"HALLO PARA BUJANGKU!" Sapa Azura dengan lantang. Ya, jangan kaget jika gadis itu selalu berteriak saat sedang menyapa orang, tentu saja hal itu sudah biasa bagi anak-anak Derox. Azura berjalan masuk kedalam markas. Didalam sudah ada Arles dengan gitarnya, Rengga dengan bukunya, Haidar yang asik main game dan Naren yang sedang tidur, Cakra? mungkin lagi nganter ceweknya.
"Wihh, bawa apaan tuh?" Haidar bertanya antusias saat melihat Azura membawa tentengan ditangannya.
"Apaan sih, bukan buat lo." Jawab Azura sembari melempar tatapan sinisnya.
"Ini tuh khusus buat gue." Imbuhnya.
"Kalian bisa diem gak sih! gue lagi nugas nih." Ucap Rengga yang daritadi merasa terganggu oleh teriakan Haidar saat bermain game. Sekarang malah datang ndoro ayu Azura. Sungguh cowok itu butuh ketenangan extra saat sedang dalam mode ambisnya itu.
Azura berdecak saat mendengar ucapan Rengga tadi. Apa tidak bisa cowok itu meninggalkan tugas-tugasnya sebentar saja?
"Rengga gak seru, masa kumpul-kumpul malah nugas." Gerutu Azura."Emang masalah buat lo. Suka-suka Rengga lah." Ini bukan Rengga yang nyaut, tapi taulah siapa.
"DIEM LO DAR, MAU GUE SURUH EVAN SANTET LO?!" Ujar Azura yang menahan amarahnya setengah mati. Haidar yang mendengar itu langsung menjulurkan lidahnya mengejek Azura.
"EVANN!!" Azura berteriak mengadu pada Jevan.
"SIAPA YANG BERANI GANGUIN PELIHARAAN GUE?!" Teriak Jevan dari luar. Peliharaan? Emangnya Azura hewan. anak-anak lainnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat keributan itu. Hal seperti ini sudah biasa terjadi apalagi kalo ada Azura.
HAIDAR+AZURA=RIBUT
Jevan masuk membawa dua tentengan di kedua tangannya. "Ini martabak buat kalian." Ujar Jevan sambil meletakkan tentengan yang ada ditangannya diatas meja.
"Evan kok lama?" Tanya Azura.
"Tadi ada telepon." Jawab Jevan yang langsung duduk disalah satu sofa. Azura ikut duduk disamping Jevan.
✯✯✯
AKKHH!!
Teriak semua anak-anak yang ada di markas. Mereka sedang menonton film horor. Ini semua ide Azura, awalnya anak-anak Derox sudah menolak mentah-mentah ajakan Azura yang ingin nobar film horor, mengingat bahwa gadis itu gampang takut dan berakhir tidak bisa tidur nanti. Tapi dengan segala cara Azura lakukan untuk membujuk kawan-kawannya itu dan berakhir seperti sekarang ini, daritadi Azura sibuk menutup matanya dengan bantal, Haidar yang sedari tadi hanya berteriak-teriak saja, dan Rengga yang masih sibuk dengan tugas-tugas nya wajarlah si ambis, sedangkan yang lainnya serius menonton.
Ini sekarang musik filmnya lagi nakutin banget. Bikin suasana tambah serem dan tegang takut tiba-tiba Mbak Kunti nya nongol. Azura yang sudah siap-siap menutup wajahnya dengan bantal begitu juga dengan Haidar yang sebelas dua belas dengan Azura. Kalau yang lainnya lagi serius banget mendalami filmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVARA
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️] JEVARA (JEVAN AZURA) Tentang Azura dengan segala rasa sakitnya. Dan tentang Jevan yang selalu menjadi obatnya. Azura dan Jevan adalah sahabat dari kecil. Bisa dikatakan bahwa Azura sangat beruntung karena memiliki sahaba...