berlatih

500 62 0
                                    


Selamat membaca 😁

"haru saatnya berlatih."ucap Andrea membuat haru mendongakkan kepalanya lalu menganggukkan kepala sembari beranjak dari duduknya.

Andrea berjalan di depan dan haru dibelakang. Mereka berjalan keluar dari rumah dan menuju ke hutan.

"Andrea.."

"Panggil aku guru."sahut cepat Andrea.

"Guru kemana kita akan pergi?"tanya haru dengan menatap punggung Andrea Alias gurunya.

"Ke tempat yang dimana untuk melatih mu"jawab Andrea dengan menoleh pada haru di belakangnya.

"Haru."

"Ya ada apa guru?"

"Aku sudah pernah bilang bukan bahwa iblis adalah monster yang menipu manusia dengan suaranya?"tanya Andrea dengan memandang ke depan.

"Benar,guru telah bilang itu."sahut haru.

"Jika iblis menipu manusia dengan suaranya,maka kita akan menipu iblis dengan daya sihir kita."haru yang mendengarkan itu bingung dengan pola pikir gurunya ini.

"Dengan membatasi daya sihir kita bisa menipu iblis."lanjut Andrea membuat haru membelalakkan matanya terkejut.

"Tapi guru itu akan menjadikan kita aib para penyihir. Bahkan sejak dulu penyihir yang memiliki daya sihir kecil akan dijadikan aib dan tidak di inginkan."protes haru membuat Andrea tertawa kecil. Haru yang mendengar tawa gurunya seketika sedikit kesal.

"Haru jika kau ingin membunuh para iblis dan membalaskan dendam mu,maka kau harus mengambil resiko yang akan kau ambil. Dengan membatasi daya sihir mu kau akan di anggap penyihir cacat oleh para iblis dan itu akan membuat para iblis lengah di saat itulah kau menyerang mereka dan menghabisi nyawa mereka dengan mudah."jelas Andrea membuat haru menatap Andrea heran.

"Apa guru pernah meneliti tingkah laku para iblis?"tanyanya.

"Pernah lah maka-nya aku mengerti tingkah laku para iblis. Para iblis sering kali memamerkan daya sihirnya dan mengganggap dirinya lah yang berkuasa. Semakin besar daya sihirnya semakin berkuasa."ucap Andrea sembari menatap ke depan. Ia pun melihat Padang rumput yang akan dijadikan tempat latihan haru.

"Kita sampai."ucap Andrea membuat haru tersenyum tanpa sadar melihat pemandangan yang indah nan asri ini.

"ucap Andrea membuat haru tersenyum tanpa sadar melihat pemandangan yang indah nan asri ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haru coba batasi daya sihir mu samapi 10 persen." Segera haru membatasi daya sihir nya sampai 10 persen seperti kata gurunya. Hal itu membuat Andrea sedikit terkejut melihat haru begitu mudah membatasi daya sihir nya.

"Cepat sekali."puji Andrea.

"Kalau begini saja para elf tentu bisa."sahut haru tak memperdulikan pujian dari Andrea.

"Guru sampai kapan aku membatasi daya sihir ku ?"tanya haru dengan menatap gurunya.

"Seumur hidupmu."jawab Andrea cepat membuat haru menganggukkan kepalanya.

"Selanjutnya kau akan berlatih sihir serangan dan pertahanan."ucap Andrea membuat haru tersenyum miring.

Andrea melatih haru sampai malan hari. Sampai di rumah haru membaca buku sihir hingga tengah malam. Hal itu terjadi sampai beberapa tahun ke depan sesekali haru bermeditasi di hutan.

49 tahun telah berlalu begitu cepat sekarang Andrea sudah begitu tua sedangkan haru masih terlihat awet muda. Haru sekarang ini berada di tepi tebing gunung sembari bermeditasi dari arah belakang Andrea berjalan. Merasakan keberadaan gurunya haru menghentikan meditasi nya dan menoleh pada gurunya yang sekarang terlihat tua.

"Apa kau masih suka sihir?"tanya Andrea yang terlihat tua dan berdiri dibelakang haru.

"Tidak"jawab haru enteng membuat Andrea terkekeh kecil lalu berjalan mendekat dan mengelus rambut haru.

"Dulu.....

To be continued...

This is the path I chose (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang