17 SURVIVE [GEN 12]

Survive 27

17 Survive

Dorr...

Regie menghentikan langkahnya ketika mendengar suara tembakan itu, Ia tahu bahwa Oline sudah melakukan sesuai dengan rencana mereka. Regie segera merogoh sakunya dengan penuh waspada.

Set..

Regie terdiam dan terpaku, Tangannya berhenti bergerak karena ia merasakan sesuatu di belakangnya. Regie tersenyum, Ia melirik ke belakang dan ia bisa melihat sekilas gadis yang tingginya tak sama dengannya.

"Aku tahu itu kamu, Trisha.. "

Sebuah jarum suntik hampir mengenai leher Regie, Namun Trisha masih menahannya dan membiarkan hal seperti ini terlebih dahulu. Trisha tersenyum miring, Ia sudah menduganya bahwa Regie akan mengetahui hal ini.

"Aku senang kau mengetahuinya kak" Bisik Trisha dengan menggenggam erat suntikan yang sekarang berada di samping kanan leher Regie.

"Kenapa kamu ngelakuin hal ini Trisha? Bisa jelasin dulu? " Tanya Regie dengan menatap kedepan dan dengan tubuh yang masih terdiam.

"Ga ada yang perlu dijelaskan kak, Aku cuma mau ka Regie diam ya.. " Jawab Trisha dengan bersiap untuk menusuk leher Regie.

"Aku sayang kak Regie.. "

Ibu jari Trisha segera menekan dan mendorong suntikan itu mendekat pada Regie, Regie menutup matanya dan diam diam mulutnya  mengucapkan angka mundur tanpa suara.

"3.. 2..1.."

Sebuah benda tajam muncul dan terbangbegitu saja dari arah belakang mereka dan mengenai tangan Trisha. Trisha terkejut ketika merasakan goresan ditangannya, Reflek ia menjatuhkan suntikan itu.

Regie tersenyum setelah mengetahui suntikan yang Trisha bawa terjatuh, Ia langsung mendorong tubuh Trisha dan menjatuhkannya. Trisha terkejut ketika Regie mendorongnya dan menindih dirinya, Ia langsung berusaha untuk mendorong tubuh Regie agar menjauh darinya.

Lily berlarian setelah melaksanakan tugasnya sebagai pelempar pisau, Ia langsung mengambil suntikan itu dan menutup bagian jarumnya dengan sebuah potongan lilin.

Trisha menggeram dengan kasar, Ia langsung mendorong tubuh Regie dengan sangat keras. Regie terkejut ketika melihat Trisha melakukan hal itu padanya, Ini bukan Trisha, Ia yakin akan hal itu.

Trisha menoleh dan menatap tajam Lily yang saat ini membawa suntikan yang ia miliki, Dengan sekejap mata, Trisha langsung mendekati dan mengambil suntikan itu. Lily yang sudah paham akan gerak gerik Trisha langsung menghindar.

"Balikin kakk!! " Seru Trisha dengan terus berjalan cepat mengikuti Lily yang berjalan mundur dengan tangannya yang bergerak gerak agar Trisha tidak bisa mendapatkannya.

"Regie!! " Seruan dari Lily membuat Trisha terkejut dan langsung menoleh ke belakang.

Sebelum Trisha menoleh, Regie sudah membungkam mulut dan hidung Trisha dengan menggunakan kain yang sudah diberi obat tidur. Trisha terkejut dan langsung memberontak, Namun kekuatan yang dimiliki Regie lebih besar dan Trisha tak bisa menandinginya.

Dalam beberapa detik kemudian, Tubuh Trisha melemas lalu ia pun tak sadarkan diri di dalam  pengaruh obat tidur. Regie dengan cekatan langsung memeluk tubuh Trisha yang hampir jatuh, Lily tersenyum lalu berjalan mendekati Regie.

"Dasar bocah, lemah banget soal ngedrama" Ejek Lily yang sedang menatap wajah Trisha yang terlelap dipelukan Regie.

"Hahah.. Dia keliatan banget ya? " Tanya Regie dengan menatap wajah Trisha dari samping.