NARA 35

166 5 1
                                    

SEBUAH PERJALANAN CINTA PART 2



Kira dan ayahnya sedang berada di ruang operasi. Melakukan operasi transplantasi sumsum tulang.

Tante Naya dan Kenny menunggu didepan ruangan operasi berlangsung. Terlihat jelas wajah tegang mereka. sementara mon, berada didalam ruangan operasi menemani kira.

Operasi pun selesai Ayah kira dan Kira dibawah ke ruangan rawat inap.

"Eng...". Lenguh kira yang sadar dan membuka pelan matanya.

"Honey. kamu sudah sadar? Katakana apa ada yang sakit?".

"tidak ada". Jawab jujur kira karena masih dibawa pengaruh obat bius.

"kalau obat biusnya habis, mungkin akan terasa sedikit sakit honey".

"sayang peluk". Kira meraih tangan mon dan mon membalas pelukan kira.

"Alkira? Kakak?". panggil tante naya dan Kenny bersamaan.

"Iyaa". Jawab kira pelan karena masih lemah.

"Terima kasih sudah mau berkorban untuknya".

"Tidak masalah, aku baik – baik saja. Dia adalah ayahku, aku merasa sebagai anak punya kewajiban menolongnya".

"kamu sudah merasa lebih baik?".

"iya, berkat mon berada terus disampingku. Apa papi sudah sadar?".

"Belum. Kami masih menunggunya sadar".

"Kakak? Ini untuk kakak". Kenny meberi setangkai bunga tulip kepada kira. Dan kira menerimanya.

"apa ini? Bunga. Wah... ternyata kamu lebih romantis daripada pacar kakak yang satu ini". Kira melirik ke arah mon.

"terima kasih adikku sayang". kira mencium pipi Kenny.

"Kakak!". Kenny dengan cepat mengelap bekas ciuman kira dipipinya. Melihat tingkah Kenny membuat semuanya tertawa.

Hubungan Mon dan Kira sudah mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka. Tepat ditanggal lima bulan lima tahun dua ribu dua puluh empat mereka melangsungkan pernikahan mereka. Mon masih tidak menyangka dua hari yang lalu mon sudah menyandang sebagai istri Alkira Darmawan dan namanya kini berubah menjadi Monishia Darmawan.

"Sayang kamu masa kapa hari ini?". Tanya kira yang membuka tudung diatas meja makan.

"Sesuai permintaan kamu honey. Sambal cumi cabe hijau, tumis sayur kangkung, plus udang goreng crispy"". Jawab mon yang berdiri di sebelah kira.

"Waw...wanginya menggoda sayang". Kira tiba – tiba berada dibelakang tubuh mon. memberikan kecupan di pipi mon.

"wangi yang mana honey?". kira mencium leher mon.

"wangi kamu sayang".

"honey berhenti. Ayo kita makan!". Kira membalikkan tubuh mon menghadap kearahnya.

"tapi aku mau makanan pembuka dulu sayang".

Tanpa aba – aba kira kini meraup bibir kenyal milik mon. mon hanya bisa pasrah. Mon menutup matanya meresapi setiap sentuhan istrinya. Permainan lidah yang dilakukan kira berhasil membuat mon mendesah. Sentuhan tangan kira yang berada di dada mon membuat mon merasa nikmat.

Mon meremas erat tangan kira. Melepaskan ciuman mereka. mon yang tersengal – sengal membutuhkan oksigen.

"Manis dan candu". Kira mengusap bibir mon.

"Bengkak honey!". Mendengar perkataan mon membuat kira terkekeh.

"Siapa suruh punya bibir candu".

"Kamu tidak berubah honey, mesum!".

NADA UNTUK KIRA ( FREENBECKY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang