Selamat datang di cerita JEVARA!!
hope you like it guyssHAPPY READING..
✯✯✯
Seperti rencana awal, tepat jam 3 sore, anak-anak Derox berkumpul untuk menuju ke panti bersama. Kali ini bukan hanya anggota inti Derox melainkan anggota Derox lainnya yang berjumlah lebih dari 100 anggota.
Kali ini anggota Derox sudah rapi berbaris menghadap sang ketua---Arles berdiri dengan gagahnya, didampingi oleh anggota inti Derox yang berada di samping kanan dan kiri cowok itu kecuali Naren. Entah kemana cowok itu, dia sama sekali belum keliatan batang hidungnya.
"Tepat hari ini, hari yang cukup penting bagi kita, hari di bentuknya geng motor Derox."
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan mengunjungi beberapa panti asuhan untuk mendonasikan sebagian harta kita kepada mereka. Saya yakin kalian tidak lupa hal itu." Ujar Arles dengan berwibawa, sungguh aura ketua dari seorang Arles benar-benar kuat. Siapa pun pasti akan patuh jika berhadapan dengan sang ketua---Arles yang dikenal tenang namun menakutkan.
"KALIAN SIAP?!" Tanya Arles yang berteriak. Hal itu dijawab serentak oleh anggota Derox lainnya.
"Disana nanti kita akan bertemu dengan senior kita, anggota Derox angkatan satu dan dua. Dan kalian semua sebagai junior jelas harus menghormati mereka, saya tidak mau kalian membuat masalah nanti!" Kali ini Jevan---sang wakil ketua yang bicara. Hal itu juga dijawab serentak oleh anggota Derox.
"KITA BERANGKAT!"
Seluruh anggota Derox menuju parkiran, mereka menaiki kuda besinya dan langsung menuju ke panti. Dipimpin oleh Arles yang berada di barisan paling depan bersama dengan teman-temannya lalu diikuti oleh anggota Derox lainnya.
"Pegangan yang!" Ucap Jevan sedikit berteriak agar Azura mendengarnya.
"Pedang? Evan kita mau ke panti bukan mau perang!"
Jevan menggelengkan kepalanya. Ia lupa bahwa gadis yang di boncengnya saat ini sedikit budeg jika sedang menaiki motor. Haduhhh punya pacar budeg untung cantik. Mungkin itu yang dikatakan Jevan dalam hatinya.
"PEGANGAN SAYANG!"
"Pandangan? Pandangan pertama?" Sungguh benar-benar budegkan Azura. Apa yang Jevan katakan emang benar adanya, bahkan ketika Jevan sudah berteriak dengan lantang, Azura masih saja salah mendengar. Sungguh benar-benar budeg!
Kesal dengan Azura yang selalu saja salah mendengar alias budeg! munculah ide jahil dari kepala Jevan. Cowok itu mengegas motornya dengan tiba-tiba, membuat Azura yang santai duduk dibelakangnya kini terlihat kaget bahkan nyaris terjengkang kebelakang jika ia tak langsung memeluk Jevan, jantung gadis itu seperti meloncat keluar. Tak ada yang tahu jika saat ini Jevan tersenyum lebar di balik helmnya. Rencananya berhasil. Namun senyumnya luntur kala ia merasakan nyeri dan panas di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVARA
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️] JEVARA (JEVAN AZURA) Tentang Azura dengan segala rasa sakitnya. Dan tentang Jevan yang selalu menjadi obatnya. Azura dan Jevan adalah sahabat dari kecil. Bisa dikatakan bahwa Azura sangat beruntung karena memiliki sahaba...