NARA 36

112 5 1
                                    

PENYESALAN



POV MON

Aku sedang membuat susu hangat untuk aku minum sendiri. Sekarang jam menunjukkan pukul delapan malam. Karena kehamilanku membuat aku sering merasa Lelah dan mengantuk. Istriku alkira, dia mengabariku hari ini ada meeting diluar dan akan pulang malam.

Merasa Lelah aku menunggu kira di dalam kamar. Memainkan handphone sembari meminum susu hangat yang baru saja aku buat. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malan namun kira belum juga pulang dan mon tanpa sadar dia ketiduran.

Sinar matahari yang menyengat berhasi menembus jendela dan mengenai wajah cantik mon. Yang membuat mon terbangun.

"Honey...". panggil mon yang membuka matanya perlahan dan melihat ke samping kasurnya. Tetapi mon tak mendapati istrinya disana. Mon pun bangun duduk dengan sandaran di headboard.

"Apa dia belum pulang? Apa dia lembur?". Mon mengambil handphonenya mencoba untuk menghubungi istrinya itu. Saat mon ingin menelepon istrinya mon melihat ada banyak notif pesan masuk dari nomor yang tidak dia kenal. Mon membuka pesan tersebut, betapa terkejutnya mon melihat foto kira dan nada yang terlihat seperti berada di sebuah bar. Mon yang masih tidak yakin dengan apa barusan dia lihat mencoba menghubungi nam untuk bertanya apakah kira masih bersamanya.

"Hallo mon".

"Nam. Apa kalian akan lembur lagi hari ini?".

"Tidak kira. Hari ini tidak ada meeting. Apa kira ada bersamamu? Bilang padanya hari ini dia harus datang pagi kekantor karena ada berkas yang harus dia tanda tangan".

"Nam? Boleh aku bertanya, semalam kalian pulang jam berapa?".

"Kami pulang jam sembilan malam mon. kenapa? Apa terjadi sesuatu?".

"Ti...tidak nam. Baiklah terima kasih nam". Mon mengakhiri panggilan.

Mendengar kira pulang jam Sembilan malam. Membuat mon panik. Mon mencoba menghubungi kira tetapi tidak terhubung.

"Apa dia Bersama nada?". Membayangkan itu membuat mon marah. Mon mencari informasi dimana nada tinggal. Dan setelah mendapatkan alamat rumah nada dari biyan. Mon bergegas kerumah nada.

Sesampai dirumah nada. Mon langsung berlari menuju kamar nada dan ternyata benar saja. Mon menemukan keberadaan kira disana. Mon yang mendapati kira hanya mengenakan handuk membuat mon tersulut emosi. Mon melayangkan tangan kanannya ke wajah kira dengan begitu keras. Mon juga bisa melihat nada terlihat tanpa menggunakan sehelai pakaian apapun yang tertutup oleh selimut. Melihat itu amarah mon semakin meledak, dia menampar wajah kira sekali lagi dan berlari meninggalkan kira dan nada.

Mon yang sudah kembali kerumah. Menangis terisak. Dia tidak menyangka istrinya itu bisa melakukan hal seburuk itu. Tidur dengan mantan kekasihnya.

Mon bisa mendengar suara pintu kamar terbuka. Dan benar saja itu kira. Kira yang datang menyusul mon untuk memberikan penjelasan kepada mon tentang apa yang sudah terjadi. Namun mon sudah terlanjur kecewa. Mon tidak ingin mendengarkan apapun. Mon berjalan ke kamar mandi menyuruh kira untuk pergi keluar dari kamar mereka.

***

"Kira, kamu dimana?".

"Aku dirumah nam. Hari ini aku tidak kekantor".

"Ada berkas yang harus kamu tanda tangan kira. Ini penting".

"Tanda tangani saja nam. Maaf aku tidak bisa kekantor".

"Kira kamu benar – benar...".

"Maaf nam". Kira mematikan panggilan begitu saja.

Sekarang sudah pukul dua siang. Mon belum juga keluar dari kamar. kira sedang menyiapkan makan siang yang dipesannya tadi. Kira kini membawa makan siang itu ke kamar.

NADA UNTUK KIRA ( FREENBECKY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang