Minggu demi minggu terlewati, kesibukkan Nasya sebagai mahasiswi cukup menyibukkan dirinya. Tugas tugas kuliah baik itu praktek atau pun essay ia selesaikan dengan tepat waktu. Ujian semester genap pun akan segera terlewati. Waktu berlalu begitu cepat bagi Nasya.
Hubungannya dengan Julian pun masih baik baik saja. Sesekali mereka bertengkar kecil tapi itu adalah hal yang wajar. Membuat keduanya semakin dewasa dalam bertindak serta mengambil keputusan. Terkadang sifat cemburu Nasya terlihat bila ada mahasiswi lain yang masih berusaha mendekati Julian. Meski Julian tidak menanggapinya. Ataupun Claudia si mahasiswi populer yang terkadang sering mencari perhatian saat Julian lewat di hadapannya. Padahal Claudia tahu jika Julian sudah memiliki pacar baru yang satu jurusan, Nasya. Jujur saja Nasya sedikit lelah melihat tingkah perempuan itu. Padahal mantan Julian itu sudah punya kekasih baru juga, yang dulu ia lihat di Monsieur pim saat malam minggu bersama teman-teman.
Seperti siang ini di kantin kampus, Julian tampak asyik mengobrol dengan rekan seangkatan. Mereka telah menyelesaikan ujian akhir semester tadi pagi. Kebetulan hanya ada ujian satu mata kuliah hari ini. Julian belum pulang karena ia masih menunggu Nasya yang sedang mengerjakan ujian untuk mata kuliah yang lainnya.
Sambil melepas jaket almamaternya, Julian duduk di bangku kantin sambil ia mengobrol santai dengan Arief, David dan Roy.,"Jul, udah dikenalin belum lo sama bokapnya Nasya?".
,"Udah kok. Udah tiga kali malah waktu anter Nasya balik ke rumah. Emang kenapa?".
Julian melihat ke arah David lalu kembali melihat ke layar ponsel.
,"Denger denger bapaknya orang berpangkat ya?".
Arief penasaran tapi suaranya sedikit berbisik karena takut didengar oleh mahasiswa lainnya karena kantin cukup ramai siang itu dari berbagai jurusan.
,"Iya".
Julian hanya menjawab singkat. Ia sepertinya sedang fokus mencari sebuah barang di market place.,"Galak gak?".
Roy ikut nimbrung. Kali ini Julian baru menatap ke tiga temannya itu secara bergantian.,"Enggak sih. Santai kok bokapnya. Cuma gue belum pernah ketemu sama kakak kakaknya Nasya".
Namun baru saja mulai mengobrol ringan dengan teman temannya di kantin, tiba-tiba ada yang menepuk bahu Julian dari balik punggungnya. Sontak keberadaan perempuan itu membuat Julian membalikkan tubuhnya dan..,"Hey Jul.."
Claudia memasang senyum termanisnya saat ia menyapa mantan pacarnya itu.
Terlihat raut wajah Arief, Roy dan David langsung berubah menjadi sangat malas. Menatap wajah Claudia saja mereka sangat enggan.
,"Ada apaan di?".
Julian sebenarnya juga malas. Tapi ia memilih bersikap biasa biasa saja.,"Nih undangan ulang tahun gue malam minggu ini. Di The Langham. Dateng ya sama Nasya".
Ucap Claudia memakai celana jeans dan atasan dari bahan tweed bermerk mahal. Ia berganti warna rambut menjadi coklat mahogani.
"Oke thanks. Nanti gue sampein ke Nasya".
Julian sempat melihat undangannya. Meski hanya selembar kertas berwarna broken white dan ada tulisan 'You are Invited' berwarna warna gold.
,"Btw Jul, ada dresscodenya. Yang cewek cewek pakai dress hitam yah, tolong bilangin ke Nasya".
,"Iya tar gue sampein".
Julian tahu jika Claudia hanya mengulur-ngulur waktu untuk berbincang dengannya siang itu di kantin.,"Are you happy with her?".
Tiba-tiba saja Claudia melontarkan pertanyaan random itu pada Julian. Membuat ketiga teman Julian mengerutkan dahinya dan saling memandang. Bahkan Julian langsung melihat wajah Claudia karena sejak tadi ia berusaha menghindar.
,"Of course. Masa iya gak bahagia".
Julian ikut merengutkan keningnya itu.,"To the point aja Di. Lo sebenernya mau ngomongin apa ke gue?. Ada pertanyaan yang lebih penting dari itu atau engga?".
Julian mencoba bersabar. Ia menghela nafas dan rasanya ingin cepat cepat pergi dari kantin karena Claudia sudah mengusik moodnya.
Claudia tersenyum pahit. Ia terdiam ketika Julian bertanya dengan tegas.
,"Enggak ada sih. Selebihnya gue cuma pengen ngobrol sama lo aja".
Mahasiswi populer itu masih memandangi Julian yang duduk di kursi kantin. Tapi tidak lama kemudian, Julian berdiri berhadapan dengan Claudia. Julian menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Chooses You
FanfictionKebimbangan Nasya ketika ia harus memilih mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, Julian atau move on. Namun.. ada seorang lainnya yang jatuh cinta padanya di saat waktu itu dirasa tidak begitu tepat. Mayor Rizky hadir ketika Nasya masih menjal...