Zzzttt ...
Terlihat seorang anak berambut violet sedang mencoba memperbaiki layar hologram di depannya. Sementara ia sibuk dengan layar penuh hologram, robot kuning itu lebih memilih untuk diam di dekatnya.
"Cih, gak bisa juga!"
Anak itu mulai berteriak frustasi, kesal karena usahanya sejak lama tidak pernah usai.
"Fang ... Sudahlah, ayo istirahat dulu. Sudah dua minggu kau selalu seperti ini," ujar robot kuning berusaha membujuknya.
"Tunggu sebentar Ochobot, sedikit lagi aku akan mendapatkan rekaman itu."
"Ayolah, memangnya ada apa dengan rekaman tersebut? Waktu itu, kita juga sudah menang. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan dipastikan lagi."
Fang, anak berambut violet itu terdiam sejenak. Menatap wajah Ochobot dengan ragu, berharap semua ucapannya tadi itu benar.
"Harusnya begitu, tapi aku merasa ada sesuatu yang aneh."
Ochobot menggaruk kepala bundarnya yang tidak gatal, bingung dengan maksud ucapannya. Sedangkan Fang yang memahami tindakan itu, segera menjelaskan semuanya secara singkat dan jelas.
"Aku tau ini sudah sedikit terlambat. Tapi ... Sebulan yang lalu, aku mendapatkan misi untuk memulihkan planet di mana pertarungan terakhir terjadi. Dan kau tau ...."
Fang terdiam sejenak, ekspresi panik mulai menghiasi wajahnya. "... Seluruh planet itu sudah kembali normal."
"Hah? Bukannya bagus kalau begitu? Jadi kau gak usah repot-repot memulihkan semuanya dari awal."
"Benar, banyak yang berfikir begitu. Tapi tidak denganku."
"Kenapa? Apa ada hal mengganjal di pikiranmu?"
Fang terdiam sejenak, menatap robot di depannya penuh kekhawatiran. Ia sudah bertekad akan membongkar semua kejanggalan itu sendirian, tapi jika sudah begini dia mau tak mau harus memberitahu.
"Ada. Dan itu karena ... Planet tersebut berubah jadi mirip planet bumi."
.
.
.
.
•••
"Pagi Boboiboy! Coklat panas seperti biasa satu," ucap Gopal mulai memesan minuman favoritnya.
"Baik, coklat panas satu segera siap."
Tanpa basa-basi, aku segera menyiapkan pesanannya seperti biasa. Lalu menyajikannya dengan secepat mungkin.
"Omong-omong Gopal, kenapa kau tidak kerja?"
"Ooh ... Hari ini jatahku libur. Bagaimana denganmu, gak ada libur?"
"Hmm ... tidak. Lagian aku juga tidak tau harus apa kalau libur."
Sambil berbincang, aku menyibukkan diri dengan membersihkan gelas pelanggan yang sudah tak terpakai. Sedangkan Gopal, ia berbincang sambil menikmati minuman kesukaannya. Ya, seperti biasa.
"Gampang, nanti kita bisa main game atau pergi memancing. Mereka bertiga juga akan setuju."
"Eh? Jangan. Biarkan saja mereka, lagian Yaya dan Ying pasti sedang sibuk dengan kuliahnya. Belum lagi, kalau mereka dapet dosen killer. Pasti lagi sibuk banget sekarang."
Gopal menghela nafas panjang, sambil memasang ekspresi sebal.
"Hadeh, bukan sibuk. Tapi senang lah tuh. Apa kau lupa? Mereka itu penggila tugas."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
FanfictionSetelah sekian lamanya bertarung, Boboiboy dan kawan-kawan akhirnya berhasil membawakan kedamaian untuk seluruh Galaxy. Tak ada lagi perompak angkasa, pertarungan, dan semuanya telah aman terkendali. Dan sejak saat itu semuanya berubah, lalu akhirny...