Dugaan Azura benar ternyata berpacaran dengan Jevan bukanlah pilihan yang tepat. Lihat saja sekarang bagaimana Jevan merepotkannya.
Ini sudah masuk satu minggu mereka pacaran dan satu minggu juga Azura rutin membuatkan Jevan bekal, tentu saja karena keinginan laki-laki itu.
Sungguh merepotkan!
"Aa!"
Dengan wajah merengut Azura menyodorkan sendok yang sudah ia isi dengan nasi goreng buatannya. Sungguh gadis itu sangat malas sekarang. Jevan tidak hanya menyuruhnya untuk membuatkan bekal namun laki-laki itu juga menyuruhnya untuk menyuapi dirinya.
"Jangan judes dong, yang." Kata Jevan disela-sela kunyahannya.
"Bacot!"
Jevan tertawa melihat wajah kesal Azura. Sungguh gadis di depannya ini benar-benar galak sekali.
"Gausah ketawa! Tuh liat ada cabenya." Tunjuk Azura pada gigi Jevan.
"BUSET!"
"MASIH PAGI UDAH SUAP-SUAPAN AJA!"
Haidar barusaja memasuki basecamp disusul oleh anak-anak Derox lainnya.
"Liona gak ikut?" Tanya Azura.
"Nggak, masih izin gak sekolah." Jawab Naren.
"Kenapa?"
"Lagi gak enak badan." Azura menganggukan kepalanya mendengar jawaban Naren. Sakit apa dia?
Sudah seminggu Liona tidak menampakkan dirinya di sekolah, setelah pacaran dengan Jevan rasanya seperti Liona menghindari dirinya. Bahkan pesan yang kemarin dikirim oleh Azura sama sekali belum dibalas olehnya.
Azura sedikit tidak enak dengan Liona. Ia jelas tahu bagaimana perasaan Liona kepada Jevan bahkan Liona terang-terangan mengakui bahwa dirinya menyukai Jevan.
Liona pernah sekali confess, namun hal itu langsung di tolak mentah-mentah oleh Jevan. Azura jelas tahu alasan Jevan menolak Liona karena apa, sudah pasti karena dirinya. Hal itulah yang membuat hubungan Azura dan Liona cukup renggang dulu, namun seiring berjalannya waktu hubungan mereka kembali seperti semula. Azura berpikir Liona tidak akan membencinya, ia bukan gadis seperti itu.
Namun sekarang Azura sedikit khawatir, ia merasa tidak enak dengan Liona. Gadis itu pasti sengaja tidak masuk sekolah karena menghindari dirinya.
Ck! Ini semua karena Jevan!
Azura terus mengutuk Jevan dalam hati. Ia tatap wajah Jevan dengan tajam bak belati namun laki-laki yang ditatapnya sekarang malah asik menyengir menatap kearahnya.
"Kenapa sih, yang?" Tanya Jevan menoel pipi Azura.
"Sumpah Van, gue geli banget denger nya." Cibir Rengga.
"Diem lo!" Sentak Azura dan beralih menatap Rengga tak kalah tajam.
"Ini semua gara-gara lo tau gak?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVARA
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️] JEVARA (JEVAN AZURA) Tentang Azura dengan segala rasa sakitnya. Dan tentang Jevan yang selalu menjadi obatnya. Azura dan Jevan adalah sahabat dari kecil. Bisa dikatakan bahwa Azura sangat beruntung karena memiliki sahaba...