Di minggu ketiga libur semester perkuliahan hari ini Nasya mendapat kunjungan dari dua teman kampusnya ke rumah, Samuel dan Cynthia. Ketiganya langsung naik ke lantai dua setelah tadi Nasya sempat membukakan pintu lebih dulu. Bi Rina sudah menyiapkan minum dan cemilan di kamar Nasya. Karena biasanya jika teman-temannya sudah di rumah, mereka lebih betah mengobrol dan menonton tv di kamar Nasya. Begitu ketiganya masuk ke dalam kamar Nasya yang di dominasikan oleh warna nude, peach dan putih mata Samuel langsung tertuju pada bunga mawar merah muda yang tampak masih sangat segar di dalam sebuah vas gelas kristal dan di letakkan di atas sebuah bufet putih. Buket bunga yang mayor Rizky kirimkan untuk Nasya karena pria itu sedang sibuk-sibuknya bertugas. Sudah hampir tiga minggu pula Nasya tidak bertemu dengannya. Tapi sesempat mungkin mereka akan saling menyapa lewat video call atau mengobrol lewat ponsel.
,"Wuidiihhh seger banget tuh bunga mawar!. Romantis banget mayor Rizky masih sempet-sempetnya ngirim bunga ke elo padahal lagi keliling indonesia!".
Samuel tampak bersemangat. Suaranya lantang dan terdengar cukup keras. Ia lantas meletakkan tasnya di atas di sebuah sofa kecil di kamar Nasya.
,"Kenapa lo mau juga dikirimin bunga sama mas Rizky?".
Nasya meledek balik sahabatnya itu. Samuel kini terlihat mencium aroma harum dari bunga mawarnya.
,"Duh Nas gue mah kalo jadi elo cusss minta langsung di lamar!. Pokoknya yah lo harus, kudu, wajib nikah sama mas Rizky!. Tar kalo lo jadi married nih sama dia, gue rela jadi bridesmaid lo!".Mendengar itu tawa Nasya dan Cynthia pecah. Samuel benar-benar membuat perut mereka menggelitik.
,"GROOMSMAN KALIIIII!".
Nasya dan Cynthia kompak meralat ucapan Samuel tadi.
,"Iya itu maksud gue.. Beda dikit enggak ngaruh!".
Kekeh Samuel yang kemudian duduk di kursi rias Nasya. Sementara Cynthia duduk di kasur Nasya yang berukuran queen itu.
,"Jadi lo sekarang udah resmi jadi pacarnya mas Rizky nih??".
Cynthia menyenggol lengan Nasya yang ada di sebelahnya.
,"Dia belum nanya ke gue sih gue mau jadi pacarnya atau enggak".,"Eh Nas, dia tuh udah 32 tahun, cowok mateng tau nggak!. Bukan setengah mateng lagi!. Udah bukan levelnya dia nembak nembak cewek buat jadi pacarnya. Selama ini kan dia udah nge-treat lo udah kayak nyonya. Ngajak dinner, selalu ngasih kabar, dikirimin bunga, makanan dan lain lain. Dengan begitu aja dia tuh udah anggap lo sebagai ceweknya, pasangannya. Masa gitu aja nggak paham".
Samuel terus menyerocos panjang lebar. Itu karena dia sangat mendukung hubungan Nasya dengan Rizky. Setelah Nasya sempat galau ketika hubungannya dengan Julian berakhir.
,"Kok lo lebih tau dari kita-kita yang cewek sih.. Belajar dimana lo?".
Cynthia mengerutkan dahinya. Kembali bertatapan dengan Nasya karena Nasya satu pendapat denganya.
,"Dari google kali Cyn! Hahaha!".
Tawa Nasya meledak. Begitu juga Cynthia. Keduanya bahkan sampai hampir terjatuh di kasur.
,"Yeee jangan salah.. jomblo jomblo begini gue suhu nih kalo soal cinta cintaan!".
,"Aduhhh lo tuh Sam ngaco banget!".
Cynthia memukul lengan Samuel dengan bantal kecil.
,"Tapi btw nih gue ada gosip baru".
,"Gosip apaan?".
Tanya Nasya dan Cynthia bersamaan. Saling bertatap muka kemudian memandang ke arah Samuel.
,"Tau nggak kemarin gue ketemu siapa di The Lounge intercontinental?"
Samuel bahkan mengecilkan suaranya. Tapi bibirnya tampak seperti ibu ibu yang sedang sinis bergosip.
,"Siapa?".
Nasya penasaran di buatnya.,"CLAUDIAAA...!".
,"Hah?. Yang bener?!. Kan dia udah enggak kuliah lagi di kampus kita terus mau pindah ke Dubai ikut Mike calon suaminya itu?!".
Nasya terkejut bukan main. Dilihat Cynthia ikut merengutkan dahinya. Tapi dia tidak berucap satu patah katapun. Ekspresinya seakan mengatakan itu tidak masuk akal.,"Kagettt kan lo... apalagi gue!".
,"Terus terus?. Dia ngeliat lo nggak?. Kan dia tau lo itu temen gue".
Nasya menggebu. Dia penasaran kenapa Claudia belum berangkat ke dubai seperti yang dia katakan dulu di pesta ulang tahunnya.
,"Untungnya enggak!. Tapi kemarin itu gue liat dia ketemuan sama orang pake hoodie merah. Cuma gue nggak ngeliat muka orangnya kayak apa sih.. soalnya yang ngobrol sama Claudia ngebelakangin gue".
Tambah Samuel lagi.
,"Terus lo denger nggak si Claudia ngobrolin apaan sama orang itu?".
Cynthia mulai penasaran. Keningnya masih merengut lalu berpandangan dengan Nasya lagi.
,"Enggak. Soalnya table gue agak jauh dari dia Cyn. Asliii si Claudia itu ya mukanya kayak orang kesellll banget!. Trus ya gitu deh muka muka evil tau nggak!".
Samuel terlihat gemas dan sedikit emosi. Ia bahkan menarik nafas panjang.
,"Aneh. Soalnya waktu dia kasih tau mau pindah ke Dubai itu kayak real banget. Bela-belain keluar dari kampus juga kan kemarin".
Nasya sangat sangat bingung. Sampai ia berpikir apa ada hal yang sedang Claudia rencanakan. Dari cara Samuel bercerita sepertinya tidak mengada-ada. Meskipun terkadang cara Samuel bercerita sedikit lebay. Tapi Samuel selalu bisa di percaya.
,"Udahlah Nas enggak usah pikirin dia. Lagian lo sama dia udah enggak ada masalah apa apa lagi kan?. Maksud gue semenjak lo sama Julian putus, Claudia nggak ganggu hidup lo. Dan Julian juga udah move ke London. Case closed right?".
Timpal Cynthia mencoba membujuk Nasya agak tidak terlalu memikirkan hal yang bukan urusannya. Karena itu hanya buang-buang waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Chooses You
أدب الهواةKebimbangan Nasya ketika ia harus memilih mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, Julian atau move on. Namun.. ada seorang lainnya yang jatuh cinta padanya di saat waktu itu dirasa tidak begitu tepat. Mayor Rizky hadir ketika Nasya masih menjal...