13. TENTANG AMARA PUTRI LESTARI

149 99 18
                                    

Langsung baca aja kawan-kawan!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langsung baca aja kawan-kawan!!

Happy reading..

✯✯✯

Kalian kapan nikah?

Pertanyaan nyeleneh dari Amara, anak perempuan itu mampu membuat Azura dan Jevan mendelik. Bagaimana langsung nikah kalau Jevan saja sedang jatuh cinta sendirian. Mungkin sekarang mereka pacaran, namun Jevan tau bahwa Azura tak benar-benar menganggap ini serius. Gadis itu hanya mengikuti alur yang Jevan buat.

"Evan?" Panggil Azura, ia berjalan menghampiri Jevan yang kini duduk di taman belakang. Ada anak perempuan yang tiduran dan menjadikan paha laki-laki itu sebagai bantal.

"Jangan berisik, dia baru aja tidur." Ujar Jevan.

Azura mendaratkan pantatnya tepat disamping Jevan yang duduk di rumputan. Awalnya ia ingin memanggil Jevan dan Amara untuk masuk kedalam panti karena hari mulai petang namun rencananya ia urungkan dan malah ikut duduk bersama laki-laki itu.

"Udah lama tidurnya?" Tanya Azura.

Jevan mengangguk kepalanya sebagai jawaban. Ia mengusap puncak kepala Amara yang sedang tidur. "Kalo di liat-liat Ara mirip sama lo." Ucap Jevan.

"Oh, ya?"

"Mirip banget, dari kebiasaan dia yang selalu minta didongengi sebelum tidur, terus kesukaan kalian juga sama, kalian suka Barbie, ada lagi satu, kalian sama-sama suka di kuncir dua. Benar-benar mirip banget seperti Azura kecil." Ujar Jevan.

"Mana ada gue gitu?" Tanya Azura seperti tak percaya.

Dirinya sama sekali tak pernah minta didongengi ketika tidur, dirinya juga tidak suka boneka Barbie dan satu lagi sejak kapan Azura suka di kuncir dua? Bahkan dia lupa terakhir kali dirinya di kuncir dua begitu.

"Iya, sayang. Waktu kecil lo benar-benar mirip sama Ara." Jawab Jevan.

"Kalo menurut gue, Ara mirip sama Azara." Ucap Azura.

"Waktu Ara ketawa bener-bener mirip sama Azara, terus matanya sama persis seperti Azara, apalagi giginya---" Azura menjeda kalimatnya, ia terkekeh pelan sebelum melanjutkan kalimatnya. "Persis seperti Azara Audrey."

"Lo tau kenapa gue panggil dia Ara?" Tanya Azura dan dibalas anggukan kepala dari Jevan.

"Waktu itu ada kecelakaan dan kita gak sengaja nemuin Ara yang lagi nangis dipinggir jalan, dia nangis karena orang yang tertabrak itu adalah ibunya. Gue seakan lihat masa kecil gue Van. Sakit banget..." Ujar Azura, dirinya jelas mengingat kejadian itu.

Flashback on

Malam hari, sepulangnya mereka dari markas Derox. Saat dijalan Azura dan Jevan tak sengaja melihat kerumunan orang-orang ditengah jalan. Karena penasaran akhirnya mereka memutuskan untuk melihat kerumunan tersebut.

JEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang