HAPPY READING....
⋆⭒˚.⋆𝜗𝜚satu bulan telah berlalu dengan cepat setelah pertemuan bryan dan zara waktu itu.
sekarang telah memasuki bulan dimana leon, leona, Kenzo dan kenzi mulai mengikuti ujian kelulusan sekolah.
yang lain nya pun sedang bersiap untuk ujian mereka bulan depan setelah ujian kelulusan kelas 12 selesai, ujian kenaikan kelas.
sore nya leona dan clarisa baru saja pulang dari sekolah, sebenarnya sekolah sudah memulangkan mereka dari siang tapi mereka mampir terlebih dahulu ke cafe.
brukk....
saat berjalan ke tangga leona tidak sengaja menabrak bahu salah satu ART mereka yang sedang membawa satu kantong sampah. alhasil kantong yang di bawa ART tadi terjatuh dan beberapa sampah tercecer.
"eh bi, maaf." kata leona ingin membantu mengambil bungkus bungkus jajan yang berserakan namun pandangan nya berhenti di satu botol obat yang asing bagi nya.
karna penasaran leona mengambil botol obat itu. "ini obat apaan?" tanya leona
"waduh saya juga gak tau non." balas ART barusan.
"kenapa emangnya kak?" tanya Clarisa
"gapapa sih, cuma kayak gak pernah lihat aja, bentar." ucap leona lalu membuka handphone nya.
ia sedang mencari tau di internet obat apa itu, mata nya membelak saat tau fungsi obat itu. Cytotec atau obat aborsi adalah obat yang di gunakan wanita untuk mengakhiri masa kehamilannya atau menggugurkan kandungan.
"bi? ini kantong sampah siapa?" tanya leona
"kenapa kak? itu obat apaan?" tanya clarisa
"obat penggugur kandungan" jawab leona
"HAH?" reflek clarisa
"ini kantong sampah dari kamar nya non bita, non. tadi bibi juga gak sempet ngecek soal nya waktu bibi ambil udah ke bungkus rapih sama non bita juga gak boleh di buka" ucap ART itu.
leona dan clarisa saling bertatapan, mereka merasa ada yang aneh apalagi sifat sabita akhir akhir ini sedikit berbeda dari biasanya.
"bibi serius ini dari kamar nya kak bita?" tanya clarisa
ART itu mengangguk pelan. "bibi gak bohong non" ucap nya.
"sekarang sabita ada kamarnya?" tanya leona di angguki oleh ART itu.
mereka berdua pun berjalan pergi ke atas untuk menanyakan maksud obat itu.
Tokk... tok.... tok....
Tok.... tok... tok...."bitt, sabita lo di dalem kan?" mereka berdua terus mengetuk pintu kamar namun belum ada jawaban dari dalam.
setelah beberapa detik pintu kamar pun terbuka dan menampilkan sabita yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"kenapa?" tanya sabita
"ini punya lo?" tanya leona sambil menunjukkan obat itu.
"obat? obat apaan? gw gak ada obat kayak gitu" ucap sabita.
"itu obat buat gugurin kehamilan, kita nemu itu di kantong sampah punya lo kak. jadi, itu punya lo atau bukan?" tanya clarisa lagi
"obat penggugur kandungan? buat apa gw punya obat itu?" sabita menggeleng kan kepalanya pelan.
"buat gugurin kandungan lah orang udah di bilang juga, kalo bukan punya lo punya siapa lagi? lo kan selalu ngelarang orang buat masuk ke kamar lo." ucap leona.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENS DE LA MAISON
Teen FictionMengisahkan tentang lima belas anak yang harus tinggal bersama nenek dan kakek mereka. "katanya banyak cucu banyak rejeki" ini cerita pertama yang kami berempat buat!! terimakasih murni hasil dari pemikiran kita.