22. SEBUAH LUKA YANG TERUNGKAP

47 12 0
                                    

HallowwwSelamat datang di cerita JEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallowww
Selamat datang di cerita JEVARA

HAPPY READING..

✯✯✯

"Zura? Kamu darimana aja nak?" Dina yang barusaja menuruni anak tangga itu berjalan menghampiri Azura yang barusaja memasuki rumah.

"Ck, main." Jawab Azura acuh. Ia sama sekali tidak menghiraukan mama nya itu.

"Sudah makan malam?" Dina kembali bertanya. Tangannya beralih untuk mengambil tas ransel yang ada di pundak anaknya. "Sini mama bawain."

Azura akhirnya beralih menatap mamanya. Ia sedikit mematung saat melihat penampilan mama tirinya itu. "Wait, mama pake baju punya bunda?" Tanya Azura nada tidak suka.

Tak tunggu lama, Dina menganggukan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Azura tadi. "Mama pake baju bunda kamu, gimana cocok ngga?" Tanyanya sembari mengulas senyum.

"Lepasin bajunya!"

"Zura, mam--"

"AKU BILANG LEPAS BAJUNYA!" Belum sempat Dina menyelesaikan kalimatnya, Azura sudah memotong ucapannya.

"Itu baju bunda, gak pantes dipake pelakor kayak lo!"

"AZURA!" Sentak Syakilla dari lantai dua. Gadis itu berjalan cepat menuruni anak tangga dengan raut wajah penuh amarah.

"Datang lagi dedemit satu." Gumam Azura. Ia menatap tajam kearah Syakilla yang kini telah tiba di hadapannya.

"Gue udah pernah bilang, jangan pernah hina mama gue!" Sentak Syakilla dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Kalo gitu, suruh mama lo itu buat lepas pakaian bunda gue." Balas Azura dengan nada santainya.

"Gue bakal aduin ini sama papa." Ucap Syakilla yang kini sedang mengontakatik handphone nya. Ia mencari nomer Reno di handphone nya.

"Dasar tukang ngadu." Cibir Azura. Tanpa memedulikan Dina dan Syakilla yang masih ada disana, Azura berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua. "Zura kamu udah makan?" Tanya Dina.

"Gak laper."

Syakilla yang berada disana terkekeh sinis saat Azura pergi begitu saja tanpa memedulikan dia dan Dina. "Mama puas? Ini yang mama tunggu-tunggu daritadi siang?" Tanya Syakilla diiringi kekehan kecil.

"Mama baru aja pulang dari Semarang, terus langsung masak buat makan malam. Tapi apa? Dia gak peduli sama sekali. Bahkan mama belum istirahat, Azura itu gak bisa menghargai mama."

"Tapi mama terus aja belain dia, selalu sayang sama dia yang jelas-jelas dia gak sayang sama mama! Terus kenapa mama pake baju sialan itu sih?!" Tanya Syakilla dengan nada frustasi. Dimatanya ada cairan bening yang berdesakan ingin keluar. Bahkan jika Syakilla mengedipkan matanya sekali saja sudah dipastikan cairan bening itu akan terjun layaknya air terjun yang membasahi pipinya.

JEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang