan tatapan bingung. Mungkinkah dia tau kalau aku merasa bersalah, karena sudah membuat mereka bertengkar?
Wuuuusss....
Angin kencang langsung berhembus, tanda adanya oksigen di planet asing ini. Setelah kami turun, Laksamana Maksmana dan kapten Kaizo menyusul turun dari kapal angkasa.
"Eh? Kalau kalian berdua di sini ... Siapa yang jaga kapalnya?" tanya Gopal.
"Tenang saja, pesawat ini sudah dilengkapi fitur canggih. Lagipula planet ini tidak terlalu berbahaya, jadi tidak perlu khawatir," ujar Maksmana sambil berjalan mendahului kami.
Tidak berbahaya, ya ... Tapi tempat ini terlalu suram dan mengerikan untuk dibilang aman.
"Oh, aku tidak menyangka kau ketempat ini."
Terkejut dengan suara tadi, aku segera menoleh ke belakang tanpa ada siapapun di sana. Kapten Kaizo dan teman-teman sudah berjalan lebih dulu, membuatku jadi semakin bertanya-tanya siapa pemilik suara tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
FanfictionSetelah sekian lamanya bertarung, Boboiboy dan kawan-kawan akhirnya berhasil membawakan kedamaian untuk seluruh Galaxy. Tak ada lagi perompak angkasa, pertarungan, dan semuanya telah aman terkendali. Dan sejak saat itu semuanya berubah, lalu akhirny...