Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam terlihat berhenti di depan lobby di salah satu mall Jakarta Selatan. Suasana terlihat ramai dan lumayan padat karena malam ini malam minggu. Banyak mobil yang turut berhenti untuk menurunkan penumpang atau pun menjemput pengunjung lainnya yang telah menunggu di dekat pintu lobby. Tidak kalah terdengar suara hiruk pikuk kendaraan bermotor di luar gedung mall terbesar di daerah Pondok Indah, yang gedungnya saling bersebrangan. Dengan cepat Nasya membuka pintu mobilnya. Sebelum ia meninggalkan kendaraan Nasya menyempatkan sebuah pesan langsung kepada Pak Pri malam itu.
,"Pak Pri balik dulu aja ke rumah ya gak usah ditungguin. Nanti jemput saya di lobby ini juga ya pak".
Ucap Nasya, yang malam ini sudah ada janji dengan Samuel, Cynthia dan Max di mall. Rencananya mereka hanya ingin jalan jalan dan berkumpul bersama selayaknya anak anak muda kebanyakkan.
,"Baik non. Nanti saya hubungi lewat wa ya non, kalau sudah mau sampai. Sama jangan lupa, tadi Bapak non bilang tolong jangan pulang malam malam. Nanti bisa kena omel loh non sama Bapak hehehe".
Pak Pri tertawa kecil seraya ia menyampaikan pesan dari majikkannya.
,"Iyaaa pak pri tenang aja. Nanti setengah 9 paling udah selesai. Jangan telat jemput ya pak".
,"Oke siap laksanakan non".
Jawab Pak Pri semangat sembari memberikan pose hormat pada Nasya.
,"Ish Pak Pri nih kayak sama papa aja pake hormat segala".
Nasya menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum meninggalkan mobil dan berjalan melangkah masuk ke dalam mall favoritnya itu. Penampilannya terlihat casual. Crop top hitam yang tidak terlalu pas di tubuhnya, rok jeans sebatas lutut dan mengenakan sneakers putih. Tas long champnya juga tidak ketinggalan setiap kali ia pergi hang out. Rambutnya tergerai, polesan make upnya juga cukup sederhana. Tidak berlebihan untuk gadis seusianya.
Langkah Nasya kini berhenti di depan sebuah cafe yang menghidangkan kue kue pastry seperti croissant dan lainnya. Berdekorasi warna hijau, pink dan gold. Akhir akhir ini cafenya menjadi banyak antrian orang orang karena jenis pastry dari cafe ini menjadi viral.
,"Nasya!".
Samuel menyapa dari kejauhan. Temannya itu sudah datang lebih dulu dan memilih spot tempat duduk yang agak pojok agar obrolan mereka nanti lebih leluasa.
,"Hayyy udah dateng duluan nih".
Sapa Nasya balik dan duduk tepat di samping Samuel.
,"Max sama Cynthia belum dateng?".
,"Bentar lagi kayaknya mereka sampe deh, soalnya bilang ke gue berangkat bareng. Tadi Max jemput Cynthia sekalian".
Jelas Samuel sambil membalas pesan chat wa dari Brandon yang kebetulan tidak bisa ikut hadir malam ini karena ada acara keluarga.
,"Oh mereka barengan?".
,"Iyeeee.. lo tau si Cynthia paling irit soal ongkos ongkosan!".
"Hahaha iya juga sih bener!".
Nasya tertawa setiap kali Samuel bersabda dan mengeluarkan kalimat kalimat jokesnya.
,"Btw lo pesen dulu gih mau makan apaan biar cepet. Tadi gue udah order soalnya didepan".
,"Ya udah bentar ya gue pilih pilih dulu di meja depan. Lo mau dipesenin apalagi?".
Tawar Nasya yang memang royal terhadap teman teman dekatnya.
,"Engga deh nanti aja, thanks ya".
Dan begitu Nasya berjalan menuju area depan cafe, ia pun ikut mengantri sambil melihat pastry apa yang akan ia pesan, tidak ketinggalan untuk makan malamnya. Semua menu makanan dan minumannya terpajang diatas etalase kaca yang memamerkan berbagai jenis pastry dan cake.
Saat Nasya mengantri, sesaat matanya sempat memperhatikan pembeli lainnya yang berdiri di hadapan Nasya. Parasnya cantik, bertubuh lebih tinggi sedikit dari Nasya, rambutnya blonde kecoklatan. Ia merasa pernah melihat gadis yang ada didepannya, tapi Nasya lupa dimana.,'Kayaknya gue pernah liat nih cewek deh. Tapi dimana ya?. Apa di kampus ya?'.
Nasya menyahut dalam hatinya.
Merasa ragu karena mahasiswi di kampusnya kan juga tidak sedikit.
,"Mau pesan yang mana kakak?".
Lamunan Nasya terbangun saat pegawai cafe pastry tersebut menyapanya dari balik etalase kaca.
,"Oh.. Ham and Cheese-nya satu ya mba. Sama chicken butter mushroom and rice, satu. Minumnya ice tea, satu juga".
Ucap Nasya tanpa harus melihat ke arah menu lagi. Sementara ia berjalan mendekati meja kasir karena gadis yang berdiri di depan Nasya sebelumnya telah selesai melakukan pembayaran. Di lihatnya gadis yang mungkin usianya tidak jauh dari Nasya itu duduk di sebuah kursi, ia tampak duduk bersebelahan dengan seorang pria yang sepertinya juga masih muda. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih dan sedang berkencan.
Setelah selesai membayar orderan makanannya dan membawa nomor meja, Nasya kembali ke tempat duduknya di samping Samuel.
,"Udah ordernya?. Gue makan duluan ya. Si Cynthia sama Max lagi jalan ke sini katanya. Paling mereka pesen makan dulu di depan".
Jelas Samuel sambil mengunyah pasta aglio olio pesanannya.
,"Eh Sam.."
Nasya sedikit agak berbisik.
,"Apaan?".
,"Lo liat cewek yang duduk sama cowok deket kaca itu deh".
Nasya rupanya masih penasaran.
Dengan cepat Samuel melihat kearah balik punggungnya. Agak jauh dari tempat ia dan Nasya dudukki.
,"Iya. Kenapa emangnya?. Lo kenal sama mereka?".
,"Muka ceweknya kayak gak asing gitu gak sih?. Gue kayak pernah liat soalnya. Anak kampus kita bukan?".
Nasya mencoba meyakinkan Samuel.
,"Eng... bentar bentar.. iya juga ya. Mukanya kayak cewek cewek 'It Girl' di kampus gitu. Emang kenapa sih?. Penasaran banget kayaknya lo?".
Samuel menyiku ringan lengan Nasya yang ramping.
,"Gak kenapa-kenapa sih. Kan lo tau gue orangnya kepoan wkwk".
Nasya terkekeh kecil karena kebiasaannya itu.
,"Jujur sih mukanya juga kayak ga asing di ingatan gue. Mungkin bener dia anak kampus kita. Cowoknya ganteng banget cinnnn.. tipe tipe cowok kantoran gitu".
Samuel mengeluarkan mode rumpinya. Sesekali matanya melirik kearah gadis dan pacarnya yang sejak tadi mereka bicarakan. Tapi ketika obrolan ia dan Nasya sedang seru-serunya, Max pun datang bersama dengan Cynthia. Keduanya kemudian duduk di bangku tepat di hadapan Samuel dan Nasya.
,"Seru banget nih obrolannya!. Ngobrolin apaan sih?".
Tanya Max yang super ganteng malam itu. Rambutnya tertata rapih, aroma tubuhnya wangi karena pafum hugo boss, sweater navy dan ia mengenakan celana chino berwarna coklat muda.
,"Iya, daritadi gue sama Max ngeliatin lo berdua di depan. Ngomongin apaan deh?".
,"Nihhh si miss kepo sedunia, katanya cewek yang duduk disana itu anak kampus kita. Cuma gak tau deh bener apa enggaknya..".
Samuel lagi lagi melirikkan matanya seakan memberi kode pada Max dan Cynthia. Keduanya pun langsung merespon dengan cepat. Lantas ketika mata Cynthia melihat langsung sosok 'It Girl' itu, dia langsung mengulum senyumnya. Seakan ia sudah tahu dan yakin betul kalau itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Chooses You
FanfictionKebimbangan Nasya ketika ia harus memilih mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, Julian atau move on. Namun.. ada seorang lainnya yang jatuh cinta padanya di saat waktu itu dirasa tidak begitu tepat. Mayor Rizky hadir ketika Nasya masih menjal...