.
.
.
.
.
.
.Happy reading^^^
"Boleh aku duduk disini!?" Setelah mendapatkan persetujuan Shuan duduk di samping kirinya dia menoleh menatap wajah Yixing remaja muda bersurai perak itu menatap hampa Rimbunnya pepohonan di bawah mereka
"Ngomong-ngomong ini ada dimana!? Tempat ini bagus sekali".
"kau!? Apa kau mencintainya" bukannya menjawab Yixing bertanya dengan nada sendunya.
"Mm siapa!?"
"Alcantra"
"Ah tidak tidak... Kami hanya teman lagipula aku bukan gay"Shuan mengibaskan tangan menyanggah pertanyaan Yixing.
"Bagaimana jika dia yang mencintai mu?"
"Tidak apa-apa... Aku tidak masalah dengan itu selama dia tidak menuntut apapun padaku aku tidak akan mempersoalkan itu".
"Kau egois"
"Aku tidak!".
Shuan refleks mendesis nyeri saat mencoba duduk dan Disan dia baru menyadari siku lengan dan tungkai bawahnya di balut perban
"Apa yang terjadi denganku" ucapannya heran menatap bingung luka luka di tubuhnya
"Kau lupa!? Kau menabrakkan diri hingga seperti itu" dengus Lou Mi'an sebal dan langsung mendudukkan pantatnya di kursi samping tempat tidur Shuan
"Karenamu paman sampai memarahiku" Shuan mengangkat alis mendengar tidak mengerti
"Memang apa hubungannya aku dengan Pamanmu" Mi'an menutup rapat mulutnya tidak lagi menjawab pertanyaan Shuan namun kening gadis itu masih mengerut dalam menunjukkan kekesalan dirinya.
Click
Cedric muncul dari balik pintu pemuda itu membawa sebaskom air dan kotak p3k "sudah lama?" Bangun Shuan menggeleng Cedric menjawab pertanyaan singkat Cedric yang sedikit di mengerti olehnya
"Baru saja"
"Ganti perban mu dulu baru makan setelahnya" dengan isyarat Cedric meminta Mi'an menyingkir dari tempat duduk dan gadis itu menurut tanpa protes.
"Hmm ini dimana!?"
"Apartment Mi'an" jawab Cedric mulai membuka perban Shuan
"...- kau jatuh tertidur tiba-tiba dan tidak ada satupun di antara kami yang membawa mobil dan kebetulan Apartment Mi'an tidak jauh dari arena balapan " lanjutnya menjelaskan Cedric sempat berhenti sejenak menyapukan obat saat mendengar Desisan Shuan.
"Balapan!?" Dan Shuan benar melupakan apa yang terjadi saat balapan saat itu ingatan terakhir hanya saat dentuman jantungnya saat memacu laju motor dan lagi mengapa akhir-akhir ini dirinya sering kali melupakan banyak hal, dirinya bahkan lupa mengapa mau kembali mengikuti balapan.
"Jangan memikirkan apapun untuk saat ini" Cedric menepuk pelan kepala Shuan menyadarkan Shuan dari lamunan panjangnya.
"Seperti kau tau saja apa yang ku pikirkan" Cedric menggeleng pelan mendengar nada bicara Shuan itu masih terus melakukan pekerjaannya yang kini hanya tinggal membalut perban pada bagian kakinya.
"Kenapa nyeri sekali" gerutunya ingin rasanya Shuan memukul tungkai kakinya jika saja hal itu bisa mengurangi denyutan pedih di kakinya Shuan akan melakukannya sejak awal dia melirik Cedric yang mulai membersihkan barang-barang bekas mengobati lukanya sebelum keluar dari kamar hanya sebentar pemuda jangkung itu kembali dan kini dengan membawa nampan berisi makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Back to Life After Death | BL Mpreg
Подростковая литератураKetika masalalu dan masa depan menjadi satu Setelah terlahir kembali Shuan hanya ingin hidup dengan tenang yah awalnya sebelum pertemuannya kembali dengan orang dari masa lalu membuatnya mengetahui satu persatu rahasia dari Yixing Bahasa sedikit...