06. BALAPAN

190 146 15
                                    

Azura mengusap air mata dengan kasar yang daritadi membasahi pipinya lalu ia berjalan menuju balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azura mengusap air mata dengan kasar yang daritadi membasahi pipinya lalu ia berjalan menuju balkon kamarnya. Etensi Azura tertuju pada rumah yang ada didepannya. Ia melihat lampu kamar Jevan masih menyala.

"Dia belum tidur?"

Jevan yang baru saja selesai mandi, ia tidak sengaja melihat Azura yang berdiri sendirian dibalkon kamarnya. Cowok itu mengambil handphone yang ada di atas nakas guna mengirim pesan pada gadis tersebut.

Jevandra
Kok belum tidur?

Dari balik jendela Jevan dapat melihat bahwa Azura sudah membaca pesannya tapi tidak ada tanda-tanda bahwa gadis itu akan membalas pesannya.

Jevandra
Zura kenapa?

Jevan kembali mengirim pesan, Ia khawatir karena Azura tak kunjung membalas pesannya tadi.

Ting!

1 notifikasi masuk diponsel Jevan.

Azura
I'm okey

Jevandra
Zura gak boleh begadang ya, besok sekolah


Azura menghela nafasnya panjang kala membaca pesan yang Jevan kirim tak ada niatan untuk kembali membalas pesan dari Jevan tadi. Azura berjalan meninggalkan balkon kamar dan mematikan lampu kamarnya. Ia mengambil jaketnya dan kunci motornya yang berada dinakas. Entah kemana ia akan pergi.

Jevan tersenyum kala melihat Azura mematikan lampu kamarnya. Cowok itu pasti berpikir bahwa Azura sudah bersiap untuk tidur namun kenyataannya adalah Azura malah mengeluarkan motornya dari garasi. motor ninja hitam kesayangannya. Azura menyalakan motornya.

"Dia mau kemana?"

Azura melajukan motornya dengan kecepatan penuh. ia sama sekali tidak peduli jika ini membahayakan hidupnya. Ia sudah siap jika harus tiada sekarang. Jika tiada bisa membuatnya tenang dan bahagia pasti ia akan memilih tiada.

✯✯✯

Disinilah Azura sekarang. Dibawa langit malam dengan cahaya bintang yang menghiasi gelapnya.

Banyak motor berparkir, Azura melepaskan helm fullface-nya dan menghampiri seseorang. Seseorang yang sedang asik mengobrol dengan lawan bicaranya.

"Ga, gue mau tanding malem ini." Kata Azura pada orang tersebut.

Rengga langsung mengalihkan etensinya kepada Azura. "Lo yakin?" Tanya Rengga.

"Hm"

Ya, dia adalah Rengga, cowok paling ambis diantara anggota Derox lainnya. TAPI INGAT! motto Rengga adalah hidup kalau gak belajar ya balapan.

"Ya udah, itu disana juga ada yang mau tanding." Ujarnya dengan menunjuk seseorang menggunakan dagunya.

"Tapi..gue saranin lo jangan tanding sama dia." Azura menaikkan satu alisnya seolah ia sedang bertanya kenapa. "Syaratnya susah." Kata Rengga.

JEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang