Jake dan Nora terus berbagi momen kebersamaan selama kunjungan mereka menikmati pemandangan danau yang disinari cahaya bulan, tetapi keduanya tidak yakin dengan apa yang mereka rasakan. Saat mereka duduk dalam keheningan, suara angin dan kendaraan yang berlalu lalang bergema di telinga mereka, mereka berdua bertanya-tanya apakah ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang baru.
Saat mereka duduk dalam keheningan, Jeki menoleh ke arah Nora dan menggenggam tangannya, membuat Nora jadi kebingungan. Mereka berdua saling menatap mata satu sama lain dan berbagi momen penuh pengertian. Mereka membiarkan perasaan mereka mengambil alih, akhirnya menyerah pada chemistry yang tak terbantahkan di antara mereka.
"Nora, makasih ya udah nemenin aku disaat aku kesepian dan sedih. Aku..kayaknya bersyukur bisa ketemu sama kamu. Dan....mungkin...aku suka sama kamu."
Pernyataan jujur Jeki membuat Nora sangat syok. Dia tidak tahu lagi harus berkata apa-apa selain kebahagiaan yang meledak di hatinya.
"Beneran, mas?!?!"
"Iya, beneran. Masa kamu gak percaya?"
"Ya..ya..soalnya.. kemarin mas bilang aku hanya dianggap sebagai teman aja."
Jeki terkekeh manis mendengae perkataam Nora. Nora tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya. Dia sudah lama mendambakan kata-kata ini dari Jeki tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa kata-kata itu akan menjadi kenyataan. Yang bisa dia lakukan hanyalah menatapnya dengan air mata kebahagiaan di matanya, saat mereka berdua bersandar untuk ciuman yang telah lama ditunggu-tunggu.
Jeki menarik diri dari ciuman itu, menatap mata Nora sambil tersenyum. "Aku gak nyangka bisa jatuh cinta secepat ini sama kamu. Karena kamu lah yang buat aku senang dan nyaman berada di dekatmu. Aku cinta kamu, Nora."
"Aku... aku juga cinta kamu, mas. Makasih udah balas perasaanku. Aku... gak tahu mau bilang apa lagi selain itu." Nora terkekeh malu dan gugup sambil menyeka air matanya.
Wajah Jeki berbinar-binar karena kegembiraan, dan dengan lembut menariknya mendekat, bibir mereka bertemu kembali dalam ciuman penuh gairah di bawah langit yang diterangi bintang.
Saat Nora dan Jeki berbagi ciuman penuh gairah di bawah malam berbintang, mereka diliputi perasaan hangat dan nyaman yang hanya bisa didapat dari menemukan hubungan yang sejati. Keajaiban saat itu tampak bertahan, dan mereka tahu bahwa ikatan mereka baru saja mulai tumbuh lebih kuat.
Setibanya di rumah neneknya, Nora mendapat kabar dari neneknya melalui telepon bahwa neneknya tadi sore diajak oleh temannya untuk menginap selama 2 hari di rumah temannya untuk membantu acara. Yang berarti Nora tinggal di rumah sendirian dan menjaga kebun dan ladangnya.
Jeki tersenyum. "Kalo gitu, mau aku temenin gak?"
Nora kaget lalu Nora tersenyum senang dan setuju. "Tentu saja, mas Jeki. Ayo masuk ke dalam rumah. Uhm.. kamu mau tidur dimana?"
"Aku gak keberatan mau tidur dimana aja selama aku deket sama kamu. Mungkin berbagi kamar jika kamu merasa nyaman."
"Oh, oke. Gapapa kok."
Saat Nora dan Jeki memasuki rumah neneknya yang nyaman, mereka mendiskusikan pengaturan tidur mereka. Karena hari sudah malam, mereka memutuskan untuk berbagi kamar tidur Nora untuk malam itu. Jeki memutuskan untuk tidur di lantai dengan kasur, sementara Nora merasa bersyukur karena ditemani oleh orang yang ia cintai dan merebahkan diri di tempat tidur.
Seiring berjalannya malam, Nora dan Jeki merasa semakin nyaman dengan kebersamaan mereka satu sama lain. Terlepas dari perbedaan usia, mereka memiliki hubungan yang kuat yang tampaknya semakin dalam seiring dengan semakin seringnya mereka menghabiskan waktu bersama. Nora merasakan kegembiraan saat berbaring di tempat tidur, menyadari kehadiran Jake hanya beberapa meter darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK JEKI || JAKE SIM
RomanceNora, gadis berusia 23 tahun mau tak mau harus menjalani takdirnya yang mendadak berubah total dengan tinggal di sebuah desa terpencil demi menemani sang nenek dan juga mengurus perkebunan dan persawahan milik keluarganya. Nora yang pada saat itu ha...