Happy reading^^^
"jangan terlalu lelah, istirahatlah dulu ada Bram dan Stoky yang bisa mengasuh anak-anak sementara" ucapnya dia mengehentikan gerakan sang istri yang ingin menyusui bayi kecil mereka, dua orang lelaki bertubuh besar di belakangnya segera mengambil alih si kecil, dia mengangguk pada keduanya sebelum membawa mereka pergi dari sana
"Maaf" dia hanya tersenyum lalu mengecup kening istrinya
"Ingat sekarang kau tidak sendiri ada aku dan anak-anak yang akan terus menemanimu" bisiknya lirih dia ingin mempercayainya ucapan sang suami namun ingatan pahit akan kehilangan bayi kecil mereka dimasa lalu sangat menyakitinya dirinya sudah gagal menjadi ibu bagi anak pertamanya dia tidak ingin merasakan ke gagalan itu lagi
"Kau tidak gagal menjadi ibu untuknya, sayang sudah melakukan yang terbaik"dia menyapu lembut pipi putih istrinya yang mulai basah oleh air mata
" jangan pernah merasa gagal menjadi ibu kau adalah ibu terbaik untuknya".
"Bisakah, bisakah aku memanggilmu ibu"
"Bukankah aku memang ibu mu"
"Ibu! Ibu aku mencintaimu" dia tersenyum sebelum menenggelamkan diri di pelukan sang suami.
Trauma besar dari masa lalu membuat sang anak terlihat menjijikan dimatanya ,hatinya buta tidak bisa membedakan antara sayang dan bencinya yang dia tau dia tidak mau siapa pun melukai bahkan menyayangi anaknya karena hanya dirinya yang pantas melakukan semua itu.
Drakk
"Berhentilah menatapku seolah aku penjahat"
"Sepertinya kau memang sudah kembali normal" Hansol mengangguk angguk kepala menghela nafas lega dia sama sekali tidak mempermasalahkan pukulan Yixing
"Kau pikir aku gila!?"
"Tidak, tidak begitu-..." Hanya saja kemaren kau bertingkah tidak wajar, dia tertawa gagap hingga kedatangan Quinan yang lebih awal dari biasanya menyelamatkannya, tidak langsung ketempat duduknya Quinan lebih dulu menghampiri dirinya dan Yixing di kursi belakang
"Selamat pagi Yixing!" Shuan dan Hansol sama sama mengerut alis akan sapaan akrab tidak biasa dari Quinan apalagi Hansol dia sudah merasa ada yang tidak benar dengan tatapan Quinan pada Yixing dan lagi Quinan hanya melemparkan sapaan pada Yixing bukan padanya
"Ada apa dengan wajah mesum mu itu" Shuan hampir tersedak ludahnya sendiri saat Hansol membalas ucapan Quinan dengan nada penuh selidik
"Enak saja mengataiku mesum kau juga sama saja seperti ku!"
"KITA.TIDAK.SAMA." balas Hansol dengan menekan suara di setiap kata
"Akuilah ... Aku tau saat itu kenapa kau tidak mengijinkan Yixing memakai shampo ku dan kau malah cepat menutupinya dengan jubahmu, jangan terlalu posesif begitu " Shuan mengerut kening sama sekali tidak mengerti akan ucapan Quinan belum lagi dengan maksudnya menutupinya dengan jubahmu!?
"Apa maksudmu!?"
"Hahaha tidak, tidak... Kami hanya bermain-main saja" dan Shuan tidak lagi menjawabnya dia hanya sekilas menatap interaksi Hansol dan Quinan yang sangat aneh dan lagi sejak kapan Hansol bersikap posesif padanya Shuan
"Oh ya Yixing karena kita sudah berteman bagaimana jika kita bertukar nomor telepon" Shuan tidak langsung menjawab dia melirik Hansol dengan alis terangkat heran Shuan melihat bagaimana Hansol terus menggelengkan kepala mengisyaratkan akan dirinya tidak memberikan nomor ponselnya pada Quinan
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Back to Life After Death | BL Mpreg
Teen FictionKetika masalalu dan masa depan menjadi satu Setelah terlahir kembali Shuan hanya ingin hidup dengan tenang yah awalnya sebelum pertemuannya kembali dengan orang dari masa lalu membuatnya mengetahui satu persatu rahasia dari Yixing Bahasa sedikit...