18. HARI SENIN, HARI SIAL

68 34 13
                                    

Halloo!! Selamat datang di cerita JEVARA!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halloo!!
Selamat datang di cerita JEVARA!!

Happy reading..

✯✯✯

Hari Senin mungkin sangat cocok untuk mendapat julukan sebagai hari sial untuk Azura. Pasalnya setiap hari Senin ini, Azura selalu saja mendapatkan hukuman. Entah karena ia terlalu bandel atau emang nasib sial selalu mengikutinya.

Sepertinya mendapat hukuman di hari Senin sudah menjadi rutinitas bagi Azura. Setiap hari Senin, selalu ada saja atribut gadis itu yang tertinggal, entah itu topi, dasi dan lain sebagainya. Contohnya seperti hari ini, Azura merutuki dirinya sendiri karena lupa membawa topi.

"Astaga! Gue lupa bawa topi." Ucap Azura pada Liona yang sedang berjalan di disampingnya. Sungguh mau tidak mau ia harus dihukum hari ini.

Sekarang para murid SMA Bayangkara akan melaksanakan upacara bendera, para murid sudah mulai berhamburan keluar kelas dan berbaris sesuai kelas mereka.

Liona menepuk keningnya sendiri. "Lo bisa dihukum bos Arles nanti."

"Iya, gue tau. Makanya itu." Balas Azura.

Azura dan Liona seketika menghentikan langkahnya kala mereka menyadari kehadiran seseorang diantara mereka. Naren---cowok yang barusaja datang dan langsung memakaikan topinya di kepala Azura.

"Pake topi gue." Ucapnya singkat. Azura tentu tak tau maksud Naren, apakah cowok itu mau meminjamkan topinya? Padahal Naren tipikal orang yang rajin dan disiplin. Tidak mungkinkan ia rela mendapatkan hukuman karena Azura.

Azura melepaskan topi milik Naren. "Gausah Ren, gue udah biasa dihukum ko." Ujar Azura sembari menyerahkan topi tersebut. Bukannya menerima, Naren malah kembali memakaikan topi itu dikepala Azura.

"Gue bilang pake, ya pake." Setelah mengatakan itu Naren langsung melenggang pergi meninggalkan kedua gadis itu.

"Abang lo aneh." Celetuk Azura. Liona hanya tersenyum simpul. Mereka berdua pun melanjutkan langkahnya menuju lapangan yang kini terlihat cukup ramai.

Kejadian tadi itu tak luput dari perhatian cowok yang daritadi memperhatikan mereka, ralat--hanya memperhatikan Azura.

Jevan.

Rencana cowok itu kali ini gagal total. Ia berjalan kearah lapangan dengan perasaan dongkol, ia kesal kepada sahabatnya itu. Naren barusaja berhasil mengacaukan rencananya.

Pasalnya dari kemarin Jevan telah merencanakan sesuatu. Ia sengaja tidak membawa topi hari ini karena ia ingin dihukum bersama Azura. Sedikit konyol namun inilah kenyataannya. Cowok itu benar-benar  meninggalkan topinya agar ia bisa dihukum bersama Azura nanti dan dekat dengan Azura.

Tapi sekarang boro-boro dekat dengan Azura, ia malah dekan dengan sahabatnya yang mendapat julukan manusia batu itu. Siapa lagi kalau bukan Narendra Valentino. Cowok yang barusaja menggagalkan seluruh rencananya hari ini.

JEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang