NARA 28

108 8 0
                                    

ISI KEPALA KIRA

Karena rasa Lelah kira tertidur lelap.

Mimpi buruk kira diawali keberadaanya didalam ruangan kecil yang meremang. Kira merasa takut, tapi kira sendiri tidak tau dikarenakan oleh apa. Ketakutannya membuat kira menangis. Kira duduk dengan memeluk kedua kakinya. Kira ingin berteriak meminta tolong tidak bisa menggerakkan mulutnya untuk bersuara. Kira mengarahkan sudut matanya ke cahaya dibalik pintu. Kira ingin berjalan menuju pintu itu tetapi kakinya lemas tidak bisa dia gerakkan.

Lalu kira mendengar suara yang memanggil Namanya. Kira mengenal suara itu. Kira melihat sosok yang berjalan mengarah ke arahnya, yang tiba – tiba menariknya menuju pintu keluar.

"Alkira anakku". Sosok itu ternyum dan menghilang begitu saja. Kira mendapati dirinya terjatuh kelubang gelap dan merasa seakan jiwanya dicabut paksa dari tubuhnya. Kira menangis histeris meminta tolong.

"Papi..". Teriak kira yang tersentak bangun. Kira bangun keringat dingin, pipi yang basah, dan rambut yang lepek karena keringat.

Hampir setiap malam kira bermimpi seperti ini.

***


Kira tau rasa nyaman saat berada didekat nada adalah sebuah kesalahan. Kira merutuki dirinya untuk itu. Berada Bersama nada membuat rasa kosong itu terisi, akan tetapi isi kepala kira sudah terisi penuh oleh mon.

Beberapa hari ini kira habiskan waktunya untuk menjaga nada. Sampai nada benar – benar pulih. Diotak kira masih dipenuhi pertanyaan, kenapa nada bisa sampai seperti ini?

"Nad, kenapa kesini?". Ucap kira yang berjalan menghampirinya. Kira sedang yang sedang duduk sembari menikmati secangkir kopi susu.

"aku bosan ra". Nada menempatkan dirinya duduk disebelah kira.

"tapi disini dingin". kira menatap nada dengan raut wajah hawatir. Kira merasa hawa angin malam ini lebih terasa dingin.

"harusnya aku yang hawatir kamu masuk angin ra. Tubuh kamu lebih rentan daripada aku".

"terkadang aku bingung nad. Kenapa kamu jauh lebih mengenal aku daripada aku sendiri".

"mungkin karena kita sudah lama saling kenal".

"kamu kenal aku dari lama?". Tanya kira bingung.

"Hmm... bahkan lebih dari yang kamu bayangkan".

"maksudnya? Aku tidak paham nad".

Suasana hening selamat 10 menit. Nada menghela nafasnya. Sudah saatnya dia menceritakan semuanya kepada kira. "maafkan aku mon. aku tau mungkin ini salah, aku tidak bisa merelakan kira menjadi milikmu". Nada mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"babe... aku mencintaimu".

"hah?". Mendengar kata yang dikeluarkan nada membuat kening kira mengkerut tidak mengerti.

"kamu selalu bilang itu ke aku ra. Kamu lupa Kita punya hubungan?".

"kamu terus saja menempel ke aku ra. Kamu juga sering ngelakuin ini ke aku". nada mengecup bibir kira berkali -kali. Membuat kira melotot karena terkejut dengan apa yang dilakukan nada.

"Nad, stop!". Kira memalingkan wajahnya.

"aku tidak berbohong ra. Sampai sekarang hati ini masih milik kamu".

" Alkira darmawan. Aku nada, aku mencintaimu". Ucap nada serius. Nada memegang kedua tangan kira dan mengarahkan tangan kira ke wajahnya.

"Kamu bisa merasakan itu kan ra?".

Kira melepaskan kedua tangannya. Kira berdiri dan berlari meninggalkan nada. Melihat kepergian kira membuat hati nada sakit. Airmatanya turun begitu saja.

NADA UNTUK KIRA ( FREENBECKY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang