17 SURVIVE [GEN 12]

Survive 2

17 Survive

"Lana? Lu ngapain didalem lemari sini? " Tanya kimmy dengan menarik tangan Lana perlahan agar ia bisa keluar dari lemari. Lana duduk diatas kursi dan berusaha menetralkan nafasnya.

Aurhel Alana, Salah satu anak kelas sebelah Kimmy. Ia sangat suka mampir kedalam kelasnya untuk bermain dengan anak anak lain, Yah dia tidak pernah ikut campur soal pembullyan dirinya dengan ke 3 anak itu.

Oh ya, Ke3 anak tu kemana ya.. Tumben ga nyariin gw? Batin Kimmy dengan bengong.

Lana yang sedari tadi merapihkan rambutnya kini menatap Kimmy, Lana menatap Kimmy dengan heran dari atas ke bawah. Kimmy mengerutkan keningnya, ia merasa risih karena tatapan Lana.

"Kenapa lo ngeliatin gw kek gitu? " Kimmy menatap seragamnya yang terdapat beberapa tetesan darah karena kejadian di gudang tadi.

"Lo ga digigit zombie kan? " Kimmy membulatkan matanya terkejut. Zombie? Apa yang dimaksud oleh Lana?.

"Zombie? Maksud lo? Lo kira ini drakor? " Lana menggelengkan kepalanya pelan. Sepertinya ini anak ketinggalan zaman.

Lana berdiri dan membuka jendela, ia bisa melihat lapangan sekolah secara langsung yang terletak di belakang kelas mereka. Lana menunjuk pada lapangan disana, Kimmy langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Lana. Kimmy membulatkan matanya ketika melihat beberapa gerombolan siswa dan siswi yang berpenampilan berantakan dan dengan mata mereka yang berwarna putih. Seragam mereka sedikit sobek sobek dan penuh dengan noda darah.

Kimmy menutup jendela itu dan menatap wajah Lana dengan tatapan penuh pertanyaan. Lana mengerti dengan tatapan itu lalu Lana berjalan untuk menutup gorden jendela kelas lalu mengunci pintu kelas. Agar saat ia bercerita tidak ada zombie yang mendengar dan masuk kedalam kelas. Lana kembali duduk di kursi lalu Kimmy duduk diatas meja dengan terus menatap wajah Lana.

"Sebelum itu siapa nama lo? Lo itu yang biasa diganggu sama Luna dan komplotannya itu bukan? " Lana meringis ketika melihat tatapan datar dari Kimmy

"Gw Kimmy, Gw aja kenal lo. Yakali lo ga kenal gw. " Lana kembali meringis lalu ia mulai bercerita.

"Semua ini berawal dari sekitar 4 jam yang lalu..
Pas Itu kalau ga salah lagi jam istirahat. Kek biasanya sih, Para murid lain ada yang di kantin, taman sekolah, lapangan sekolah dan lain lain.Gw sama temen temen lain kan didepan kelas lo, buat liat pemandangan sekolah dari situ. Kita ngelihat beberapa orang itu datang dari luar dengan penampilan yang berantakan dan banyak noda darah diwajah dan tubuhnya, Kebetulan satpam sekolah ada didepan gerbang yang ketutup. Tu satpam ngiranya kayak korban kecelakaan, Makanya dibukain biar sekalian nunggu ambulan di tempat satpam. Gw ga tau mereka ngapain disana tapi menurut gw sih si satpam itu nyuruh duduk di dalam ruang satpam itu, terus si satpam ambil telfon tuh buat nelfon ambulan. Gw habis itu ga ngeliat daerah sana lagi karena pandangan gw teralihkan ke depan kantin yang lagi rame karena berantem, pas itu siapa ya yang berantem.. Oh, Kayaknya si Lily yang langganan bk sama Nala yang duta bolos itu. Sama aja sih mereka langganan bk semua, Terus gw denger teriakan dari daerah depan sekolah. Gw bisa ngeliat satpam ama orang yang tadi masuk itu udah ngegigit leher dan tangan siswa yang dideket situ. Dan semuanya berawal dari situ, Semakin lama zombie semakin banyak dan tentu saja yang tadinya gerombol di depan kantin langsung ngacir bahkan kayaknya udah ada yang gigit disana. Dan yah semakin lama semakin ricuh dan semakin berantakan, Untungnya gw sempet ngumpet didalam kelas. Tapi ke 2 temen gw ga bisa diselamatkan, Mereka gw ajak buat ngumpet didalam kelas tapi mereka ga mau karena mereka udah keduluan takut dan panik. Akhirnya mereka kegigit zombie di kaki mereka, Gw ngeliat sendiri dengan kedua mata gw sendiri gimana mereka bertransformasi menjadi zombie. Itu sangat menyeramkan, Tapi mereka kayak masih inget gw gitu. Mereka nunjukin ke gw buat masuk kedalam lemari dan gw ga tega buat ninggalin mereka tapi mereka maksa gw buat masuk sebelum mereka ngejar gw. Yasudah gw masuk kedalam lemari terus gw sempet ngintip ke luar, dengan masih setengah sadar, Mereka ndorong semua meja dan kursi ke depan lemari yang gw masukin. "