Bab. 14 : Gopal dan teori?

589 83 23
                                    

Note: Author ini hanya memakai dua jenis sudut pandang (Point Of View).

Cara membedakan:
∆ POV Author : menyebut nama karakter pada narasi, termasuk sang MC (tokoh utama) dan menggunakan sudut pandang orang ketiga.

∆ POV MC : Menggunakan kata "Aku" di narasi, dan menggunakan sudut pandang orang pertama.

.

.

.

.

Gopal memandang ruang angkasa dari balik jendela, menatapnya dengan sendu sambil teringat kembali dengan pembicaraan tadi.

•••

"Jadi? Kau mau bilang ayahmu anggota Tapops?"

Boboiboy menatap temannya agak ragu, berfikir 'apakah keputusannya memberitahu ini adalah benar atau salah'.

"Yah, habisnya terlalu banyak kebetulan yang sama. Ayah sudah tau aku anaknya, tapi dia pasti belum tau tentang Tapops," ujar Boboiboy agak terburu-buru.

Entah mengapa hatinya mendadak tidak tenang dan kacau. Dia tidak berharap ayahnya anggota Tapops, tapi jika itu benar ... Maka itu akan menjelaskan semua kesibukannya selama ini.

"Wow, tenang Boboiboy. Aku tidak akan menghakimi, hanya saja ... Jika benar ayahmu anggota Tapops. Bukankah itu artinya dia dalam bahaya?" tanya Gopal sukses membuat sobatnya terkejut.

"Kau tau, kan? Ayahmu sudah hilang cukup lama, bahkan bertukar kabar saja tidak pernah. Lalu ... di masa lalu Ayahmu di serang. Mungkinkah semua ini ada hubungannya dengan hilangnya Ayahmu sekarang?" ujarnya lagi.

Boboiboy terdiam. Dia juga setuju dengan pemikiran temannya itu, jika semua itu benar, maka Ayahnya dalam bahaya.

"Pasti itu perjalanan yang melelahkan, bukan?"

Ditanya seperti itu, Boboiboy hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Baiklah, kalau begitu istirahatlah dulu. Kita bicarakan lagi nanti, tapi yang jelas kita tidak boleh sebarkan ini pada yang lain. Sebelum semuanya semakin jelas, oke?"

"Eh? Tapi--"

"Kalau begitu, apa kau yakin bisa menjelaskannya dengan baik? Hmm? Kuyakin tidak, lagipula topik tentang keluargamu itu cukup sensitif untukmu, bukan begitu, bro?"

"Ya, kau benar. Tapi bagaimana jika Laksamana dan yang lain menanyakannya? Aku harus menjelaskannya bukan?"

Gopal menyeringai lebar ke arahnya, seraya berkata "Serahkan saja itu padaku, lagipula aku ini sobat terbaikmu, kan? Percayakan saja padaku, akan kuatasi semuanya."

•••

"AAAAHHH mana bisa ngatasin semuanya!" gerutu Gopal mengingat kejadian tadi.

Dia memang ingin membantu temannya, namun Gopal tetaplah manusia pada umumnya. Kemampuannya terbatas dan tidak ada jaminan dia bisa mengatasi semua masalah yang ada. Belum lagi ada Laksmana Tarung yang garang itu! Bagaimana dia akan menghadapinya?!

Gopal menghela napas panjang, lalu melangkah kakinya menuju kafetaria untuk meminum sesuatu. Setidaknya dia butuh waktu untuk menenangkan diri, tidak ingin jika sobatnya nanti akan menyalahkan dirinya.

Jika Boboiboy tau Gopal jadi stress sekarang, pasti dia akan berkata 'maaf Gopal, aku tidak bermaksud membuatmu pusing. Lain kali akan kupendam sendiri saja.' (hanya pemikiran Gopal).

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang