CHAPTER 33

17 5 0
                                    

HAPPY READING..
‧˚₊•┈┈┈┈୨୧┈┈┈┈•‧₊˚⊹

"terkadang ucapan seseorang ada benar nya. kalau... hari ulang tahun kita adalah hari kematian kita juga"

_______________________________________
_______________

hari ini, pagi pagi sekali mereka semua berkumpul untuk membuat kue ulang tahun bersama.

slavina dan rangga mereka sampai di rumah kemarin malam sekitar pukul 11, sama dengan damar dan dira. bumi dan shena sekarang masih penerbangan.

tepat pukul 9 pagi saat kue sudah siap mereka semua segera berangkat ke pemakaman.

"happy birthday oma" andre meletakkan buket mawar putih, bunga yang paling kartika suka.

slavina terduduk lemas melihat makam orang yang sudah mengandung dan melahirkan nya. "ibuu, aku gak nyangka kalo obrolan video kemarin itu adalah terakhir kali nya aku lihat wajah ibu dan ngobrol bareng ibu" ucap slavina

"oma lihat kita bawain kue yang oma mau, selamat ulang tahun ya oma" yesa meletakkan kue itu di belakang patokan.

"makasih oma, makasih karna udah mau bertahan selama 70 tahun, oma sekarang bisa istirahat" ucap Richard.

"love you oma"

setelah nya mereka semua segera pulang dari makam.

"jangan terus berlarut larut dalam kesedihan, Tuhan tahu apa yang terbaik buat oma" ucap samuel dengan mengusap pelan punggung sabita.

"samuel bener, kita doain oma yang terbaik aja dari sini, oma pasti ikut sedih kalo kalian terus berlarut larut dalam kesedihan" ucap anne sambil menenangkan erick dalam pelukan nya.

"kita semua ikut prihatin, kita juga gak nyangka ternyata oma udah gak ada, padahal oma itu orang yang baik, baik banget malah" ucap imelda teman kerap zara.

"lebih baik kalian makan, dari kemarin kalian belum makan sama sekali" ucap kellie

mereka semua tetap diam tanpa ada niatan untuk menjawab. entah apa yang ada di pikiran mereka sekarang.

"anak anak" panggil shena lirih. shena dan bumi masuk ke dalam rumah perlahan.

shena berjalan pelan ke arah mereka semua, tangis mereka kembali pecah dalam pelukan shena.

"hei jangan nangis sayang" ia mengusap air mata mereka satu persatu. ia memalingkan wajah nya dan mengusap air mata yang tiba tiba menetes.

"oh ya kalian udah makan? tadi ibun dengar kalian belum makan dari kemarin ya? sekarang makan ya..., jangan sakitin diri kalian sendiri, oma gak suka loh kalo cucu cucu nya sampe belum makan seharian, ayo makan ya..." bujuk shena

shena mengusap pelan rambut andre dan tersenyum ke arah nya. "makan ya nak..., kita makan bareng.., seenggaknya demi oma kalian...." ucap nya kembali. ia berganti mengusap rambut putra bungsu nya yang dari tadi terlihat murung dan diam saja dari tadi.

shena terdiam menatap sendu mereka semua, sebelum tersenyum dan mengangguk. ia melangkah untuk pergi dari sana namun langkah nya berhenti saat zara memegang lengan nya dan berdiri.

"kita mau makan kok" ucap nya pelan, mereka semua ikut berdiri dan berjalan terlebih dahulu ke meja makan.

shena kembali tersenyum senang. "kalian juga ikut makan ya, ayok" ajak shena pada semua yang berada di sana.

SENS DE LA MAISONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang