Waktu menunjukkan sudah pukul setengah dua belas siang. Sementara di luar terdengar suara hujan turun dengan derasnya. Sadar jika tidurnya terlalu lelap, mayor Rizky pun seketika terbangun. Ia lantas mengucak matanya sesaat. Melihat ke arah jam tangannya. Sudah lama sekali rasanya, tidurnya tidak selelap barusan.
Rizky kemudian menggerakkan tubuhnya sedikit kemudian terduduk di bibir tempat tidur. Merasa suasana begitu hening, ia lantas bangkit dan membuka pintu kamar. Rupanya sejak tadi pintu kamar dirinya yang di tempati Nasya, terbuka lebar. Merasa heran, Rizky pun melangkah mendekati kamar itu dan..
,"Nasya..".
Ucap mayor Rizky menyebut nama kekasihnya.
,"Nas, udah siang. Kamu masih..".Sahutan Rizky terhenti begitu ia melihat Nasya masih tertidur pulas di atas kasur. Senyum manis kembali menghiasi wajah sang mayor.
Rizky kemudian melangkah dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sekecil apapun karena ia takut Nasya akan terbangun.
Rizky kemudian berpindah duduk tepat didekat Nasya. Satu tangannya membelai kepala dan pipi kekasihnya dengan lembut. Sorot mata mayor Rizky begitu teduh, bibirnya tersenyum tipis memandangi wajah perempuan yang sangat ia sayangi itu.
,"Tidur aja kamu cantik Nas..".
Puji sang mayor dengan suara yang dikecilkan.
Dalam lubuk hatinya andai saja ia lebih dulu bertemu dengan Nasya, pasti waktu yang dirinya habiskan bersama kekasihnya itu akan jauh lebih sering terjadi.
Merasa ada sentuhan di kulit wajahnya, perlahan kelopak mata Nasya terbuka. Sayup-sayup ia mendengar suara hujan dari arah luar jendela yang ada di kamar Rizky.
,"Mas Rizky?".
Mata Nasya sudah terbuka seutuhnya sekarang.
,"Mas udah bangun?".
,"Baru aja kok. Makanya mas Rizky ke sini mau liat kamu, terus pintu kamarnya kebuka. Mas pikir kamu engga tidur.. maaf ya udah bikin kamu kebangun".
Mayor Rizky lagi lagi mengusap kepala Nasya.
,"Iya gak apa-apa kok. Lagian ini juga udah siang".
Nasya beranjak dari kasur dan duduk berdekatan dengan kekasihnya yang kini memakai kaos hitam polos. Ia sudah melepaskan hoodie putih yang tadi pagi Rizky kenakan.
,"Kita ke bawah yuk. Kayaknya Dhea udah datang, suaranya kedengeran soalnya".
Ucap Rizky sambil meraih tangan Nasya kemudian menggandengnya. Tanpa membantah sedikitpun, Nasya berdiri dan melangkah dibalik tubuh sang ranger.Setibanya di lantai bawah, Rizky mengajak Nasya menuju ruang makan yang bernuansa modern klasik itu. Meja makannya berada di tengah-tengah, namun ada pintu pintu teras yang terbuka dengan pemandangan teras belakang rumah dan terasa sangat asri. Ada koleksi burung kakak tua kesukaan om Dibyo.
,"Udah balik dari tadi ya Dhe?".
Sapaan Rizky pada adik perempuannya terdengar di ruang makan.
,"Mas Rizky.. sehat mas??".
Dhea yang sedang menyusun kue kue di sebuah piring langsung melangkah mendekati mayor Rizky.
,"Aku sehat. Kamu?".
,"Iya aku juga".
,"Sendiri aja?. Enggak bareng Dimas?".
,"Dia lagi ketemu client 'Ky. Ada kerjaan. Paling nanti kalau udah selesai urusan langsung kesini".
Jelas Dhea, parasnya sedikit mirip dengan mayor Rizky, kulitnya putih, matanya bulay dan tubuhnya tergolong tinggi.
,"Oh iya.. Dhe', kenalin ini Nasya. Pacarnya mas Rizky. Kebetulan Nasya ini anak temen deketnya papa sama mama".Pandangan Dhea kini beralih ke Nasya. Wanita itu tersenyum menyambut kedatangan kekasih kakak laki-lakinya. Ia juga ramah dan bersahabat.
,"Nasya".
,"Aku Dhea, adiknya mas Rizky. Akhirnya aku dikenalin juga sama pacar kamu Ky. Cantik!".
Dhea tidak ragu untuk memuji.
,"Kak Dhea bisa aja..".
Nasya kembali tersipu malu.
,"Kenal dimana sama mas Rizky?. Kok bisa kebetulan banget ya papa mama kita sahabatan?".
Tanya Dhea sambil meletakkan sebuah piring berukuran lebar yang diatasnya ada berbagai macam kue. Ia sengaja memesan lebih awal karena tahu Rizky akan datang bersama Nasya, perempuan yang berhasil membuat Rizky jatuh cinta.
,"Kenalan di rumah kak. Kebetulan waktu itu mas Rizky ke rumah mau ketemu sama kakak aku".
,"Oh gituu.. jadi ceritanya love at the first sight nihhh".
Goda Dhea pada Rizky dan Nasya.,"Kalo mas Rizky sih iya. Kalo buat orang yang disebelah mas kayaknya engga deh. Soalnya dulu dia masih punya pacar".
Mayor Rizky melirik ke arah Nasya dengan tawa kecil di sudut bibirnya.
,"Seriusss??".
Nasya menggangguk pelan.
,"Terus kok bisa akhirnya kalian berdua jadian??. Mas Rizky enggak ngerebut Nasya dari pacarnya yang dulu kan?".
Obrolan seru Dhea dan Rizky terdengar sangat seru ditelinga Nasya. Hubungan Rizky dengan seluruh anggota keluarganya begitu hangat dan akrab satu sama lain.
,"Enak aja. Enggaklah. Kebetulan cewek yang di sebelah aku nih putus, ya udah mas Rizky langsung deketin aja. Itu juga.. butuh waktu".
Dhea tersenyum ketika melihat Nasya mencubit mayor Rizky dari belakang.
,"Ish mas Rizky curhat aja daritadi".
,"Tapi bener kan yang mas Rizky bilang?".
,"Ya bener sih..".
Nasya menggaruk daun telinganya yang sebenarnya tidak terasa gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Chooses You
FanfictionKebimbangan Nasya ketika ia harus memilih mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, Julian atau move on. Namun.. ada seorang lainnya yang jatuh cinta padanya di saat waktu itu dirasa tidak begitu tepat. Mayor Rizky hadir ketika Nasya masih menjal...