19. he's jealous!?

71 4 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy reading ^^°

   Pagi itu untuk pertama kalinya setelah penculikan yang di alami saat itu, Bo Daxia akhirnya di ijinkan kedua orang tuanya untuk kembali bersekolah, media sosial masih sangat panas membicarakan penyelamatan yang saat itu Daxia lakukan beruntung karena kekuasaan yang dimiliki oleh orang tuanya Daxia masih bisa bersekolah dengan aman semua media yang menampilkan wajahnya tanpa sensor saat itu hilang tanpa jejak di seluruh media sosial hanya ada sedikit photo itu pun sudah di blur hingga tidak banyak yang mengetahui dirinya yah kecuali orang-orang yang mengenal dekat dirinya pasti akan langsung mengenali Daxia meskipun photo nya saat itu sudah di blur Daxia bahkan mendapatkan gelar si cantik yang pemberani.

"Huhhh.." Daxia meniup pelan ujung rambutnya dia merasa bosan tidak memiliki teman berbicara, ingat Daxia sebelum sangatlah cerewet namun saat ini Daxia sendiri memilih bungkam tidak menjawab satu pertanyaan dari teman-teman sekelasnya, dirinya sudah kehilangan minat untuk berteman Dangan manusia bermuka dua seperti mereka

"Untukmu!" Sebuah permen lolipop kecil berwarna hitam di getokkan Mi'an di kepalanya hingga raut kebingungan nya berganti menjadi senyuman cerah

"Mi'an!!" Serunya senang ia tanpa ragu merangkul lengan Mi'an dan mengabaikan delikan tajam Mi'an padanya

"Haissss Hansol sialan!! Gara-gara ide busukmu tanganku sampai di lilit jelmaan ular!" Hansol yang baru memasuki kelas tertawa gelak sebelum menghampiri keduanya dan melepaskan pelukan Daxia dari lengan Mi'an.

"Dia tidak suka di peluk, kalau mau memeluknya peluk aku saja" dan dengan wajah memerah Daxia melepaskan pelukannya dari Mi'an sebelumnya beralih memeluk lengan Hansol

"Hansol tidak marah lagi dengan Daxia!?"

"Siapa yang bilang aku marah!? Mm" senyuman Gadis manis itu melebar, sementara Mi'an berdecih sinis melihat kemesraan pasangan tidak sah itu.

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali-..." Shuan berdecak kesal sudah hampir sejam Cedric tidak kunjung membuka kunci mobilnya hingga keduanya berakhir berdiam diri di dalam mobil tanpa percakapan apapun

"Buka pintunya Cedric!!" Dan pemuda jangkung itu masih tidak bergeming mendengar seruan kesal Shuan, Shuan menghembuskan nafas panjang sebelum meraih wajahnya, Cedric masih diam mengawasi apa yang selanjutnya akan Shuan lakukan alisnya sedikit terangkat saat mendapati keraguan dari tatapan Shuan padanya.

Cup

"Aku sudah baik-baik saja sekarang" wajahnya memerah malu ada dorongan untuk mencium Cedric dan Shuan melakukannya meski tidak lagi memiliki keberanian menatap wajah Cedric yang masih dia pikirkan masih sedatar sebelumnya

"Salah! Harusnya disini bukannya di hidung" Tunjuk Cedric pada bibirnya dan rona wajah Shuan sendiri semakin pekat

Cup

"Sudahkan!? Sekarang buka pintu Hampp-..." Dan belum sempat Shuan menyelesaikan Cedric lebih dulu menarik lehernya menyatukan kembali bibir mereka, melumat lembut bilah tipisnya ,Shuan membeku

"Arghk-mmm" Saliva yang entah milik siapa meluncur membasahi dagu serta lehernya, Shuan hanya bisa meremas kerah seragam baju yang dipakai Cedric sebagai pelampiasan gairahnya Bahkan suara decakan terdengar lirih mengisi telinga nya

Tok tok tok

Shuan refleks mendorong Cedric saat mendengar suara ketukan dari kaca mobil, Cedric menghembuskan nafas kasar

"Apa!"

"O wow wow kenapa wajahmu seperti itu padaku!" Gu Wen bergedik bingung sekaligus takut, Cedric menatap nya seakan dirinya kelinci yang siap di goreng

Coming Back to Life After Death | BL Mpreg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang