kebenaran

645 67 0
                                        

Selamat membaca 😁

"Kebenaran akan selalu terungkap di akhir-akhir cerita ataupun tengah cerita. Penyesalan akan selalu hadir di akhir cerita seseorang."

"Denken,apa kau tau alasan kenapa aku mengangkat mu sebagai murid ku?"tanya haru dengan berjalan ke depan denken dan menghadap monster pedang. Denken menggelengkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan haru walau haru tidak melihatnya,tapi ia tau denken akan menjawab dengan gelengan kepala.

"Aku mengangkat mu sebagai murid ku,karena aku tertarik dengan kekuatan yang tersimpan di dalam tubuhmu."hal itu membuat denken menatap punggungnya gurunya bingung.

"Denken,didalam tubuhmu terdalam kekuatan yang sangat besar bahkan setara dengan Grand duke,namun kekuatan itu masih tersegel di dalam dirimu dan untuk melepasnya kau harus merasakan rasa kehilangan yang amat besar."ucap haru dengan berbalik badan yang menatap denken lembut. Monster itu yang dapat sebuah kesempatan besar segera melesat ke haru dengan begitu cepat.

Jlebbbb

Buawaaa

Dada haru tertusuk pedang tepat ke jantungnya dan darah haru mengenai wajah denken yang terkejut melihat gurunya tertusuk. Monster itu segera menarik pedangnya lalu melompat menjauh menghindari serangan sihir yang di lancarkan alice.

Saat tubuh haru akan tumbang denken dengan cepat menangkap tubuh haru lalu membaringkan tubuhnya ke tanah dengan kepala gurunya ia taruh di pahanya.

"Denken.."panggil haru lemah membuat denken menatapnya sendu.

"Kau harus bisa melepaskan kekuatan di dalam dirimu."ucap haru dengan tubuhnya yang perlahan memudar. Denken yang mendengar itu merasakan sakit di hatinya melihat gurunya terbunuh hadapannya. Tubuh haru seketika menghilang dari pandangan mata hal itu membuat denken terdiam dengan aura merah yang meluap dari tubuhnya. Bersamaan dengan itu awan hitam ikut menghilang.

Di tempat lain lebih tepatnya di ruang bawah tanah di kediaman duke. Terdapat seorang pria yang memegang dua tongkat sihir. Tongkat sihir itu mengeluarkan cahaya hitam di tangan kanan dan tongkat sihir di tangan kiri mengeluarkan cahaya putih keemasan. Secara bersamaan kedua tongkat sihir melayang lalu bersatu.

"Tunggu aku."ucap orang tersebut dengan senyuman misterius.

Denken berdiri dari duduk lalu menoleh menatap monster yang membunuh gurunya tajam. Tongkat sihir milik denken tiba-tiba muncul di genggamannya lalu mengarahkannya pada monster.

"Death laser beam"

Swohhhh

Duarrr

Monster itu berhasil menghindar dengan mudah,tapi denken kembali menyerang dengan sihir dasar yang di ajarkan oleh gurunya untuk melawan iblis tingkat tinggi.

Monster itu berhasil menghindar dengan mudah,tapi denken kembali menyerang dengan sihir dasar yang di ajarkan oleh gurunya untuk melawan iblis tingkat tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This is the path I chose (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang