Note: *WARNING!!
Terdapat adegan kekerasan, harap membacanya dengan bijak!
.
.
.
"Boboiboy, kalau Atok titip kedai ke kamu bisa?" tanya seorang kakek.Anak bermanik hazel itu menatap sang kakek dengan riang. Menjaga kedai? Tentu saja dia bisa! Lagipula sudah hampir tiap hari dia menjaganya seorang diri.
"Tentu saja, akan Oboi jaga sebaik mungkin," ujar anak itu sambil terkekeh riang dan membawa sang kakek menyusuri taman bunga.
Semakin hari kondisi sang kakek kian memburuk, sehingga ia harus duduk di kursi roda setiap kali keluar rumah. Sebenarnya, beberapa waktu yang lalu ia sempat dirawat di rumah sakit. Namun, kakeknya tidak ingin berada di sana dan lebih memilih pulang bersama sang cucu.
Pastinya anak bertopi dino itu sempat menolaknya, tapi pada akhirnya ia pasrah dan hanya bisa menerima permintaan itu. Dan kini ... mereka sedang berjalan-jalan menyusuri taman yang dipenuhi bunga atas permintaan sang kakek.
"Begitu ya ...."
Senyuman lega terukir di wajahnya, lalu berkata "Cucuk atok memang hebat ya."
"Hehehe tentu saja, aku kan Boboiboy."
Tadinya ia berharap sang kakek akan membalas ucapannya itu. Namun tak ada jawaban, dan hanya ada suara angin yang menjawabnya.
"Atok?"
Anak itu berjalan ke depannya dan berusaha membangunkan sang kakek. Namun matanya masih tertutup, dengan senyuman indah yang menghiasi wajahnya. Tapi tidak berhenti sampai sana, anak itu terus mencoba membangunkan sang kakek.
"Tok ... bangun, kalau mau tidur jangan di sini."
Perlahan pikiran negatif mulai merasukinya, tangannya mulai bergetar ketakutan sambil berusaha mengecek nadi sang kakek. Tak ada denyut, tidak ada hembusan nafas dan tubuhnya dingin.
Air mata mulai mengalir membanjiri pipinya, kebahagiannya seketika menghilang sudah. Ia menelungkupkan wajahnya di dekat tangan sang kakek. Berharap bahwa tadi hanyalah sebuah kebetulan belaka, lalu sang kakek bangun dan mengejutkannya.
Sayangnya itu semua hanyalah imajinasinya, karena pada kenyataanya sang kakek telah tiada.
"Tidak ... atok bangunlah, tok ..."
Dia baru saja berpisah dengan Ochobot dan jam kuasa kesayangannya. Bahkan ia juga harus berpisah dengan temannya, dan orang tuanya sendiri masih belum kunjung pulang. Tapi sekarang ia harus menghadapi semua kenyataan ini sendirian.
Menghadapi sebuah kenyataan, di mana kamu kehilangan orang yang paling kau sayangi seorang diri.
"AAAAAH!"
.
.
.
.
.
"JANGAN PERGI!"
•••
"Boboiboy!" sebuah suara berhasil membuyarkan lamunanku.
Anak berbaju kuning itu menatapku dengan penuh tanda tanya, sambil menyodorkan es krim ke padaku.
"Hei, jangan bengong nanti kerasukan loh."
Mendengar hal itu, aku hanya bisa cengengesan tidak jelas. Setelah tadi kami berpamitan dengan Tok Aba versi muda, kami segera berkunjung ke warung sebentar. Katanya sih, sekalian mau beli peralatan tambahan. Dan sepertinya aku sempat melamun cukup lama saat menunggu kedatangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
FanfictionSetelah sekian lamanya bertarung, Boboiboy dan kawan-kawan akhirnya berhasil membawakan kedamaian untuk seluruh Galaxy. Tak ada lagi perompak angkasa, pertarungan, dan semuanya telah aman terkendali. Dan sejak saat itu semuanya berubah, lalu akhirny...