Kawan atau Lawan

67 41 24
                                    

Lagi-lagi Harumi berjalan sambil bergurau. Ia begitu jahil menginjak sepatu Yamazaki dan segera berlari menghindar ketika Yamazaki akan membalasnya. Ia tidak melihat seseorang tengah turun menuruni tangga roof top.Yamazaki sempat menarik ujung rambut kucir kuda Harumi.

BRAAK

Namun terlambat, Harumi menabrak seseorang. Orang itu langsung memeluk bahu Harumi agar Harumi tidak terjatuh, seseorang itu tinggi dan berbadan tegap.

"Daijoubu desu ka .."

Harumi tidak juga menjawab, ia malah terkesima memandangi raut muka orang yang tertabrak dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harumi tidak juga menjawab, ia malah terkesima memandangi raut muka orang yang tertabrak dirinya. Seseorang ini belum pernah dilihatnya, hampir mirip dengan Yuji hanya saja tak memiliki raut sendu yang ada pada wajah Yuji. Garis lengkung pada lelaki ini amat tegas, memiliki rahang yang kuat dan alis yang tebal.

"Harumi-san, daijobu desu ka .." Seseorang itu masih bertanya. Yamazaki langsung menarik rambut Harumi, sebal.

"AAAUUW!" teriak Harumi melotot pada Yamazaki. Lelaki itu melepas pelukannya dan membungkuk hormat. Ia berlalu dengan diikuti ekor mata Harumi seolah ia predator yang gagal mendapat mangsa yang empuk.

Lantas mereka berdua melanjutkan menaiki anak tangga. Tetapi, mendadak Harumi menghentikan langkahnya.

"Ah, Yamazaki-san .., ada yang aneh!" serunya.

"Apa?" tanya Yamazaki dengan meringis, ujung sepatunya baru saja membentur anak tangga.

"Lelaki tadi mengenali namaku," ujar Harumi bangga.

Yamazaki tidak langsung menjawab. Ia justru mendorong punggung Harumi untuk segera membuka pintu roof top.

Di sana Yuji telah menunggu dengan seseorang. Harumi terus mengoceh bahwa ia sangat cantik sehingga dikenali pria-pria tampan, ocehannya terdengar oleh Yuji yang langsung melihat padaYamazaki dengan tanda tanya besar.

Yamazaki tidak menggubris ocehan Harumi, ia menyapa Yuji. Di letakannya tas bekal berisi makanan buatan ibunya. Lalu tersadar ada Nakamoto bersama Yuji, ia menggangguk hormat. Bagaimanapun Nakamoto dan anak buahnya telah menolong ia dan Harumi di hari festival olah raga. Meskipun dalam hati Yamazaki heran mengapa Yuji membawa Nakamoto di pertemuan makan siang mereka.

PLETAK

"Kau tidak mendengarkanku Yamazaki-san?" Harumi kembali memukul kepala Yamazaki menggunakan tutup bekal yang baru dibukanya.

"Sudah kubilang, aku tidak suka kau memkuli kepalaku!" teriak Yamazaki marah. Yuji yang tak ingin persoalan melebar, kembali menengahi mereka berdua.

"Ada apa ini?" Yuji bertanya pada Harumi yang masih menertawakan kenakalannya pada Yamazaki. Sementara Yamazaki merebut bekal yang dibuka Harumi karena marah, maka terjadilah saling rebut merebut.

Yuji mengambil bekal itu dan meletakkan di atas pangkuannya. Yuji duduk dengan santai namun ketegasanya terpancar jelas, sayangnya ketegasan itu seolah menguap jika menghadapi Harumi yang absurd. Harumi masih mengoceh menceritakan pada Yuji kejadian tabrakan di bawah tangga tadi, tentang lelaki tampan yang baru saja dilihatnya. Yuji mendengarkan dengan saksama, meskipun hatinya jengah setelah Harumi mengisahkan secara detil bagaimana tadi ia dipeluk lelaki lain.

1977  (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang