HAPPY READING...
𖡼𖤣𖥧𖡼𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊malam hari nya erick dan richard pergi ke cafe untuk nongkrong bersama teman-teman nya
mereka berdua datang paling akhir, setelah sampai di cafe mereka segera menghampiri teman teman mereka yang sudah menunggu mereka sejak tadi.
"sorry nunggu lama" ucap erick
"santai aja, duduk kita pesen dulu" ucap jian
zidan memanggil barista dan memesan minuman dan beberapa snack, setelah memesan mereka saling bercanda, melemparkan candaan satu sama lain.
mereka tertawa sampai minuman dan snack yang mereka pesan tiba. namun itu tidak menjadikan tempat mereka menjadi hening, zidan dan erick tetap mengeluarkan candaan. dan bisa di bilang tempat mereka duduk sekarang adalah meja yang paling rame padahal hanya di isi 6 orang saja.
Haidar, laki laki itu meletakkan minuman nya lalu melihat keadaan di sekitar nya sebelum kembali menatap teman teman nya yang sedang tertawa.
"ada sesuatu yang mau gua bilang ke kalian" ucap haidar membuat mereka terdiam
"mau bilang apa? serius banget tu muka" tanya zidan
"ada sesuatu hal yang belum pernah gua bilang ke lo pada, dan hari ini gua mau jujur soal itu" ucap haidar
"iya apaan? tegang banget tu muka kayak mau nikah aja" celetuk erick
"iya"
"HAH?" spontan mereka berlima
"maksudnya 'iya' lo beneran mau nikah?" tanya jian terkejut.
mereka lebih terkejut saat haidar mengangguk.
"lah? tiba tiba banget? kapan? sama siapa?" tanya zidan penasaran
"kayaknya abis lulus" jawab haidar
"ye masih lama dong, sama siape lu?" tanya jian
"imel"
"imel? imelda? temennya zara bukan?" tanya erick di angguki haidar sebagai jawaban.
"TIBA TIBA BANGET? tiba tiba banget lo sama dia?" tanya erick spontan
"gua sama dia udah tunangan dari taun lalu, dan kita emang sengaja gak bilang tentang ini ke siapa-siapa, jadi cuma keluarga gua sama keluarga dia yang tau" balas haidar
"dan hari ini gua juga baru berani bilang ini ke kalian" lanjut nya.
"jujur kita kaget sih, lo sama dia tuh sebelum sebelumnya jarang banget ada interaksi terus tiba tiba sekarang udah tunangan aja" ucap regan bingung
"kita sebenarnya udah deket lama dan emang gak ada yang tau" ucap haidar.
"jadi cerita nya kalian itu Backstreet?" tanya erick
"ya bisa di bilang gitu" balas haidar.
"plot twist banget ya ternyata hidup" ucap jian menggeleng geleng kan kepalanya.
"emang hidup lo kagak ada plot twist nya?" tanya zidan
"kagak ada, perasaan hidup gua dari kecil ini ini aja, lurus terus" ucap jian
"nabrak dong" celetuk regan
"ya kagak nabrak juga dongo" sahut jian
ttrrr...
ttrrr...ponsel erick bergetar, erick melihat ponselnya yang ia letakkan di meja. ada panggilan suara yang masuk dari ibu nya.
"mamsky telfon, bentar diam dulu" ucap erick lalu mengangkat telfon dari ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENS DE LA MAISON
Teen FictionMengisahkan tentang lima belas anak yang harus tinggal bersama nenek dan kakek mereka. "katanya banyak cucu banyak rejeki" ini cerita pertama yang kami berempat buat!! terimakasih murni hasil dari pemikiran kita.