S2 11

51 3 0
                                    


   Shuan bukan seorang introvert bahkan dia hampir tidak pernah sekalipun berada di satu tempat penuh saat tidak masuk kuliah ataupun libur kuliah dia menghabiskan waktunya untuk mendaki di pegunungan bersama teman-temannya ataupun berselancar di pantai pergi ke pulau-pulau terpencil bersama teman-temannya tidak pernah sekalipun dirinya betah berada dirumah saat bersama Llyn pun dirinya tetap tidak bisa diam mereka akan pergi belanja ke mall menghabiskan isi kartu kredit mereka lalu setelahnya pergi ke panti asuhan dan Shuan selalu menyukai hal tersebut.

  Namun, entah mengapa sejak terlahir kembali kegiatan yang sebelumnya membuatnya sangat bersemangat terasa melelahkan Shuan enggan mengakuinya tapi suka ataupun tidak sekarang dirinya adalah seorang introvert dirinya bisa berada di dalam kamar seharian penuh tanpa melakukan apapun namun dengan pikiran yang melayang bebas, banyak asumsi tidak wajar yang terpikirkan olehnya namun juga sedikit masuk akal.

  Selama berada ditempat ini pun Shuan tidak memiliki banyak kegiatan apapun meskipun kadang kala dirinya akan berangkat les di sore Sabtu itupun tidak setiap Minggu dalam sebulan hanya dua kali, selain itu Shuan akan tetap berada dirumah tepatnya berada didalam kamarnya memainkan game online ataupun membaca buku di perpustakaan rumah sekedar untuk mengingat kembali beberapa mata pelajaran di sekolah yang tidak terlalu dia ingat, seperti sekarang berada di perpustakaan membaca buku harian Yixing setelah sebelumnya selesai mengerjakan tugas di sekolah .

  Sudut bibir terangkat geli melihat tingkah laku bayi cantik yang baru belajar merangkak tersebut,  dia memang berada didalam perpustakaan yang berada dirumah Yixing bersama dengan Arzela ngomong-ngomong soal bayi cantik ini Arzela Memang benar-benar tidak mau bersama dengan siapapun dia bahkan mengamuk histeris saat di serahkan kepada pelayan di kediamannya, bersama Cameron pun masih sesenggukan mencari dirinya padahal mereka baru saja bertemu mungkin saja yang dikatakan Cameron saat itu memang benar adanya Arzela mengenali dirinya sebagai kakaknya

"Baa" tawa yang sedari tadi di tahanya pecah, melihat bagaimana Arzela yang menutupi wajahnya dengan boneka dan bersuara keras seolah mengejutkannya itu terlihat sangat lucu bagi Shuan

"Ingin bermain dengan kakak hmm" suara gemerincing tawa kecilnya terdengar merdu mengisi keheningan di perpustakaan itu, Shuan mengangkat ponselnya melihat ada tidak pesan masuk namun tidak ada satupun pesan dari seseorang yang dia harapkan Cedric pemuda itu tidak kunjung membalas pesannya sejak semalam bahkan nomor teleponnya saja tidak aktif, Shuan mendesah kecewa meletakkan kembali ponselnya lalu mengangkat Tubuh kecil Arzela

"Jadi... Ingin main apa!?"

"Mam!" Shuan tertawa geli, setidaknya menghabiskan waktu dengan Arzela bisa membuatnya melupakan sejenak masalahnya.

  Cedric tidak pernah sekalipun mengabaikan pesannya ataupun hilang tanpa mengabarinya seperti saat ini, jujur saja Shuan sangat mengkhawatirkannya tanpa kepastian yang jelas mampu memenuhi pemikiran negatif di benaknya

apa dia sudah mulai Bosan!? Reflek Shuan memukul kepalanya sendiri akan pemikirannya anehnya tersebut tapi bagaimana jika dia benar-benar sudah Bosan denganku!? Mengingat tidak pernah sekalipun Shuan mengijinkan Cedric menyentuhnya lebih jauh

'cinta tanpa nafsu!? Bllushit jika ada yang seperti itu, semakin kau mencintai seseorang maka semakin besar juga nafsumu akan dirinya'

  Sepintas percakapan masalalu dirinya dengan teman-temannya dulu teringat kembali olehnya, saat itu salah satu temannya memprotes tidak suka saat ada yang membawa kekasih mereka mendaki dan malah tidak segan melakukan hal mesum jika ada kesempatan; saat Shuan hanya menatap malas mereka tidak membela namun tidak juga mendukung namun sekarang Shuan mulai merasa takut.

  Shuan terkesip kaget merasaka tepukan pelan di wajahnya ah!! Lagi-lagi Arzela yang menyadarkannya, bayi cantik itu tertawa senang yang di sertai dengan suara gumaman tidak jelasnya
  Bayi kecil yang sangat beruntung, memiliki orang tua yang lengkap dan selalu di limpahkan kasih sayang sejak lahir mungkin dimasa depan dia akan menjadi anak yang paling beruntung, tidak seperti dirinya kehidupan pertamanya dia tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu hingga tumbuh menjadi anak yang teramat nakal pikirnya saat itu, sudut lain hatinya berdenyut sakit merasa iri tidak terima dengan keberuntungan Arzela

Coming Back to Life After Death | BL Mpreg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang