14; planning

95 31 9
                                    

Berjalan terseok, Mara kembali menuju kamar kosnya dengan sebungkus kantong kresek berisi nasi goreng. Langkahnya harus terhenti ketika Mara merasa bahunya ditepuk oleh seseorang.

"Kenapa, ya?" Tanya Mara begitu mendapati seorang perempuan cantik dengan rambut pirang terangnya.

"Lo yang tinggal di kamar nomer 12 bukan, sih?" Tanya balik si perempuan.

"Iya, kenapa?"

"Gue yang kemarin sempet ngasih sticky notes ke elo!" Jawabnya dengan cengiran lebar.

Wajah Mara seketika memerah mendengar penuturan perempuan di hadapannya, merasa sangat malu.

"Oh... Iya?" Gugup Mara, bingung mau menjawab apa.

"Iya! Kenalin, nama gue Serena, gue tetangga kos lo pas banget di kamar nomer 11." Serena mengulurkan tangannya ke Mara.

Mara menerima uluran tangan itu, "Asmara, panggil aja Mara."

"Ih! Cakep banget nama lo?"

"Makasih," jawab Mara disertai senyum canggung, masih merasa malu harus berhadapan dengan orang yang mendengarnya menangis keras-keras.

"Dan makasih juga buat notes dan cokelatnya, lo... terlalu baik sampek repot-repot ngasih hal begitu ke stranger." Lanjut Mara susah payah, sedikit bingung menyusun kata.

"Gak repot sama sekali!" Cengir Serena, "btw, sekarang udah oke?"

"I'm totally fine now, makasih banget." Balas Mara dengan senyum tulus.

"Glad to hear that. Lo mau makan, ya? Itu abis beli makanan, kan?" Serena menunjuk kantong kresek yang Mara pegang.

"Iya, lo mau gabung makan sama gue?"

"Pengen, sih. Tapi gue barusan banget abis makan di luar. Mungkin next time deh kita bisa makan bareng." Jelas Serena dengan nada sedikit menyesal.

Mara menanggapinya dengan anggukan maklum, tidak terlalu mempermasalahkan.

Setelahnya, keduanya berjalan menuju kamar kos bersama. Sebelum benar-benar masuk ke kamar kos masing-masing, Serena mengajaknya untuk makan di luar bersama kapan-kapan yang Mara jawab dengan anggukan mantap.

𓇼 ⋆。˚ 𓆝⋆。˚ 𓇼

Selesai membersihkan peralatan makannya, Mara duduk di kursi santainya. Tangannya menggulir layar ponsel dan mendapati pesan menumpuk dari salah satu group chat bernama Parardhya's Fams yang berisi dirinya, Yoana, dan tentu saja Jemian.

Parardhya's Fams

Jemian
Kamu jaga mata disana ya yang 😔

Yoana
-_-
Emg aku pernah lirik2 cowok lain??

Jemian
Enggak sih :(
Tapi kamu tuh cantik bgt, pasti cowok2 pada lirik kamu
Arghhhh pacarku cantik banget sih aku pusing

Yoana
Ya bilang ke cowok2 itu dong???
Masa bilang ke aku

Jemian
Maunya :( tp gimana caranya, tau cowoknya juga enggak
Kamu besok flight jamber? Aku anter ke airport yaaa

You
Yoan mau kemana?
Kok tiba-tiba ke bandara

Jemian
Kemana aja luuuu
Mama lu mau pergi ke thai malah lu ngilang

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang