CHAPTER 7

91 37 8
                                    

HAPPY READING...

"bangsat"

setelah beberapa menit berlalu mereka berdua dapat di pisahkan walau masih saling mengumpat satu sama lain, setidak nya mereka sudah tidak menggunakan kekerasan lagi.

"udah yo udah, capek gw" geruntuk Gabrielle

"sabar sabarr, jangan ke bawa emosi"

"dia duluan yang mulai bang" rio mengambil nafas panjang dan menghembuskan nya, ia masih ngos-ngosan sekarang

"iya udah ga usah di ladenin, yang ada lo juga bisa terluka, noh muka lo aja udah biru gitu" ucap gabrielle yang ikut ngos-ngosan

"kalo lo masih berantem gw bakal lapor ke tante shena sama om bumi" rio seketika terdiam mendengar ancaman abang nya, langkah nya kembali mundur dan duduk di sebelah gabrielle.

⚠️FLASHBACK OFF⚠️

"astaghfirullah" semua nya tercengang mengetahui jika rio bisa bela diri, kecuali zara, leon, leona, sabita, dan clarissa yang memang sudah tahu.

"maaf oma, rio tadi kebawa emosi, maaf" ia menundukkan kepala nya dengan air mata yang terus mengalir.

"udah jangan nangis ya, gapapa oke" ucap kartika sambil mengusap air mata rio

"sakitttt" ia memegangi luka lebam pada sudut bibir nya

"jangan di pegang kalo sakit, sini gw obatin" ucap yesaa sambil melambaikan tangan kanan nya,

rio berjalan menuju sofa dan menduduki nya menunggu yesaa yang sedang mengambil kotak p3k di dapur.

"keren sihhh, kerenn" kenzo mengacungkan kedua jempolnya ke rio

plak

"orang berantem kok di bilang keren, harus nya di larang o'on" tangan zara berhasil mendarat tepat di dahi kenzo

kenzo meringis saat tangan zara mengenai dahi nya. "yaelah bercanda kali kakk" ucap nya

"udah, kalo udah selesai kita makan dan istirahat" ucap kartika di angguki ke empat belas cucu nya.

~~~~

SMA PUTRA BANGSA

leon menyelusuri hening nya koridor sekolahannya, menuju ke tempat loker nya berada untuk mengambil seragam dan mengganti baju basket yang basah karna keringat nya.

sesekali para siswi yang berpapasan dengan nya menyapa nya dan melontarkan kata kata pujian untuk nya.

"bang leon" panggil seseorang dari belakang, leon membalikkan badan nya menatap seseorang yang baru saja menyebut nama nya, seseorang yang tak ia kenali tapi juga tidak asing bagi nya.

"lo manggil gua" leon berjalan mendekat saat seseorang itu mengangguk memberi jawaban dari pertanyaan nya. "kenapa, lo... siapa" tanya leon.

"Riyan" seseorang yang sama dengan orang yang pernah di nasehati kenzo

"gw boleh minta sesuatu"

"sesuatu? apa, kalo gua bisa bakal gua kasih, asal ga aneh aneh aja"

"bang leon Saudaraan kan sama bang kenzo, gw boleh minta nomor nya ga, dan kalo bang leon gak keberatan boleh ajarin gw main basket gak" tanya Riyan

SENS DE LA MAISONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang