CHAPTER 32

21 6 0
                                    

HAPPY READING...
꒰⚘><꒱₊__________

*
*
*

_______________________________________
_______________

suara siren ambulan yang mengantar jenazah kembali mereka semua dengar dan kembali memasuki halaman rumah mereka.

suara tangisan kembali memenuhi mansion itu, bendera kuning yang kembali di pasang di depan rumah mereka.

rumah yang awal nya hampir bangkit dari kesedihan 3 tahun yang lalu kembali di landa dengan kepergian orang yang membuat mereka semua bisa bersama, orang yang membuat andre mau bertahan hidup setelah kematian kedua orang tua nya.

setelah sampai di halaman rumah zara segera berlari kedalam.

"OMAAA" teriak nya pada tubuh tanpa jiwa yang tergeletak di sana dengan kain Putih yang menutupi tubuh kartika.

hanya beberapa saja yang baru di sana karna berita kematian kartika belum di umum kan.

zara mendekat ke arah tubuh itu tergeletak, dan para adik sepupu nya yang menangis mengelilingi tubuh itu.

ia perlahan membuka kain putih yang menutupi wajah kartika. air mata nya pecah saat melihat wajah kartika yang sudah pucat, namun masih terlihat sangat cantik.

"OMA, leona mohon jangan bercanda... OMA!!" mohon leona.

"OMA PEMBOHONG!! OMA BOHONG SAMA LEONA!! OMA GAK NEPATIN JANJI YANG OMA BUAT KE LEONA!" lanjut leona.

"apa oma lupa kalo oma pernah janji ke leona buat jadi orang pertama yang ngucapin happy graduation saat leona wisuda nanti? apa oma lupa kalo oma janji sama leona kalo oma bakal jadi orang pertama yang peluk leona waktu leona bisa masuk ke Universitas favorit leona nanti nya?" tanya nya. ia tidak berhenti menangis dari tadi. leon berusaha memenangkan nya dari tadi namun ia juga terluka.

"apa oma lupa dengan semuanya? sebelum janji oma terpenuhi kenapa oma lebih dulu pergi sih?" tanya nya kembali.

"oma, bukanya oma waktu itu pernah bilang ya kalo ulang tahun oma tahun ini mau makan kue buatan kita semua? besok ulang tahun oma lohh, yesa tadi udah beli bahan bahan nya lohh oma, tinggal kita buat aja." lirih yesa pelan dengan menunjuk 2 kresek putih yang berserakan di depan pintu.

1 jam selanjutnya, para pelayat mulai berdatangan, jenazah pun mulai di mandikan.

kartika mungkin akan langsung di makamkan tanpa menungu kepulangan dari ketiga anak nya.

"kamu yang tabah ya, doain yang terbaik buat oma, aku yakin kamu kuat" ucap kellie menenangkan kenzi yang menangis dalam pelukan nya. ia pun ikut meneteskan air mata nya walaupun di dalam hati nya ia sedang tertawa melihat hal yang ia inginkan kembali terjadi.

"kita do'ain semoga oma tenang di sana" sambung kellie dengan mengusap air mata nya.

satu persatu kerabat mereka mulai berdatangan, orang orang yang sangat mengenal baik kartika tidak kala terkejut saat mendengar berita itu.

sedangkan arjun ia hanya menangis dalam diam. ia harus tetap kuat dan tegar di hadapan para cucu cucu nya. walau disini hati nya yang paling sakit. di tinggal oleh istri yang begitu ia sayangi, istri yang selalu ada untuk nya walupun kartika mengalami kesusahan sekali pun. seorang wanita yang menemani nya membangun usahanya dari nol hingga menjadi orang yang sukses seperti sekarang.

SENS DE LA MAISONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang