Double up nih, semoga puas yaww
‼️Bijak dalam membaca‼️
HAPPY READING..
✯✯✯
"Ngapain kesini?"
Azura pikir, Elgar akan mengantarnya pulang ehh ternyata malah membawanya ke mall. Entah apa yang sedang cowok itu butuhkan. Asal kalian tau saja ia dan Elgar sudah berjalan memutari mall ini sekitar satu jam yang lalu.
Azura menghela nafasnya lelah, "istirahat bentar, kaki gue kayak mau patah." Ujar Azura namun sama sekali tak digubris oleh Elgar. Cowok itu terus saja berjalan dan menggandeng tangan Azura.
Kini langkah cowok itu memasuki sebuah restoran yang berada di mall tersebut. Oke! Setidaknya cowok itu tau jika daritadi cacing dalam perut Azura sudah mencak-mencak minta dikasih makan.
Tapi daripada makan, ia lebih ingin pulang sekarang. Ia ingin istirahat dan merebahkan dirinya di kasur king size nya, tapi sepertinya hal itu harus ia undur dulu. Gadis itu terlihat lelah padahal selama di sekolah ia hanya tiduran saja di UKS tadi.
Azura menghentikan langkahnya yang membuat Elgar berbalik menatap gadis itu. "Kenapa?" Tanya Elgar.
"Gue mau balik pulang, capek daritadi cuma muter-muter doang." Jawab Azura. Ia menarik tangannya yang tadi di gandeng oleh Elgar. "Makan dulu." Elgar kembali menarik Azura untuk mencari meja.
"Bantuin gue nyari kado buat nyokap." Ujar Elgar setelah mereka duduk dan memesan makanan.
Azura menganggukan kepalanya sesaat. "Nyokap lo ultah?"
"Hm, gue mau nyari kado tapi gatau apa. Makanya gue ngajak lo ke mall."
Tak lama kemudian makanan mereka datang. Mereka makan dengan tenang tanpa ada percakapan lagi. Canggung, itulah yang kini Azura rasakan, ia tidak suka dengan keheningan. Ia tidak nyaman bersama dengan orang yang banyak diam, dia lebih nyaman dengan orang yang banyak ngoceh. Seperti anggota Derox contohnya.
Ah, tiba-tiba Azura jadi ingat sohibnya. Ia marasa jahat sekali meninggalkan Jevan yang tadi menunggunya. Padahal Jevan sudah menunggunya selama itu. Azura putuskan ia akan mampir kerumah Jevan nanti sekalian bermain dengan lele si kucing peliharaannya.
"Mau ngado apa, El?" Tanya Azura. Kini mereka sudah selesai makan, dan keluar dari restoran tadi. Sungguh Azura tidak akan mau jika Elgar mengajaknya untuk memutari mall lagi.
"Tas aja deh." Jawab Elgar sembari membawa Azura ke arah store branded luar negeri yang ada tak jauh disana, GUCCI.
Azura ikut melihat-lihat berbagai koleksi disana. "Ini aja, gimana?" Tanya Elgar yang kini membawa dua tas dari merk branded tersebut. "Bagus yang mana?" Tanyanya kembali karena tak ada jawaban dari Azura.
"Gue suka yang kanan." Jawab Azura. Menurutnya tas yang sebelah kanan lebih elegan dan mewah saat dipakai. Sangat cocok untuk nyokap Elgar yang berasal dari keluarga tajir melintir.
"Lo mau apa?" Tanya Elgar. Azura cukup bingung untuk memahaminya. Ia hanya menatap Elgar dengan tatapan bertanya. "Ambil yang lo mau, gue yang bayar."
Azura menggelengkan kepalanya cepat. "Gue ga butuh." Jawabnya. Gadis itu kini duduk disalah satu sofa yang disediakan disana. "Buruan dibayar, gue mau cepet pulang." Gadis itu berbicara sambil memainkan handphone nya.
Done!
Akhirnya urusan belanja sudah selesai, kini Azura dapat bernafas dengan lega sekarang. Ia akan pulang dan lepas dari jeratan si Elgar cowo paling rese bin ngeselin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVARA
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️] JEVARA (JEVAN AZURA) Tentang Azura dengan segala rasa sakitnya. Dan tentang Jevan yang selalu menjadi obatnya. Azura dan Jevan adalah sahabat dari kecil. Bisa dikatakan bahwa Azura sangat beruntung karena memiliki sahaba...