11.Who!?

62 2 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

   Merasakan pergerakan lemah di dadanya wanita cantik itu menunduk melirik belahan bajunya yang terbuka manik kelamnya menatap lembut sosok kecil yang bergulung di dekapannya tangannya bergerak menyeka noda merah yg sedikit mengenai wajah  sang bayi nyenyak sekali tidurnya dia membatin geli menatap sang anak yang tidak terganggu sedikitpun dengan apa yang baru saja dia lakukan

"Maaf atas keterlambatan kami..." lelaki bertubuh besar bersama beberapa orang mendekatinya

"Bereskan sisanya-..."Semua berawal dari dua puluh tahun yang lalu saat dimana dirinya yang saat itu masih berusia 9 tahun berdiri di dalam kerangkeng besar dengan seluruh pakaian terlepas dan hanya menyisakan kain kecil menutupi area bawahnya terbaring lemas suara suara saling pengajuan dengan nominal tidak sedikit bersahutan, berada di tempat pelelangan budak tidak pernah sedikitpun terlintas di benaknya saat itu hingga Suara ketukan palu pertanda terjualnya dirinya membuatnya menggigil ketakutan Ayah kakak ibu... Dirinya membatin memanggil nama-nama orang yang dia harapkan untuk datang membawanya namun pemilik nama yang dia harapkan tidak pernah datang, Selama tiga tahun dia harus menjalani hidup sebagai budak seks di usianya yang masih begitu muda itu dirinya bahkan mengalami dua kali keguguran, ya bukan hanya di jadikan budak seks dirinya juga mengalami kekerasan tanpa ampun setiap hari dirinya di pukuli di setubuhi tubuhnya sebelum berisi kurus kering, dirinya tidak pernah menyerah untuk tetap hidup perlawanan terakhir yang saat itu dia lakukan tepat saat malam pesta perayaan entah apa dirinya kembali mencoba berontak melepaskan diri.


AHAHAHAHHAHA tawanya terdengar menakutkan bagi mereka yang melihatnya, mereka mulai mengeluarkan senjata api masing-masing berusaha menimbaki dirinya namun tidak satupun yang mengenainya mereka semua dalam keadaan kacau akibat alkohol dan kepanikan hingga tidak ada yang fokus akan dirinya, memecahkan botol botol berisi alkohol di dekat dirinya hingga saat tembakan kearahnya memacu percikan api,
Di tengah kepanikan mereka yang mulai menyelamatkan diri serta memadamkan api dirinya tidak berhenti memecahkan setiap botol alkohol yang dia temukan sepanjang langkahnya menuju ruangan atas membuka setiap kamar dan ruangan yang ada hingga seringai mengembang melihat dua orang yang tengah bercinta di tengah kekacauan yang terjadi

Mati ia mendesis menusuk punggung lelaki yang selama ini menjadikan dirinya budak menusuk punggung lelaki itu berkali-kali ia mengabaikan teriakan partner seks lelaki itu yang berlari berteriak meminta tolong

Puas dirinya sangat puas melihat itu .

.

.

.

.

.

.

.

.

  Suara ledakan terdengar keras dari arena tembak Cedric Alcantra dan Michael Eragon saling beradu senjata keduanya memakai pakaian pelindung suara ledakan kembali terdengar dan kin Cedric keluar dari tempat persembunyiannya mengangkat tangan menyerah

"Kemampuan mu cukup baik, Hanya saja sepertinya kau kurang mengasah kemampuanmu saja" Cedric membungkuk hormat sekaligus mengucapkan terimakasih, Eragon menepuk pelan bahu Cedric sebelum mengajak remaja muda itu kembali memasuki rumahnya, setelah membersihkan tubuh dan berganti dengan pakaian baru Cedric berjalan menuju ruang makan Disan sudah ada Eragon sebagai kepala keluarga dan Cameron hanya sekilas saja Cedric sudah menyadari jika pria cantik itu pasangan dari Eragon

Coming Back to Life After Death | BL Mpreg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang