Rahasia Samuel

106 28 73
                                    

,"Sialan!".
Terdengar umpatan Claudia ketika ia tiba di apartemen pribadinya. Ia melempar tasnya dengan kasar di atas tempat tidurnya. Sepatunya bahkan terpencar cukup jauh satu sama lain. Raut wajahnya kesal dan penuh amarah. Hidupnya menjadi berantakkan semenjak Mike meninggalkannya sendiri dan membatalkan pernikahan mereka. Mike bahkan terbang kembali ke Dubai tanpa membawa Claudia. Gadis bertubuh tinggi semampai itu kemudian pergi ke arah dapur untuk mengambil segelas air dingin. Berusaha menenangkan dirinya sendiri. Ke dua orang tua Claudia yang kaya raya itu memang tidak tinggal bersamanya. Mereka menetap Singapore untuk urusan bisnis.
,"Gara-gara Nasya hidup gue jadi kayak gini!. Julian pergi, Mike pergi!. Dan sekarang dengan enaknya dia jalan berdua sama cowok lain yang keliatannya enggak selevel sama dia!. Gila bangett!".
Claudia lantas meletakkan gelas minumannya dengan kasar.

,"Coba kalo waktu itu dia enggak mergokkin Julian berdua sama gue, Mike juga enggak akan ngeliat!!. Nasyaaaa!! Brengsek banget lo nasss!! Arrgggh!!".
Emosi Claudia memuncak.

Gelas yang sempat ia letakkan, Claudia lempar dengan kasar hingga pecah di atas lantainya. Dirinya sangat dendam pada Nasya.
Rupanya Mike langsung meninggalkan dirinya begitu laki laki itu juga ikut mendengar dan melihat Claudia berciuman dengan Julian. Awalnya karena Mike melihat Nasya yang melangkah mundur sambil menangis. Karena penasaran dan ada niat dirinya untuk menolong Nasya. Mike pun mendekat ke tempat dimana Nasya berdiri, tapi gadis itu langsung pergi dan berlari cepat. Ternyata ketika Mike tiba disana, Julian dan Claudia masih saja bersembunyi dibalik dinding. Menyadari jika sang tunangan berselingkuh darinya, Mike nyaris saja menghajar Julian tapi Claudia menghalanginya.
Dan itu membuat Mike emosi.
Dia naik pitam.
Mimpi Claudia untuk ikut bersamanya ke Dubai hancur berantakkan. Ditambah rupanya Julian tidak ingin kembali ke pelukkan dirinya. Laki laki itu memilih pergi ke London bersama ibunya dan berkuliah disana.
Claudia sakit hati.
Dia begitu marah pada Nasya.
,"Liat aja, gue bakalan pisahin lo dari cowok lo yang sekarang Nas!. Apapun caranya!".
Claudia menggebu-gebu.

Lantas dengan tidak sabar Claudia mengambil ponselnya. Mencari kontak seseorang di chat whatsappnya. Akhir-akhir ini dia dekat seorang pria. Pria yang sebenarnya sejak dulu sudah sangat menyukainya tapi Claudia selalu menolaknya. Sebenarnya laki laki itu tampan dan bisa mengimbangi kepopuleran Claudia sebagai It Girl, namun pesonanya rupanya masih kalah dengan Julian dimata Claudia.
Dengan emosi yang masih membara Claudia langsung menghubungi sang pria. Nafasnya terengah karena sejak tadi ia terus berteriak dan meluapkan amarahnya. Begitu panggilannya diterima, Claudia pun langsung menarik nafas lega.
,"Hey babeee..".
Claudia memperdengarkan suara yang terkesan di buat manja. Ia kemudian melangkah mendekat tirai horden kamar apartemennya. Sedikit membukanya sampai terlihat sedikit pemandangan ibu kota jakarta.
,"Hey.. kamu udah di rumah?".
Sapa seorang laki menjawab Claudia.
,"Iya. Babee aku kesel banget".
,"Kesel kenapa lagi sih?. Kan kemarin udah aku bilang pokoknya serahin semuanya sama aku".
Ujar si laki laki.
,"Tapi babee aku tuh tadi ketemu Nasya sama pacar barunya. Sumpah aku benci banget liatnya!. Pokoknya kamu harus cepet-cepet lakuin apa yang aku minta kemarin ke kamu".
Claudia menghentakkan kakinya. Seolah olah ia seorang gadis kecil yang manja dan tengah merajuk.

,"Iyaaa kamu sabar dikit dong sayang. Kita tinggal tunggu waktunya aja kok. Tapi kamu inget juga, there's a price to pay".
Jelas si pria.

,"Kalau soal itu sih tenang aja. Aku enggak pernah ingkar janji. Apalagi sama kamu babeee..".
Claudia kini merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Menunjukkan raut wajahnya yang nakal seakan si pria sedang ada disana.
,"Gimana kalo besok?".
,"Hemmm boleh. Kamu dateng langsung aja ke apartemen aku. Masih yang dulu kok. I'll treat you like man tomorrow. I promise..".
Claudia terdengar mengeluarkan suaranya yang sedikit menggoda sang pria.
,"Oke besok aku ke apartemen sekitar jam 7. Love you beb".
,"Love you too..."

When Fate Chooses YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang