04. GADIS NAIF

228 153 27
                                    

Hari Sabtu yang cerah, bersama dengan Jevan akhirnya Azura mau diajak untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu yang cerah, bersama dengan Jevan akhirnya Azura mau diajak untuk pulang. Setelah perdebatan yang cukup panjang pagi tadi saat Azura lagi-lagi tak mau diajak pulang. Dengan sedikit paksaan dari Jevan akhirnya mereka pulang juga. Jevan hanya khawatir jika Azura tidak segera pulang malah akan membuat gadis itu dihukum oleh Papanya nanti. Seperti kejadian sebelumnya, dimana Jevan yang mengajak Azura untuk pergi ke pasar malam dan membuat Jevan dan gadis itu pulang cukup larut, tentu saja hal itu menjadi buruk kala dirinya tau ternyata Azura mendapatkan hukuman dari sang papanya karena gadis itu pulang cukup larut. Jevan tidak ingin jika hari ini Azura lagi-lagi akan mendapatkan hukuman karena dirinya.

"Lo hati-hati ya." Ucap Azura setelah turun dari motor. Kini mereka telah berada di depan gerbang rumah Azura.

"Apa sih Ra, rumah gue cuma didepan sana." Kata Jevan sembari menunjuk kearah rumah yang berada di depan rumah Azura.

"Ya sama aja harus hati-hati." Sahut Azura diiringi kekehan kecil.

"Gue pengen ketemu dia." Ucap Azura.

"Iya, nanti gue anter." Sahut Jevan menunjukkan senyum tipisnya tapi masih bisa di lihat oleh mata Azura. Senyum yang membuat candu untuk gadis itu.

Etensi Jevan teralihkan kala netranya tak sengaja melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumah Azura.
"Gue anter ke dalem." Jevan berniat untuk turun dari motornya tapi hal itu langsung di cegah oleh Azura. Jevan mengernyitkan dahinya dan beralih menatap Azura. "Mobil om Reno masih dirumah, Ra." Ujar Jevan

"Gue takut lo kenapa-kenapa." Lanjutnya.

"It's okey, gue bisa handle sendiri."

"Yakin?" Azura menganggukan kepalanya, menandakan dirinya YAKIN! Hal ini sudah biasa untuk Azura. Menghadapi amarah papanya sudah menjadi makanan sehari-hari untuk gadis itu.

"Ya udah, gue pulang dulu ya, nanti gue jemput lagi." Ucap Jevan sembari menyalakan motornya kembali.

"Iya sayangkuhhh." Jawab Azura sambil menunjukan senyum Pepsodent-nya.

Setelah Jevan pergi. Azura pun masuk kerumahnya. Ia menarik nafasnya panjang setelah melihat mobil papanya masih berada dihalaman rumah. Ia tau pasti setelah ini ia akan mendapat omelan dari Papanya atau mungkin lebih dari omelan?                         
Dengan langkah santai Azura memasuki rumahnya. Dan benar saja papa & mama tirinya nya sudah menunggunya. Reno menatap Azura dengan tajam, tatapannya tak beralih sedikitpun dari gadis itu.

"Darimana kamu?! lupa jalan pulang kerumah?!" Bentak Reno yang telah dipenuhi oleh amarah. Raut wajah pria itu benar-benar menyeramkan sekarang.

Azura memejamkan matanya, sungguh ia paling tidak suka jika harus dibentak seperti ini.
"Emang kenapa? aku kan gak punya rumah." Jawab Azura sesantai mungkin, memang cewek satu ini tidak takut dengan apapun dan siapapun. Azura sudah biasa menghadapi amarah Papanya.

JEVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang