Bab. 21: Asal-usul guru misterius.

361 52 7
                                    

Pertama-tama ... Saya ingin mengucapkan minta maaf karena sudah sebulan menghilang 😅🥲 Tak terasa ternyata waktu berjalan begitu cepat ya.

Dua bulan lalu memang ada sedikit halangan bagi saya untuk beraktivitas, entah karena adanya ujian atau faktor kesehatan yang menurun.

Btw, makasih untuk teman-teman yang sudah selalu menunggu dan membaca karya fanfic ini ✨

Sekarang selamat menikmati ges ✨

•••




.

.

.

"Ah~ segarnya."

Seusai mandi, aku langsung merebahkan diri di atas sofa yang empuk. Jika boleh dibilang ... Tempat ini memang mirip dengan bumi, hanya saja rasanya seperti berada di animasi Doraemon versi masa depan.

Teknologi di sini lebih canggih dari yang ada di bumi, selain itu udaranya sangat bersih dan segar. Seolah barusan hujan turun hingga membuat udaranya sejuk seperti saat ini.

"Hei, jadi darimana asalmu?" tanya Cisso sambil membawa nampan yang terdapat beberapa minuman di atasnya.

"Aku dari bumi," jawabku santai sambil menerima minuman yang sedang dibagikan Cisso.

"Bumi? Tempat itu ... Mirip kelahiran guru," gumam Agnes, gadis berambut emas.

"Eh? Guru? Kalian punya guru dari bumi?"

"Ya, tapi sayangnya kami tidak akan mengatakannya padamu," ujar Aly dingin, manik birunya menatapku tajam. Tanda ia masih menganggap diriku sebagai musuhnya.

"Omong-omong terimakasih sudah bawa Virly kembali. Dia memang hebat bisa memanfaatkan kekuatan untuk berjalan kemanapun yang dia mau. Tapi ...,"

Agnes yang tadi bercerita dengan wajah riang, tiba-tiba saja menunjukkan raut wajah yang sedih.

Yah, aku juga paham.

Lagian Virly, gadis asing itu buta. Meskipun jenius dalam memanfaatkan kekuatan miliknya, tetap saja kekurangan itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang jahat.

Hanya saja ... Aku masih penasaran. Apa yang dilakukan oleh wanita sepertinya di dalam gua itu?

Dia bilang tersesat, tapi benarkah? Rasanya tidak.

Melihat kepribadiannya, menurutku kurang masuk akal jika tersesat tanpa tujuan. Dilihat dari reaksi ketiga anak ini, tidak mungkin jika mereka membawa Virly ke tempat seperti itu.

Kecuali ... Dia pergi ke sana untuk mencari seseorang.

"Bagaimana minumannya Boboiboy?" tanya Virly yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Biasa saja, rasanya seperti yang di bumi. Ah, maksudku enak."

Ugh, gawat. Aku tidak sengaja menjawabnya seperti itu, kuharap dia tidak merasa tidak nyaman.

"Hahaha begitu ya, syukurlah kalau kau menyukainya."

"Omong-omong bagaimana dengan jam kekuatanmu? Bukankah itu sedang rusak?" tanya Virly sembari mengambil posisi duduk dekat Agnes.

Agnes, Aly, Cisso yang duduk di depanku langsung memberikan tatapan terkejut tak percaya.

"Kekuatan?! Anak ini punya kekuatan?!" tanya Aly tak percaya.

"Hei, umurku jauh lebih tua darimu. Setidaknya panggil aku kakak atau Abang," ucapku tak suka.

Jujur saja, Aly ... Mengingatkanku pada Fang dulu yang kurang ajar dan suka mengajak ribut. Tapi sayangnya Aly orang asing, jadi tidak bisa langsung kuhajar begitu saja.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang