Disebuah desa terjadi kekacauan yang sangat kacau. Terjadi pembunuhan masal yang disebabkan kaum iblis dari kejadian itu hanya menyisakan satu dari sekian penduduk desa tersebut dan pemuda itu diselamatkan oleh seorang penyihir agung dan melatihnya...
"Karena sekarang ini kerajaan parxey sedang dalam keadaan buruk. Itu disebabkan oleh grup pahlawan yang mencari penyihir yang kuat untuk ikut bersama mereka membunuh Raja iblis."jawab Stella membuat haru memunculkan senyuman yang terlihat mengerikan di mata Stella. Bahkan tanpa haru sadari ada aura lain yang meluap dari tubuhnya.
"Jika begitu aku akan pergi ke desa bulan. Sampai jumpa lagi,Stella. Kita akan bertemu di ujian penyihir yang akan diadakan tahun depan."ucap haru dengan melepas genggaman tangan Stella di tangannya lalu berjalan pergi sambil melambaikan tangan.
"Sampai jumpa juga,haru."balas stella lalu berjalan pergi.
Haru berjalan dengan menikmati hembusan angin dan pemandangan alam yang ia lewati. Dari arah belakang ada kereta kuda berlambang matahari saat kereta kuda itu sudah melewati haru kereta kuda itu tiba-tiba berhenti.
Keluar seorang pemuda tampan dengan rambut hitam lekat dan iris mata sedikit keunguan. Pemuda itu juga mengenakkan mahkota,haru yang melihat menyimpulkan bahwa dia adalah putra mahkota.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haru menatap pemuda itu dengan datar. Pemuda itu menatap haru dengan tatapan penuh binar.
"Perkenalkan saya daren vieson jersay,putra mahkota dari kerajaan jersay."ucap daren pada haru yang menatapnya datar.
"Salam kenal putra mahkota, perkenalkan saya haru Jayden seorang penyihir pengembara."balas haru dengan membungkukkan badannya lalu menegakkan kembali badannya.
Daren yang melihat itu terkesima dengan sikap haru padanya padahal ia adalah putra mahkota. Setiap kali bertemu dengan seseorang orang itu akan ketakutan entah mengapa,tapi saat ia bertemu haru ia melihat sikap acuh tak acuh yang haru tunjukkan untuknya. Haru tidak seperti orang lain.
"Apa anda akan pergi ke kerajaan jersay?"tanya daren pada haru dan di balas anggukan kepala oleh haru.
"Aku memang ingin ke desa bulan untuk melihat purnama Minggu depan sambil membaca buku sihir yang baru aku beli,tapi uang ku tinggal sedikit lebih baik aku pergi ke kerajaan jersay untuk mencari uang dari guild petualang disana."batin haru.
"Bisa tidak anda menghormati yang mulia putra mahkota? Jangan hanya menganggukkan kepala balas dengan ucapan jika tidak pedang ini akan menebas mu."ucap prajurit pribadi putra mahkota dengan menodongkan pedangnya pada haru. Hal itu membuat haru tersenyum miring sambil menatap prajurit pribadi putra mahkota.
"Anda memiliki prajurit yang hebat,putra mahkota. Namun sayang dia terlalu bodoh memahami situasi yang sedang terjadi disini."ucap haru dingin pada daren. Hal itu membuat daren membelalakkan matanya lalu menoleh menatap prajurit pribadi nya tajam.
"Prajurit Cleo turunkan pedangmu."ucap dingin putra mahkota terdengar ditelinga nya membuat prajurit Cleo menurunkan pedangnya dan memasukan ke sarungnya.
"Maafkan prajurit saya,haru."ucap maaf daren pada haru. Prajurit Cleo yang pertama kalinya melihat putra mahkota daren meminta maaf membuatnya terkejut.
"Tidak apa-apa,putra mahkota. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi."ucap haru pada daren.
"Sebagai permintaan maaf saya, anda boleh menumpang di kereta kuda saya sampai ke kerajaan jersay."mendengar itu haru tersenyum miring sambil menganggukkan kepala. Daren yang melihat itu berjalan ke arah pintu masuk kereta kuda dan membukakan pintu.
Haru segera masuk. Saat haru sudah didalam daren menyusul masuk dan menutup pintu. Setelah itu ia menyuruh kusir jalan segera kereta kuda jalan.
Diperjalanan haru sibuk membaca buku sihir yang ia beli di desa senja. Sedangkan daren menatap keluar jendela dengan pikiran melayang entah kemana. Saat hampir sampai di gerbang kerajaan jersay haru merasakan serangan sihir mendekat.
Haru dengan cepat memegang tongkat sihirnya dan seketika perisai lingkaran melindungi kereta kuda. Kuda yang mendorong kereta ini tiba-tiba memberontak saat serangan sihir itu mendekat namun saat sihir perisai yang haru ciptakan untuk melindungi kereta ini kuda tersebut tiba-tiba terdiam.
Daren sangat terkejut mendapatkan serangan yang tiba-tiba muncul dari arah samping untung saja ada haru yang bereaksi dengan begitu cepat saat serangan itu datang. Daren pun berjalan keluar kereta bersama haru dan mereka berdua melihat segerombolan bandit mengelilingi kereta kuda yang mereka berdua naikin.
Dari arah hutan terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke mereka. Haru memegang erat tongkat sihirnya dan ia pun mengarahkan tongkat sihirnya pada orang yang baru saja datang.
"Wow..Wow....santai dong penyihir elf."ucap orang itu pada haru yang menodongkan tongkat sihirnya pada orang tersebut di ujung tongkat sihir haru muncul pola sihir. Orang tersebut tersenyum lebar melihat hal itu dia mengeluarkan pedang besarnya dari sarung pedang yang berada di punggungnya. Para bandit lainnya yang melihat ketua mereka telah mengeluarkan pedangnya merasa kasihan pada pemuda elf itu.
Daren yang melihat sikap haru pun terkejut namun sesaat kemudian ia juga ikut mengeluarkan pedangnya dari sarung pedang. Prajurit Cleo berdiri di samping putra mahkota dengan memegang erat pedangnya.