Prolog

213 79 63
                                    

Tahun 1977, libur musim semi telah usai. Masih di bulan April tepat dimulainya tahun ajaran baru. Harumi memasuki tahun pertamanya sebagai murid kotogakko. Melangkah pasti dan begitu percaya diri, Harumi tak sabar ingin merasakan kehidupan sekolah menengah atas yang begitu ia impikan akan berbeda dengan masa sekolah menengah pertama.

Masa liburan dirinya telah banyak berlatih bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik dan juga lembut. Harumi merubah penampilan tomboynya yang terbiasa menggunakan topi dan berambut cepak. Setahun belakangan ini ia berhasil memanjangkan rambut dan berdiet supaya langsing, agar terlihat lebih tinggi.

Harumi sebenarnya ingin hidup sesuka hati tanpa terbebani harus diet atau mengubah penampilan dan lain-lain, tetapi ibunya akan terus mengomeli tiada henti untuk kebaikan dirinya. Menurut Ibu Harumi, penampilan Harumi saat Chugakko sangat kacau dan berantakan. Hal itu membuat gerak dan sikap Harumi kurang lincah lalu membuat banyak kecerobohan. Sekarang Harumi sama sekali tidak menyesali telah menuruti keinginan ibunya itu.

Harumi menebar senyuman, ia senang belum ada yang mengenalinya. Kecuali mereka melihatnya sebagai gadis cantik yang berjalan sendirian, tak ada satu pun memanggil namanya atau mengenal sebagai Harumi dari Osaka Chugakko. Padahal Harumi melihat beberapa teman lamanya berjalan lurus tanpa menoleh padanya. Ia pun malas menyapa.

Ah, apa aku banyak berubah yaa, gumam Harumi terlalu percaya diri. Ia terkikik sendiri.

Nuansa pink membuatnya bersemangat. Sesekali dihampirinya pohon-pohon sakura di tepian jalan. Mencoba menggapai-gapai bunga bergerombol dengan ranting patah. Lalu melompat lagi ke jalan utama. Bibirnya yang mungil bersenandung kecil. Cahaya mentari dari sela dahan dan ranting sakura membuat pipinya bersemu merah jambu.

Ketika itu banyak sakura berjatuhan, reflek Harumi menunduk mengambil bunga sakura di atas kepala, rambut Harumi yang tergerai menutupi sebagian wajahnya. Tepat saat ia sibuk merapikan anak rambutnya. Harumi terkesima, seseorang menaiki sepeda melaju ke arahnya, sosok itu lelaki berkulit kuning pucat, beralis tebal dan berhidung mancung, rambutnya yang terbelah tengah melambai bersama angin. Harumi terpesona dengan kerlingan di mata jenaka. Lelaki itu tertawa dan memperlihatkan lesung pipi.

Rupanya bukan hanya Harumi yang terpesona, beberapa murid perempuan bergerombol berbisik-bisik ke arah lelaki itu, semua tertawa kesenangan ketika lelaki itu melambaikan tangan pada mereka. Harumi memalingkan mukanya kesal, rasa kesal itu entah mengapa datang dan ia heran sendiri dibuatnya. Harumi meneruskan langkah, tiba di halaman samping sekolah, Harumi dikejutkan dengan seseorang yang berteriak memanggil.

"Yuji ..!!"

Seruan orang itu memanggil sebuah nama dan ketika lelaki bersepeda itu menoleh Harumi mendapati dirinya mendapat informasi bahwa pria bersepeda bernama Yuji. Sedangkan Harumi mengenal pria yang memanggil 'Yuji' adalah Yamazaki kawan dari sekolah lamanya di chugakko.

Lelaki bernama Yuji itu tengah memarkirkan sepedanya, menoleh dan tertawa menyambut Yamazaki, sepertinya mereka saling mengenal. Yamazaki bertubuh lebih pendek dari Yuji, mereka berdua berjalan melewati gadis-gadis yang tidak berkedip melihat Yuji. Sekali lagi Harumi dibuat kesal dengan ulah gadis-gadis genit, tapi apa bedanya para gadis itu dengan dirinya?

Yamazaki yang memang mengenal Harumi melambaikan tangan pada Harumi, gadis yang tengah bersungut-sungut itu mendadak gugup, bukan karena lambaian tangan Yamazaki tetapi sosok Yuji juga ikut memeperhatikan.

Harumi berjalan mendekati keduanya. Jantung Harumi semakin berdebar ketika hanya berjarak beberapa jengkal saja dari Yuji, lelaki itu sedang memandangnya lekat. Pipi Harumi memerah, kurang didengarkan perkataan Yamazaki yang sedang memeperkenalkan dirinya untuk Yuji.

Harumi tersadar ketika tangan Yuji mengulur padanya, ia merasa di atas angin, dibandingkan para gadis yang sedari tadi hanya sibuk berbisik . Dalam hati Harumi berkata, Wah ... Yamazaki-san akan kutraktir kau dango! Harumi membalas uluran tangan Yuji, lelaki itu mengenalkan dirinya sebagai 'Yuji Sakamoto'.

Ya, sebuah nama yang tak pernah terpikir di benak Harumi akan terngiang sepanjang hidupnya.

(Bersambung)

🥰🥰🥰

Kotogakko: Sekolah Menengah Atas

Chugakko: Sekolah Menengah Pertama

Dango: Makanan yang terbuat dari kue beras

1977  (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang